Wednesday, January 3, 2007

Irena

Dear all,
Dara: lanjut or tidak neehh?? Cukup banyak pertanyaan seputar Dara kepada saya. Entah dilontarkan melalui email atau pas ketemu langsung, some of my friends bertanya soal itu.
Karena bersumber kepada inspirasi yang timbul dalam lubuk hati saya (dan pssttt, saya meyakininya dari Tuhan juga lho:):)), saya bertanya kepada diri saya sendiri: Dara: lanjut or tidak?? Tapi sepertinya sampe sekarang belum ada ide-ide or kreativitas baru yang 'cling' gitu lho untuk disampaikan sehubungan dengan Dara. So, Dara n Fred: happy end dan selanjutnya terserah Anda !:)
Keluarga mungkin setuju-mungkin nggak, tetangga n masyarakat: juga pro dan kontra, but once more:untuk kelanjutannya, I serahkan kepada kreativitas dan kehendak para pembaca yang budiman...(kayak Koran Kompas yaaa gueee?? hahaha).
Eniwei, malah pengen menggarap sesuatu yang baru, cerita baru lagi tentang seorang gadis bernama Irena. Sekali lagi: nama adalah nama. Ketika memilih nama Dara, i juga nggak tau kenapa: cocok aja sama tuh nama yang muncul tiba-tiba. Sedangkan utk Irena, pas aku lagi lihat2 website: cari2 ide nama baru, nggak ada yang sreg, kecuali Irena. Shakespeare bilang, apalah artinya sebuah nama?? Fonny bilang (walaupun belum sekaliber Shakespeare, boleh yaa bersuara...hehe), ada ato tidak artinya tuh nama, tokh aku sudah memilih Irena untuk kali ini :):) Maap ya rada diktator ( jual diktat beli motor hehe..). Just kidding, just kidding lhooo...

So, enjoy petualang Irena dalam perspektif seorang Fonny, sebagai debut kedua setelah Dara. Ditunggu commentsnya if sempat, if nggak...gpp! No hard feelings lahhh...:):) Nyantai aje jacckkk!!:)
Enjoy yaaa...n semoga berkenan!!

cheers,
-fon-

Aku, IRENA

Suatu pagi di kamar Irena yang sederhana:
(Lokasi: gang sempit di daerah Grogol)

Irena mengucek kedua matanya, saat sang mentari pagi mulai terbit di ufuk Timur. Dia langsung bergegas membereskan tempat tidurnya, senam-senam ringan sedikit sambil lari-lari di tempat. Irena, or kerabat dekatnya sering memanggil namanya dengan Rena, tersenyum simpul, bergumam sesuatu yang tidak jelas: antara nyanyi atau bergumamnya Rena emang kurang jelas kalo pagi-pagi hehe...Apalagi kalo pas sikat gigi: bergumam, nyanyi, or kumur2, nggak tau dehh yang mana yang sedang dilakukan...hehehe...Jadi rancu yaa??

Sementara lagu dari tapenya Rena bersuara cukup kencang-lumayan banget buat membangkitkan semangat di pagi hari: It's My Life dari Bon Jovi. Rena ikut-ikutan head banging, mengangguk-anggukan kepala seirama dengan musik dari Bon Jovi dengan seolah-olah memegang gitar, kayak Rhoma Irama:ksatria bergitar or kayak Richie Sambora-guitaristnya Bon Jopiee?? Gak tau dehhh hahaha...

It's my life...It's now or never I ain't gonna live forever I just want to live while I'm alive (It's my life) My heart is like an open highway Like Frankie said I did it my way I just wanna live while I'm alive It's my life
Jam 07.30 Rena sudah siap. Dia melangkah ringan menuju meja makan untuk breakfast. Tante Laura, sudah duduk di meja sambil makan roti yang diolesi selai strawberry, kegemarannya.
" Pagi, Tante...!" Ujar Rena ceria... Maklum masih terpengaruh semangat dari lagu Kangmas Bon Jopiee duonkkk :):)
Tawa Rena sedikit terhenti, ketika Tante Laura menjawab dengan tegas, tanpa senyum, " Pagi, Ren..."
Well, it's just sooo typical si Tante... Tapi kalo dilihat backgroundnya, yah...harusnya bisa dimengerti sih: Tante Laura still single sampe umur 55 saat ini. Dan Rena diasuh sama si Tante dari usia 5 tahun, saat papanya meninggal dan mamanya meninggalkan dia tiada kabar berita. Si Tante tuh adik bokapnya Rena... Sedih sih kalo ingat masa lalu...Untungnya ada si Tante yang walaupun strict dan terkesan galak, namun baik hatinya itu lho yang nggak ketulungan...Makanya penting untuk don't judge a book by its cover, tul gak??:)

So, Rena dan Tante Laura tinggal serumah kurang lebih sudah 20 tahun. Karena tahun ini Rena kan umurnya 25 tahun, sudah selesai kuliah di Akademi Sekretaris Tarakanita, itu pun dengan susah payah, akhirnya selesai juga kuliahnya. Tante Laura, mati-matian cari uang untuk itu dan Rena pun tidak ketinggalan, dia memberikan kursus bahasa Inggris ke anak-anak temennya si Tante, buat meringankan beban si Tante juga. Tokh for her own good...:) Akhirnya kolaborasi si Tante dan Rena berbuah baik, Rena selesai kuliah tepat waktu...

Flashback Rena terhenti, saat si Tante menyuguhkan minuman teh manis hangat di hadapannya. Emang concern sekali deh si Tante ini...Thank God deh, dia nggak ditinggalkan sendirian di dunia ini...

Selesai sarapan, Rena langsung buru-buru keluar dari rumahnya di gang sempit di kawasan Grogol, untuk segera naik bis menuju kawasan Thamrin, karena Rena kan ngantor di Plaza Indonesia,sebagai sekretaris Bu Martha, baru sebulan dia jalani pekerjaan ini. Suatu lonjakan karir juga kerja di butiknya Bu Martha: seperti asisten pribadi gitu deh... Rena melakukan almost everything, malah terkadang melayani pembeli yang datang ke butik juga. Tapi ya...Rena sih asik-asik aja namanya juga kerjaan baru, challenging lah yaww... Trus enaknya lagi jam kerja siang: jam 09.30 dia nyampe kantor pun- that's ok koq, tapi pulang cukup malem, pas mall tutup pkl.22. Pas pulang karena cukup malam, kebanyakan Rena diantar supirnya Bu Martha, kalo nggak ongkos taxinya digantiin. Pokoke cukup hepi lah so far di situ.

Butik Charming, Plz Indonesia: kantor Rena

Rena sampai di kantor dengan sedikit berkeringat. Capek sih... kan baru aja naik bis 213, jurusan Grogol-kampung Melayu yang penuh sesak itu. Baru aja duduk di bangku kerjanya, telpon berdering:
" Charming Boutique, Good Morning, can I help you?" Suara Rena terdengar lancar sekaleee, maklumlah dah hafal tuh kata-kata...Malah kadang pas ngangkat telpon di rumah juga kebawa deh tuh Charming Boutique, can i help you...hehe... dasarrrr...dah terbiasa ya, gimandang duonkkk...:)
" Pagi...Ini Rena? Saya Astari, Ibu Marthanya ada??" terdengar suara di seberang sana.
" Iya, Ibu. Saya Rena. Ibu Martha belum datang, katanya mau ke salon dulu: nge-blow, baru ke sini. Oh ya, tadi Ibu Martha titip pesan untuk Ibu, katanya datang saja ke mari sekitar pkl.11.30 siang, langsung lunch bareng di Crystal Jade La Mien di sini ya, Ibu..."
"Ok kalo gitu. Thank you ya Ren...""You're welcome dan selamat pagi, Ibu..."

Rena meletakkan telponnya dan mulai mengerjakan pekerjaannya, menyusun janji bossnya, Ibu Martha. Dan mengecek beberapa items yang baru masuk dari Hongkong dan Korea, baju-baju import gitu kan yang disupply sama bossnya di Charming boutique ini...

Sambil mencatat dan mengutak-atik komputernya, Rena yang cukup mellow tapi quite funky ini, bolak-balik terkenang-kenang masa lalunya. Yah, Aku: Irena, yang mungkin buat sebagian orang terlihat kurang beruntung. Ditinggal mati papaku saat masih balita, mamaku tak tentu rimbanya di mana, untung TUHAN berikan tangan penolong yang lain lewat si Tante... Kehidupan penuh disiplin dari kecil, penuh prestasi, dilalui dengan amat baik walau ekonomi pas-pasan. Kata orang, aku cukup pintar tapi karena gak punya uang dan harus cepat kerja, aku pilih kuliah sekretaris aja. Thank God itu semua sudah berlalu.

Dan... Rena, type yang bisa work hard, play hard. Maksudnya, dia juga bisa have fun bangettt, walaupun di tengah kesendiriannya... Dia bisa nyanyi dan bergaya gokil di kamarnya: yah...seperti pagi tadi, bak Richie Sambora, atau kadang-kadang seperti Tao Ming Se yang seneng pas kencan sama San Chai di Meteor Garden I.
Walaupun Rena belum punya cowok sampe sekarang karena memang kesibukannya mengajar dan kuliah menjadikannya tidak pernah menempatkan PACAR sebagai prioritas hidupnya, tapi dia tetep hepi alias asik2 aja coyyy...Btw, bukankah kepenuhan hidup yang sukacita dari seorang single itu penting? Biar nantinya kalo2 ada seorang pangeran berkuda putih yang datang menjemputnya tiba, dia tokh sudah siap sedia...:):) * Rena emang pengkhayal sejati, dia suka sekaleee sama yang namanya romantic movie dan berimajinasi tinggi juga lho...:):)*

Udah ahhh...mengkhayalnya kejauhannn Ren... Kembali...kembali lahhh kini...sgala asa berseri ( Kla Project's: Tentang Kita bangettt yaa??) Oke deh...sippp laa!!

Aku: Irena, yang sudah kenal kesulitan hidup dari kecil, cukup tough karena dididik secara ketat oleh si Tante...:) dengan semangat menapaki detik dalam hidupku, setiap waktu menjadi berharga. Karena hidup, buat aku adalah ANUGRAH. Bukan anugrah apanya coba, kalo sampe sekarang aku bisa bekerja di Plz Indonesia walau harus naik bis kota? Aku bisa selesai kuliah? Aku punya si Tante? Aku punya mama, walau... mmm...tak tau di mana?? Tapi at least, aku dikasihi, aku tidak dibiarkan sendiri. Aku masih bernafas, aku sehat...Wah, wah, wah...panjang deh list terimakasihnya kalo mau diterusin...:)

Aku, Irena... menjalani hidupku hari ini secara hepi, krn aku mau bergembira di dalam hidupku yang kujalani. Gimana dengan kamu, sudahkah kamu mensyukuri hidupmu??:)
Karena mungkin saja hmmm...ini mungkin aja lho... kamu lebih beruntung daripada aku dan kamu tidak sadar akan hal itu... So, syukurilah hidup kita ini! Be positive. otre!!:)

Salam kenal dariku: Irena... Permisssiiiii...pamit dulu ya kali ini, nanti kita sambung lagi...:)

Jkt, 26 Agustus 04
Nantikan Irena dalam episode berikutnya n Enjoy yaa!!!
-fon-

Irena-In A Rush

Previously on Irena:
Irena, atau yang sering dipanggil Rena, seorang cewek berusia 25 tahun, tinggal bareng tantenya: si Tante atau Tante Laura yang still single di usia 55 tahun yang strict tapi sangat sayang padanya. Rena ditinggal mati ayahnya dan ibunya tak tentu rimbanya, namun dia penuh syukur dan berpikiran positif menghadapi hidup ini. Dia bekerja di Butik Charming, di Plz Indonesia. Bossnya Ibu Martha.
Simak secuplik kisah kehidupan Irena dalam episode berikut ini...:)

Butik Charming, same day, at.11.00

Rena masih melanjutkan pekerjaannya, mengutak-atik jadwal Ibu Martha, bossnya yang memang super sibuk itu. Saat pintu Butik dibuka, dan masuklah sang Ibu, bossnya itu-dengan rambut rapi jali habis di-blow di salon ternama tentunya... Kan, buat ibu-ibu seperti bossnya dan teman-teman bossnya itu, tentunya penampilan harus kudu dan so pasti musti diperhatikan. Mereka nggak pernah cuci rambut di rumah, seminggu 3-4x kali, mereka ke salon utk nge-blow... Yah, wajar juga sih wong buat mereka itu small money. Sementara utk Rena, seminggu 4x ke salonnya ibu-ibu jet set itu sama dengan ongkos naik bis 213 selama sebulan. Ironis?? Yaa mungkin ironis, tapi itulah kenyataan dan Rena tidak merasa harus iri, tokh tiap orang punya susah dan senangnya sendiri...:) Tul gak??:):)
That's our girl,Rena... Selalu berusaha positive thinking even though tidak mudah...:) You go, Girl!!!:)

Pengembaraaan pikiran Rena terhenti saat Ibu Martha mengatakan sesuatu, tapi apa yaaaa... Koq kayaknya bilang something like " Siang Rena, janji dengan Ibu Astari sudah di-confirm??"
Rena langsung menjawab dengan sigap, " Sudah ibu, 11.30 nanti di Crystal Jade La Mien."
" Bagus, bagus kalo gitu...I know I can count on you, " ada senyum di bibir Bu Martha ( yang actually is a very good boss, nggak terlalu bossy...).
" Gimana kerjaan yang lain, baju-baju dari Hongkong dan Koreanya sudah kamu cek, Ren??" Lanjut Bu Martha lagi...
" Sudah, Ibu... Ada 10 items dan dalam kondisi baik, " tukas Rena lagi.
" Ok, good then. Ren, Ibu tinggal dulu ya... Mau beliin Ibu Astari Bread Talk dulu, biar nanti sekalian pas lunch Ibu kasihkan ke dia. Habis itu Ibu langsung lunch sama dia. Kalau ada telpon atau teman Ibu yang datang, kamu catat saja, dan bilang Ibu lagi makan siang. Nanti, ibu kontak mereka lagi, ok!" kata Ibu Martha...
" Baik, Ibu. Understood! " Rena menjawab sambil tersenyum.

Same place, same day, different time: 12.30

Masih di Butik Charming. Rena siap-siap mau makan siang. Seperti biasa, dia bawa bekal dari rumah. Buatan si Tante tercinta. Karena kalau makan di Mall, sekali makan lumayan kemahalan juga buat Rena, kan baru aja kerja di sini, gaji gak gede-gede amat, tapi cukuplah untuk biaya hidupnya sebulan dan sedikit bantu-bantu si Tante untuk pengeluaran rumah bulanan.
Mmmm...menunya apa ya hari ini?? Si Tante sudah menyediakan nasi-tempe bacem-ayam goreng bumbu kuning-trus sayur buncis. Si Tante is the best, dia takut Rena sakit karena kecapekan kerja, makanya dia masak sesuatu yang cukup bergizi tiap hari. Dalam keterbatasan mereka, tapi si Tante yang OK PUNYA itu selalu memberikan yang terbaik... Terima kasih Tante, terima kasih...:)
Senyum yang tercipta di sudut bibir Rena, terhenti ketika seorang cowok yang cukup 'EYE CATCHING' masuk ke butik. Well, biasanya yang masuk kan ibu2 or cewek2. Ada sih cowok2, yang merupakan suami or anak tuh ibu2. Tapi cowok, sorangan wae, masuk ke butik, mungkin mau beliin kado utk pacarnya or utk maminya?? Who knows??

" Selamat Siang, " Keluar juga suara si cowok itu yang bisa jadi PH alias Pujaan Hati krn ganteng hehe... " Siang, " Jawab Rena sopan. *sambil terus mengamati wajah tuh cowok, wahhh...ini sih bukan cuma PH, malah bisa-bisa jadi VVPH alias Very Very Pujaan Hati ujar Rena dalam hati. Tampangnya kayak UTT, VJ MTV itu lho... eh bukan, mungkin sedikit kayak Keanu Reeves??Gak tau deh, yang pasti GUANTENKKK :):)*

" Saya anaknya Ibu Astari, saya dengar mami mau ke sini? Apa dia sudah datang, Mbak?" Tanya tuh cowok.
" Oh, belum... Mereka masih lunch di Crystal Jade La Mien dari jam 11.30 tadi sih. Mungkin sesudahnya mau ke sini..." Ujar Rena lagi.
" Oh gitu, tapi mami minta saya ke sini jam 12.30 sih. So, mustinya bentar lagi mereka dateng. Do u mind if I stay here waiting for her?Btw, my name's Derrick, but you can call me Rick and what's your name?" tanya Rick.
" Namaku Irena. Tapi sering dipanggil Rena. Silakan duduk di sofa ya... Mau minum apa? " jawab Rena sambil mengulurkan tangannya menerima uluran tangan Rick. Hmm...VVPH ini bernama Rick, ujar Rena dalam hati.

" Boleh deh... Air putih aja. Thanks, btw forgive me for speaking English most of the time. I just got back from London, and u know, my father is an English man. That's why, aku ngomongnya campur-campur begini..." Kata Rick lagi.

Rena : " Gak pa-pa koq, Pak... Yang penting aku ngerti Bapak ngomong apa..."

Rick : " Well, am I that old, so u call me BAPAK??"

Rena: " No... Tentu saja tidak. Tapi, Bapak itu merupakan suatu bentuk panggilan hormat aja.."Rick : " OK, I see. But, i still prefer you call me Rick. R-I-C-K, deal?"
Rena: " Baik, Pak...mmm...eh, baik, Rick. Aku ambilkan minum dulu ya... Tunggu sebentar deh. Mau baca koran atau majalah?"
Rick : " Thanks a lot Rena. That's so thoughtful of you..." ujarnya sambil tersenyum.

Rena akhirnya pergi juga mengambil minuman untuk Rick. Sambil ngambil, sambil mikir... Pantesan ganteng, bokapnya orang Inggris maannn!! Tapi yaaa...jet set kayak gitu, Rena nggak berani berharap too much lah. Kan dia cuma gadis biasa saja, cuma seneng aja ada seseorang yg cukup keren n tiba2 nongol di butik sini, jarang-jarang kannn?? Nggak usah mikir terlalu banyak deh Ren...:)

Tidak berapa lama, Ibu Martha dan Ibu Astari tiba di Butik. Rena agak kelaparan sih karena dari tadi menunda makan siangnya. Tapi nggak pa-pa...karena ada VVPH Derrick alias Rick yang mau nggak mau bikin Rena deg-degan juga... Simpatik n cool...:)
Rick dan Ibu Astari pulang setelah membeli beberapa potong gaun, mata Rena mengikuti langkah mereka, dan sepertinya berat hati sih melepas kepergian Rick. Well, besok2 kan belum tentu lho, gak pasti maksudnya... But, today's a GIFT. Thank God, dah dikasih something sweet today God... Rick tentunya, Rena tersenyum sedikit....:) Bersyukur seperti biasa ya Ren?? Iya donk...:)

Same day, perjalanan pulang ke Grogol, dalam mobil Ibu Martha:

Di mobil, Rena banyak merenung apa yang terjadi hari ini. Terima kasih Tuhan, hari ini jadi penuh warna karena Engkau kirimkan Rick.
Di mobil itu juga, bareng Pak Sapto, drivernya Bu Martha, mereka menuju ke kawasan Grogol, lewat Thamrin dan Roxy. Dalam mobil, rupanya anaknya Bu Martha sedia CD nya Black Street, yang berjudul In A Rush... Rena menikmati bait demi baitnya...

In A Rush

Reff.It came over me in a rushwhen I realized that i love you so muchthat sometimes i crybut I can't tell you whywhy I feel what i feel insidehow I try to expresswhats been troublin' my mindbut still I can't find the wordsbut I know that somethings got a hold of me
back to reff.baby someday i'll find a way to sayjust what you mean to mebut if that day never comes alongand you dont hear this songi guess you'll never know
back to reff.and when i say inside I mean deepyou fill my souland that's something I can't explainits over mecuz it came over me in a rushwhen I realized that I love you so muchthat sometimes I crybut I can't tell you whywhy I feel what I feel inside
back to reff 2x
Mobil telah berhenti di depan gang. Lamunan Rena terhenti. In a RUSH?? Yah...secepat itu juga dia sudah ada perasaan yang nggak jelas apa: bisa suka- tapi kalo CINTA? Looks like kejauhan, its' still too early to say something lah yawww. Mungkin terpana or terpesona kali yaa... Cuma selintas, tapi kesan Rick begitu kuat sampai malam ini. Besok is another day. Belum tau apa yang Tuhan kirimkan kepadanya esok hari. Tapi mau bersyukur ah untuk hari ini...:)

Rena turun dari mobil, dan sebelum menutup pintu mobil kijang Bu Martha, dia bilang, " Terima kasih Pak Sapto..." sambil tersenyum tulus.
Masuk ke gang, dan waktu menunjukkan pk.22.20, ahh...malam tlah tiba, pulang ke rumah. Didapatinya si Tante tertidur di sofa, kelelahan menunggu Rena sepertinya. Dia membuka pintu perlahan, menyelimuti si Tante, tak tega membangunkan karena kelihatannya dia kecapekan.
Sementara di telinganya dan di hatinya juga sedikit senandung di mulutnya, Rena masih menggumamkan lagu In A Rush... Life's like a box of chocolate, you'll never know what you're gonna get kata Forrest Gump.
Thank God, coklatnya hari ini adalah Rick. Besok2?? Nggak tau deh, coklat yang mana lagi yang Tuhan mau berikan kepadaku, ujar Rena...Anyway, terima kasih Tuhan for those chocolates in my life...:)

Abis beres2, Rena mo bobo dulu nehhh...Deee...Nanti sambung lagi yahhh:)

Jkt, 30 Agustus 04
-fon-

Irena- Mars and Venus on a Date

Previosly on Irena:
Rena, yang bekerja di butik Charming, kedatangan tamu seorang pria ganteng, VVPH alias Very Very Pujaan Hati, yang turns out to be anaknya Ibu Astari-sahabat Boss-nya. Nama cowok itu Derrick, panggilannya Rick. Suatu sosok yang tiba-tiba saja-In a Rush(versi Rena)-menguasai hatinya pada malam itu. Dan Rena yang penuh syukur itu menganggapnya sebagai chocolate yang diberikan Tuhan kepadanya, seperti Forrest Gump.
Dan gimana kelanjutannya?? Stay tune di frekuensi ini yaaa :)

Senin pagi, di Rumah si Tante - tempat tinggal Irena:

Senin...
Hari Irena off... Karena kan justru pada saat weekend, tuh butik ramenya banget-banget nget... Makanya, dipilih hari off oleh Bu Martha tuh hari Senin. Pagi ini, Irena bangun dan langsung melanjutkan membaca buku yang tengah dipinjamkan oleh Bu Martha *Mars and Venus on a Date- John Gray, Phd* lagi-lagi punya anaknya Bu Martha. Lumayanlah, daripada nggak mbaca, tul gak?? So, walaupun mungkin udah cukup lama tuh buku, Rena baru sempet baca saat ini. Ada beberapa catatan penting yang dia buat di diarynya dia, namanya juga buku pinjamannn kan nggak mungkin dicoret atau di-stabilo, nggak enak lahhh...:) Krn anaknya Bu Martha itu sekolah di Amrik, so no wonder buku-bukunya dalam bhs Inggris. Untungnya, Rena sih bisa lah mbaca2 literatur in English krn kan dia pernah sambil ngajar English juga...

Without a doubt, when you are ready to fall in love with your soul mate, some one you connect with from your soul-your mate- , will be there.
OOOhhh, jadi gitu...Ujar Rena. Maklumlah, kalo soal2 yang berbau romance, Rena bukan seorang yang jago. Hidup yang tidak mudah buat dia utk dilalui, membuat dia tidak berani fokus ke hal-hal yang menyerempet romance. Takut mengecewakan si Tante yang sudah begitu kasihnya pada dia...:) Dan yang paling penting sih, mungkin juga waktuNya Tuhan belum tiba?? Rena nggak tau n gak mau overanalyze soal ini... yang pasti buku ini pengetahuan baru buat dia :)

Trus, trus point lain yang Rena catat sbb: through taking the risk of following your heart and exploring your relationship with the intent to find the right person for you, you are preparing yourself to find true and lasting love.
Hmmmm... So, harus ada resiko yang diambil dalam proses pencarian true love...Tapi, siapa ya true lovenya dia?? Rena cengar cengir sendiri, nggak tau sih...Sampe sekarang belum ada... Tapi, tetap berharap duonkkk...That someday, pangeran berkuda putih itu akan datang menjemput dia...

Aktivitas membaca Rena terhenti, ketika si Tante bicara sesuatu padanya, " Ren... tante mau pergi ke pasar sebentar, kamu mau dibeliin apa makan paginya?? Mau nasi uduk atau lontong sayur?? "
" Nasi uduk aja deh tante... Ma kasih yaaaa...:) " jawab Rena ceria.

Rena menutup pintu depan dan menguncinya. Walaupun mereka tinggal di gang sempit ini sudah puluhan tahun, tapi tetep aja...wong namanya di Jakarta harus hati-hati juga... Tetangga sih baik-baik, tapi yang lewat juga banyak dan nggak jelas siapa... Ya, berjaga-jaga aja sehhh... Tetap waspada :) Tuhan emang melindungi tapi kalo kitanya cuek bebek yaaa habis jugaaa...Tul gak??

Rena mengambil posisi wenakkkk alias PW di tempat tidurnya. Didampingi sebelah kiri diari dan bolpen, sebelah kanan stabilo pink dan kuning, juru bicaranya di tengah-tengah, yaitu Mr. John Gray, Phd :)
Soul love is unconditional, when the right person comes along, you 'just know' and you spend the rest of your life discovering why he or she is the right person...
Wah, tambah menarik nih bukuuuu... Maunya lanjut terus neehhh, kata Rena:
A soulmate is someone who has the unique ability to bring out the best in us. Soul mates are not perfect, but perfect for us. We're not just physically turned on to them, our soul gets turned on as well...

Rena menutup buku itu, membaca tulisannya di diary sekali lagi, dan betul-betul meresapi apa yang dia tulis. Belahan jiwa, versi Katon Bagaskara utk translationnya soulmate, tidak melulu orang yang perfect, tapi sempurna utk aku, ujar Rena dalam hati. Bukan cuma suka fisiknya, tapi yang pasti jiwanya jg tergetarrrr, masa' seehhh?? Rena setengah nggak percaya, krn belum pernah mengalami kali yaaa...Ngomong-ngomong soal getaran jiwa, apakah itu seperti rasanya ke VVPH si Rick kemaren??? Nggak tau ahhh...Nggak jelasss... Tapi koq kalo nggak ada apa-apa, kenapa hatinya bergetar dan jantungnya berdetak nggak karuan kalo ingat si Rick. Rick lagi ngapain ya pagi ini? Apa dia kerja, mbantuin nyokapnya, or dia masih kuliah?? Itu semua Rena nggak tau...Nggak ada info yang jelas... N kalo mo ngomong soal Rick = Soul Matenya dia???? Wahhh, Rena nggak beraniii...Still to early to say something lah haiii :) Mana gap ekonomi yang terlalu jauh, trus siapakah Rena ini?? Cuma anak yang nggak jelasss bokap n nyokapnya, dan cuma punya tante yang baik hati itu...
Wah, wah, wah... nggak berani deh... Lho Rena, koq kamu minder sihhh?? Itu kan unlikely Rena?? Mana Rena yang selalu positif itu?? Rena nggak bilang, kalau dia selalu 100% BERPIKIRAN POSITIF. Terkadang, rasa minder yang menyerang, apalagi inget betapa kerasnya hidup yang harus dilalui, bikin dia kadang-kadang nge-per (kuatir or takut gitu lho)... Tapi kalo dah dipikir2 beberapa waktu lamanya, Rena akan milih positive thinking dinkkk...
Emang rasa ke Rick, jujur... ada dan cukup kuat. Tapi memikirkan kelanjutannya?? Wahhh... Ku tak sanggup deh...kata Kris dayanti...dan dikutip ma Rena: Ku tak sanggup Rick, beneran dehhh... Mimpi kali yeee...???hehe...

Irena dan lamunannya berlanjut, self talk dalam dirinya terus dan terus... Dan tanpa terasa, waktu berlalu dengan cepat, si tante sudah pulang dan membawa nasi uduk. Irena menyambut tantenya dan membukakan pintu, membawakan belanjaannya, membantu membereskan belanjaan juga. Memang nggak banyak sih, kan cuma bahan makanan untuk mereka berdua... Yang penting kebersamaan mereka...:)

Si tante melanjutkan pekerjaannya menjahit baju langganannya... Eh iya, si tante selama ini menghidupi kehidupannya dari menerima jahitan dan buat kue terutama pas natal-lebaran-taon baru gitu deh...Krn kepandaiannya dalam memasak, buat kue, dan menjahit, dapur si tante selalu ngebullll, malah bisa menyekolahkan Rena sampe selesai... Life's tough, but u gotta be tougher, Ren...:) Tante sudah membuktikan dirinya bisa, dengan berusaha habis2an secara halal dan bersandar kepada Tuhan semata...

Sore harinya di rumah di gang sempit Grogol

Rena dipinjemin VCD Arisan, dari pelanggan jahitannya tante. VCD player mereka juga VCD Player buatan China yang didapet pas si tante belanja dan mengisi undian di Carrefour Duta Merlin. Dapet undian nehh, kalo nggak mana mungkin mereka membelinya?

Lucu juga melihat Tika Panggabean dan Rachel Maryam berperan dgn oke. Rena tertawa sendiri, krn si Tika lucu banget waktu jadi tukang lulurnya si Sakti yang diperankan oleh Tora Sudiro...
Dan yang lebih bikin Rena terbelalak, krn mirip bangettt kehidupan yang ditampilkan oleh Nia Dinata lewat Arisan itu, dengan beberapa kenalannya Bu Martha yang datang ke Butik Charming. Yang penuh gengsi, yang gonta-ganti pasangan semudah ganti baju, dan persahabatan yang tidak lagi punya arti karena sudah tertutup prestige?? Rena terkadang amazed juga yah dengan kejadian-kejadian seperti itu... Tapi tinggal di tengah kota metropolitan seperti Jakarta, mau nggak mau Rena nggak bisa menutup mata terhadap realita yang ada. Yang penting tetep konsisten sama prinsip hidup benar dehhh...Nggak mau macem2, tul gak Ren??

Malamnya Rena n si Tante memasak bersama. Ngobrol2 sesudah makan lalu Rena masuk ke kamarnya lagi...Meneruskan bacaannya hari ini...Apa lagi kalo bukan Mars and Venus on a date??

Being fulfilled as a single person is the basis of finding the right person and being successful in marriage.
Yaaa... Setuju!! Rena menganggukkan kepalanya kuat-kuat. Kepenuhan pribadi sbg seorang single adalah modal yang penting utk keberhasilan dalam hidup pernikahan...That's true!! Ditambah lagi ternyata, menurut kang Mas John Gray Phd itu, dengan kepenuhan sebagai seorang single juga adalah dasar dari menemukan orang yang tepat. Karena ( tambahan analisa Rena) kan kalo orang dah mengenal dirinya sendiri, dan dia tau kelebihan-kekurangannya, akan mudah bagi dia utk mengetahui apa yang dia mau, sampai seberapa jauh dia bisa toleran thd partnernya. Gitu kali yaaa kira2, Rena menggeleng-gelengkan kepalanya dengan ringan... Udah ah, kebanyakan mikir nihhh... hehehe...

Sampe malam, Rena siap-siap mau tidur. Si tante selalu mengajarkannya doa malam sebelum tidur sejak Rena kecil. Rena terbiasa dengan itu. Tuhan, kata Rena, Kau tau apa yang aku pikirkan, rasakan, dan alami. Buku yang dipinjamkan anaknya Bu Martha juga menjadikan referensi penting utk aku melangkah dalam hidup selanjutnya. Saat ini, aku mempersembahkan suatu rasa, yang entahlah apa namanya, yang kurasakan terhadap Rick. Nggak tau perasaan ini akan berlangsung berapa lama, ataukah cuma selintas. Cuma berterima kasih atas suatu rasa yang sempat singgah dalam diriku, yang pastinya anugrah dariMu... Bersyukur juga untuk satu hari libur yang aku lalui bersama si tante, VCD ARISAN, dan Buku John Gray. Selanjutnya, aku mau bobo Tuhan, aku serahkan perlindungan dalam tidurku ke dalam tanganMu, sebagaimana Kau selalu lindungi aku sampai detik ini.
Terima Kasih Tuhan. Amen...
Rena memejamkan matanya, terlelap... Dan dalam genggaman tangan kasih Tuhan, Rena mempercayakan sedihnya, rasa sukanya, getar dalam dadanya, syukur akan si tante, dan for sure: seluruh hidupnya...
How about you???:)

Jkt, 6 Sept 04,
Tk care...:)
-fon-

Dear all,
Actually, sudah ada ide n inspirasi utk menulis sehubungan dengan Irena episode kali ini. Tapi karena bom yang memporak-porandakan kawasan Kuningan Jkt, bikin aku sempet terkejut juga karena kedengeran sampe kantorku. It could be us... To think that the location was so nearr... Kita berdoa bagi bangsa ini yukk... Sedih deh, tapi mau doa yaaa :)
Lagu True Worshipper, sekaligus jadi doaku, mau doa bareng gakk??:)
Bagi bangsa ini, kami berdiri
Dan membawa doa kami kepadaMu
Sesuatu yang besar, pasti terjadi
dan mengubahkan negeri kami
Hanya namaMu Tuhan ditinggikan
atas seluruh bumi.
Tuhan, kasihanilah bangsa kami...Amen.
-fon-

PS: utk Vincent, Mr. Moderator Choicersjkt, tolong donk ini di-forward-ken juga ke milis krn sepertinya emails dari choicersjkt dah beberapa hari bouncing dari email ogut. So, seandainya kiriman ini pun ditolak, pls help me forwarding this ya... Thank u sebelumnya mannn! :)

Irena-Because of You

Previously on Irena:
Libur di hari Senin, dilalui Irena dengan santai di rumah sambil baca buku Mars and Venus on a Date-John Gray, Phd, VCD Arisan, dan spend some time sama si tante. Banyak analisa-catatan- dan pemikiran yang Rena lakukan seputar tuh buku. Yah, maklumlah, dia memang penganalisa sejati...
Now, get back to work. It's another working dayyy!! :)

Another Day Berdesakan di Bus 213:

Waktu menunjukkan pkl. 08.30 pagi. Hari cerah. Matahari bersinar cukup-tidak terlalu panas. Angin sepoi-sepoi. Eh, koq kayak laporan Meteorologi dan Geofisika yahhh?? hehehe...
Eniwei, Rena keluar dari rumahnya, di gang sempit di daerah Grogol. Dan setengah berlari mengejar bis kota andalannya yang mengantarkannya ke daerah SOGO PLZ INDONESIA.
Berdesakan di bis, dan terkadang tuh bis mepet dengan mobil mewah di sebelahnya yang cuma diisi satu driver plus satu orang penumpang di belakangnya: BMW, Mercedez Benz, dll bersliweran dengan anggunnya, terkadang menimbulkan pikiran IRONIS dalam benak Rena. Welcome to Jkt, di mana banyak banget hal yang IRONIS gitu...Isn't ironic, don't you think?? Kata Alanis Morrisette...:)

Butik Charming, pkl. 10.00
Masih dengan pekerjaan rutinnya, apalagi kalo bukan jadwal Bu Martha, bossnya?? Kan itu kerjaannya sebagai Sekretaris. Telpon sesekali berdering, menanyakan jadwal si Ibu ato items terbaru yang ada di Butik...
Seketika pintu butik terbuka, masuklah Ibu Astari, VVPH-Rick hmmm...ini yang Rena sudah tunggu-tunggu...Another chocolate of life today?? Don't know...:) Kita lihat saja nanti :):)

" Pagi Rena, " terdengar suara Ibu Astari.
" Pagi Ibu n Pak RICK, " sahut Rena
" See mom, she always calls me PAK, it seems that I'm getting older pretty fast, I guess, hahaha" suara renyah tawa Rick menggema di ruangan. Diselingi derai tawa Ibu Astari juga...Sementara wajah Rena sudah berwarna-warni bak traffic light:merah-kuning-ijo kali yee...:) Ampunnn malunyaaa, ujar Rena dalam hati... Gak tau mukaku mau ditaro' di mana nehhh??

" Sudah ah, Rick... Rena's blushing. Kasihan kan?? I think she just tries to be polite..."

" Yeah, I know. I'm just teasing her, that's all. It's ok kan Ren?" Sahut Rick lagi...

" Ya, Pak ehh...maksudnya Ya, Rick, " masih nggak kelar-kelar saltingnya si Rena....

Mereka tersenyum bersama, sementara Rena masih sedikit bertampang culun, karena MALU tauu...

Pintu terbuka, masuklah Bu Martha. Saved by Bu Martha this time...:) Rena nyengir sendiri dalam hati. Untunggg ada Bu Martha.

" Morning, " kata Bu Martha.
" Morning, Ibu, " Sahut Rena hampir berbarengan dengan jawaban Morning dari Ibu Astari dan Rick.

" Mom, mau meeting with Aunt Martha, right? I want to buy CD, is there any Disc Shop around here?" Tanya Rick.

" Ada... Mmm... Why not Rena accompany you to go there? Is it ok, Martha??" Tanya Ibu Astari.

" Ok. No problem. Kan kita juga harus discuss meeting yang cukup penting. It's ok ya Ren, kamu temenin Rick sebentar..." jawab Bu Martha.

" Baik, Bu, " tukas Rena pelan. Rena setengah girang, setengah bingung juga. Apa ini yang dia baca tentang soul mate dari kemaren? Koq kebetulan banget ya?? Bisa-bisanya first day at worknya setelah baca buku itu malahan ada kenyataan seperti ini? Anyway... dijalanin aja kali ya... Dengan deg-degan tentunya...:)

" Mari, Bu Martha, Bu Astari..." Lanjut Rena lagi.
" C u mom n aunt Martha, " Suara Rick terdengar riang..
" Ok... Ok..." Jawab kedua ibu itu hampir berbarengan.

Di toko CD Bulletin- di lantai bawah Plaza Indonesia:
Di situ mereka sudah berada saat ini. Perjalanan ke toko CD itu melewati Bread talk yang wanggiii itu, trus mmm... toko buku Times n Periplus, the other side ada toko CD Bulletin.
Untuk mencairkan suasana yang agak kaku dan kagok krn dari tadi Rena sibuk dengan perasaannya sendiri yang masih kacauuu krn terkena topan Rick yang memporak-porandakan pertahanan hatinya...
Rena : " Mmmm kamu mau beli CD apa, Rick?"
Rick : " I wanna buy Keith Martin's Because of YOU. That's my favorite song. And I left my CD in London. So, I need to buy a new one, I guess... Kamu suka music?"

Rena : " Iya, suka..."
Rick : " What would u like to recommend for Indonesian Artists?"
Rena : " Album Kompilasi Indonesian Idol, bagus dehh...Cukup berkualitas. Nggak tau kamu suka nggak, ya?"
Rick : " Probably... We'll see..."

Sesampainya di toko CD, Rick langsung menuju rak New Release, karena sepertinya walaupun Because of You itu lagu lama, tapi si Keith Martin itu me-release ulang tuh lagu dalam album barunya. Rena sempet mendengarkan waktu tuh CD di tes sama Rick. Bagus juga yaa... Dan Rena sepertinya ketagihan juga pengen denger terus dan terus. Tapi kan nggak bisa krn ini di Toko CD, nggak mungkin donk di-rewind dan terekam seperti layaknya kaset-kaset Rena...Gimana donk?? Syairnya kurang lebih begini neehhh:

Because of You

If ever you wondered if you touched my soul yes you doSince I met you I'm not the same You bring life to everything I doJust the way you say hello With one touch I can't let goNever thought I'd fall in love with you...Chorus:Because of you, my life has changed, thank you for the love and joy you bringBecause of you, I feel no shame, I'll tell the world it's because of youVerse 2:Sometimes I get lonely and all I gotta do is think of youYou captured something inside of me You make all of my dreams come trueIt's not enough that you love me for me You reached inside and touched me eternallyI love you best explains how I feel for you...Back to ChorusBridge:The magic in your eyes True love I can't denyWhen you hold me I just lose controlI want you to know that I'm never letting goYou mean so much to me I want the world to see,It's because of you
Back to Chorus

Bagus ya lagunya, ujar Rena dalam hati. Jadi suka deh, because of you...mmmm... nice one!! :) Because of who yaaa?? Rick?? Mmm... too early to say?? Because of my soulmate to be deh kata Rena...hehe...
Sambil senyam-senyum sendiri, Rena melihat Rick sudah di kasir. Eh, ternyata dia membeli juga album kompilasi Indonesian Idol.
Rena: " Emangnya kamu suka album Indo Idol itu?
Rick : " Yeah, I think they're good singers. Especially when they sing Expression..."
Rena : " Ekspresi kali maksudnya..." ( sambil tersenyum, wah bisa ngaco juga ternyata si Rick..)Rick : " Yup, that's right Ekspresi...Forgive my Indonesian Language...haha"

Mereka keluar sambil senyum-senyum karena kendala bahasa tapi nggak terlalu masalah deh, justru itu malah bikin menarik?? Mungkin saja... Tanpa terasa perjalanan mengarungi toko CD di plaza Indonesia harus ditutup dengan kembalinya mereka ke Butik Charming.
Setibanya di butik, Rena dan Rick say goodbye dan Rick balik ke nyokapnya Ibu Astari yang masih asik ngobrol sama Bu Martha. Obrolan Bu Martha dan Ibu Astari terpotong sebentar ketika Bu Martha menanyakan sesuatu kepada Rena.
" Ren, nanti sore ibu ada janji lagi kan ya?" Tanya Bu Martha.
" Ada, Bu... Dengan supplier baju Ibu dari Korea, Mrs. Sung di La Moda Cafe sini, jam 15.00..." Jawab Rena.
" Oke, btw... nanti kamu tutup butiknya gak usah malam-malam. Seminggu ini Pak Sapto cuti, pulang kampung karena ada urusan keluarga. So, kamu naik taksi aja ya Ren, ongkosnya Ibu ganti. Tapi paling telat jam 21.00 kamu pulang aja, kalo kemaleman, nanti Ibu kepikiran lagi..."
" Baik bu, terima kasih masih memikirkan saya, " ada senyum kecil di bibir Rena.
Rick dan Bu Astari masih ada di situ dan menyimak percakapan Rena dan bossnya. Lalu mereka pulang, Bu Martha melanjutkan kesibukan appointmentnya, dan Rena balik ke pekerjaannya...
Aktivitas berlanjut seperti biasa, life goes on and on and on...:)
It's just another day to get throuh?? Mmmm... nanti dulu, jgn terlalu cepat mengambil kesimpulan... :):)

Butik Charming, Pz Indo, pkl. 20.40

Rena sudah mulai membereskan pekerjaannya, siap-siap mau pulang lah ceritanye... Lalu dia menoleh ke arah pintu, karena bunyi pintu butik dibuka... Siapa lagi malam-malam begini?? Tapi ya, customer tetep harus dilayani duonk...kan katanya Pelanggan Selalu Benar,that's rule no.1, rule no.2: kalo pelanggan salah, liat lagi rule no. 1 hehe...:):)
Saat menoleh, Rena sempet kaget, krn yang nongol...?!? Coba tebak siapa, hayooo?? RICK lah haiiii :):)
Rena masih bingung-kaget-nggak nyangka banget-campur-campur deh semua ada di hatinya... Gak jelas, perasaan apa yang dominan...Tau ahh elap...Ini semua because of you-because of Rick?? Yeah, maybe..:)
Tiba2 saja dalam hatinya Rena menyanyikan reffrain lagu tersebut
Because of you, my life has changed, thank you for the love and joy you bringBecause of you, I feel no shame, I'll tell the world it's because of you
Terlalu cepat kah?? Nggak tau deh... Cuma mau menjalani apa yang ada di depa mata aja ahhh :)
Then, what's next?? Tunggu Irena episode berikutnya ya...:):)

Jkt, 15 Sept 04
Tk care n Tetap SEMANGAT!!!:):)
-fon-

Dear all,
First of all, I'd like to thank u guyz for your comments, especially:Anton, Indah, Monique, Jiwo. Indah dan Monique sedikit protes krn i maen cut begitu ajee... Maklum kebanyakan nonton pilem seri korea n taiwan or spore nehh?hehe... so that kebiasaan nge-cutnya justru di bagian yang penting hehe...Justru bikin seru sihhh, sabar menanti yaaa hehe....
Indah juga bilang, ini sooo real, apakah ini pengalaman pribadi?? Sounds so real ya?? hehe..Padahal, ini kombinasi antara imajinasi plus sharing temen2, perspektif ogut dalam melihat suatu masalah dan ada juga pengalaman pribadi yang dirangkum dalam Rena. Soal waktu dan setting yg sangat spesifik emang itu berasal dari imajinasi gue digabung sama buku scriptwriting yang gue baca2 akhir2 ini...Cuma di buku2 skenario itu tidak spesifik waktunya, tapi settingnya amat spesifik, gue cuma nambahin jam doang, simple kan? :) Gitu ceritanya prenn...:)

MR. Anton "APG" Gunadi, kenapa ya lately gue nulis ttg cinta melulu, itu kan pertanyaan elo?? Wannna knowwww aja deh dikau!!! hehehe...Kenapa ya, ton??:) tapi dah gue jawab juga kan through email :):) thx utk kesediaannya jadi komentator tetap kayak Trie Utami di AFI, tapi gue lbh suka Indonesian Idol sih, gimane donk?? hehe...Just kidding man, as usual...:) Thx ya ton 4 everything...

Jiwo, usulan utk ke Hak Cipta boleh dipertimbangkan, tentunya kalo ini sudah dibukukan, sementara blm dibukukan, msh sulit rasanya...Aku juga kurang ngerti soal itu, if there's any info, pls let me know aja ya...Thx utk tanggapannya selama ini ya!

Astrid n Oedhien n Yovita terus encourage i utk menulis. Thx...
Oh iya, one more thing: krn kemungkinan besar aku dipindah bagian di kerjaan starting next month, so perlu waktu utk adaptasi n stuff, mungkin kegiatan tulis menulis akan lbh jarang bs aku lakukan. Sabar ya...dan thx atas pengertiannya...Aku tentunya tetap usahakan pas lunch or pas ada waktu, aku tetap menyalurkan hobi tulis- menulis ini, tapi yaa...kita liat aja nanti, at least kalo rada lama nongolnya, smoga bs dimengerti...thx!
Lanjut lagi ya this time...Enjoy!

-fon-

Irena: RICK-Prince of My Dream

Previously on Irena:
Rena bertemu lagi dengan VVPHnya, RICK dan mereka sempet spend time together beli CD Because of You yang sooo romantic ituuu :) Rena suka sama lagunya, dan terlebih juga suka sama RICK. Walaupun perasaannya blm jelas apa, tapi there's something about Rick :)
Malam di butik Charming, Rena dikejutkan dengan kehadiran Rick yang juga nggak jelas mo ngapain. Mo nganter dia pulang?? Ini dia neeh lanjutannya...:)

Butik Charming, Pkl. 20.41

Dunia seperti terhenti. Rena bengong, bibirnya setengah terbuka. Masih belum bisa mikir. Karena Rick yang nongol di depannya unexpectedly kayak gini... Tapi mau apa ya malam2 begini?? Udah pas Rena mau pulang pulaaa??
Rick : " Hi, Rena... Have you finished your working day?"
Rena: " Hi Rick, sudah...sudah selesai. Ini tinggal ngerapiin aja...Koq kamu bisa ada di SOGO?" (Rena bertanya sambil berusaha menenangkan debaran di dadanya, tenang donk Ren...tenang...!:))
Rick : " I heard not to mention overheard (Rick tertawa lebar) your conversation with Aunt Martha, so... since the driver will be absent selama seminggu ini, I don't mind antar kamu pulang...Is it OK for you, Rena?"
Rena: "Thank u, Rick...Sebetulnya, aku bisa naik taksi koq, pas Pak Sapto nggak masuk... Tapi thanks banget lho... Tunggu bentar ya, aku belum selesai banget, dikit lagi..."
(Rena berbisik dalam hatinya: baek banget si Rick... Rena ampe terharu lho, tapi di luaran yaa stay cool aja deh hehe...)

Pkl 20.55, Parkiran Plz Indonesia:
Kamu tau donk kalo Rena selalu membayangkan Pangeran Berkuda Putih yang akan menjemputnya... Kini, Rick yang sudah membukakan pintu mobilnya untuk Rena, maklum...bokapnya British, so...rada2 gentleman style n romantis kali yeee hehe...And u know what?? Mobilnya warnanya putih booo... Krn di zaman modern gini, tuh pangeran nggak lagi naik kuda, tapi naik mobil hehe...
Utk urusan merk mobil, Rena sih kurang begitu ngikutin... yang penting dah punya mobil aja dah bersyukur, krn Rena kan selama ini naik turun mercedez bernomor 213, bis kota andalannya itu :):)....

Setelah duduk di mobilnya Rick yang nyaman dan sound systemnya buagus bangetttt...Sambil nyetir, Rick memutar CD, Because of You (again!!tapi Rena sih suka juga, so... gpp donk yaaa!)
Rick : " So, kamu tinggal di mana Ren?"
Rena: " Aku tinggal di daerah Grogol"
Rick : " Mau langsung pulang? Or mau keliling Jakarta, to see Jakarta at night??"
Rena: " Boleh aja sih... Aku suka koq melihat keindahan Jakarta di malam hari... Asal jam 10an kita pulang ya...Aku nggak mau tante nunggu terlalu lama."Rick: " Tante?? So, u live with your aunt?"
Rena: " Iya..."
Rick: "Sorry, but... ur parents?"
Rena: " Papa meninggal dan mama nggak tau di mana, dia menghilang dan meninggalkan aku. Jadi, si tante yang membesarkan aku..."
Rick : " Sorry, really...I don't mean to make u sad by bringing back those memories..."Rena: " Gak pa-pa..." (tampang Rena sedikit mellow...Sedih juga sepertinya...)
Rick mungkin melihat dan mengamati perubahan wajah Rena, walaupun sambil nyetir jg, so... dengan pandainya, dia ganti topik:
Rick: " Btw, I've heard the Indonesian Idol's compilation album, I think they're great! Ekspresi, very rich in music and sort of ethnic, I like it...N Nania, Winda, n Lucky, I think they're good singers. Even though they didn't make it to the top 2. But, they're great! Which one do you like the most?"
Rena: " I like Lucky. Apalagi pas dia bawain lagu Januari-nya Glen Fredly, bagus deh... Nggak terpengaruh sama penyanyi aslinya... Keren dehh... Tapi aku juga suka Delon, krn cute hehehe..."

Tak terasa percakapan mereka mengalir terus dan terus, sambil mengitari Sudirman,Thamrin, arah Monas, mutar di stasiun Kota. Jakarta at night, di jalan2 rayanya terlihat indah, dengan sorot lampu di sana-sini, bagus deh! Cuma, ironisnya, di lampu-lampu merah, selalu ada pengamen dan pengemis, yang terkadang menggendong anak kecil. Kasihan juga tuh anak malem2 masih dibawa utk mengemis...Ironisnya Jakarta ya begitu itu...:)

Rena pun tambah lama tambah comfortable krn Rick, sama sekali berbeda dari anak-anak orang 'punya'. So far, Rick itu low profile n nggak sok borju...Walaupun emang keluarga mereka dari golongan yang punya lah... Ibu Astari dan keluarganya tinggal di kawasan Pondok Indah... Cuma Rena nggak berani berpikir terlalu jauh juga, tokh... keadaan sosial ekonomi yang sangat jauh berbeda itu juga bukan sesuatu yang gampang ditanggulangi. Bisa sih...Tapi?? Ah, sudahlah... Rena cuma mau menjalani hari ini dulu, terlalu cepat semuanya terjadi. Dari beli CD bareng, sampe jalan bareng malam ini...Semua bikin Rena tambah suka sama RIck... Syukur kepada-Mu Tuhan untuk hari ini... Coklatnya rada banyak nih hari hehe...

Gang Sempit tempat tinggal Rena, pkl.22.10
Akhirnya, waktu jua yang memisahkan mereka. Di mulut gang sempit itu, mereka berpisah... Namun, Rick nggak ngasih Rena jalan sendiri memasuki gang sempit rumahnya. Walaupun Rena insist, Rick lbh insist lagi utk mengantar dia masuk...
Rena : " Thanks for tonite, Rick...Jarang-jarang aku mengalami kesempatan melihat Jakarta di malam hari kayak gini. " Senyum kecil dan ramah menghiasi bibirnya...
Rick : " U r welcome, I'm also having a good time with u. So, tomorrow and for the rest of the week, I'll pick u up, ok?"
Rena: " Ok, kalo nggak merepotkan kamu..."Rick : " Of course TIDAK... It's my pleasure..."

Sinar bulan menaungi wajah Rick, and he's getting cuter di mata Rena, nggak tau krn feelingnya yang tambah berkembang, ato emang tampangnya si Rick yang campuran antara Mas Nunu(keanu reeves:)) dengan Utt sang VJ MTV itu emang guantenkkk setengah modarrr hehehe...

Rick mengantar Rena masuk ke gangnya. Tumben, malam ini di depan gangnya Rena lebih ramai daripada biasanya. Biasanya selalu sepi. Malam ini, banyak cowok umur dua puluhan gitu yang sepertinya setengah mabuk gitu... Biasanya gak pernah-pernah lho...!
Untungnya Rick ada beserta dia, kalo nggak mah...Rena takut juga...

Di depan gang, Rick yang berpakaian casual namun emang msh keren banget itu, dicegat oleh seorang cowok yang Rena nggak kenal itu siapa.
Tuh cowok : " Mas, kalau mau lewat, bayar dulu donk!"(suaranya setengah teler, setengah mabok gitu, u know kan??)
Rena : " Maaf bung, tapi saya tinggal di gang ini..."
(Walau gugup, Rena langsung mengambil alih... nggak mau Rick yang menjawab, accentnya yang rada bule itu, takutnya malah dijadiin bahan tertawaan dan malah dipalakinnya lebih parah lagiii...)
Tuh cowok : " Diem loe! Gue ngomong sama cowok loe, koq elo yang ngejawab! Rese' juga nih cewek!!!"
(seraya mengacungkan tangannya hendak memukul Rena...)Rick langsung melindungi Rena dan terkena pukulan tuh cowok. Sempat terhuyung-huyung sebentar dan terjatuh, lalu bangkit dan siap-siap memukul balik...
" Lawan aku saja, jangan dia!" Ujar Rick dengan Bahasa Indonesia dengan logat keinggris-inggrisan...
" Wah, bule nih... Bule bukannya banyak duitnya??Enak buat diserbu nih!Ayo jackkk...sikat aja nih bule!" Tukas tuh cowok lagi ke temen-temennya...
Rena mulai panik dan menangis... Bingung dan kasihan sama Rick. Udah jadi korban anak-anak yang gak jelas ini, hanya karena mengantar dia ke rumahnya... Mungkin malam ini saja, besok sih nggak usah lagi deh...Kasihan Rick...

Rick mulai dikerubuti oleh belasan temen-temen tuh cowok, udah mau dipukulin dan diambil barang-barang yang dipakainya. Dan pada saat yang bersamaan, Pak RT dan para petugas siskamling dari gang Rena datang. Rena berteriak ke mereka, di tengah isak tangisnya, " Tolong, Pak... Tolong!"

Petugas siskamling: " Apa-apaan ini, mengacau di daerah kami??BUBAR!!! Ayo bubarr!!!"
(dengan suara tinggi, terus berteriak sambil mengacungkan pentungan yang dipegangnya...)
Cowok-cowok itu pada lari tunggang langgang... Thk God! Untungnya Rick belum sempet diapa-apain... Cuma sempet dipukul sekali sama tuh cowok, si Mr. X yang tak dikenal itu lho...

Setelah di-take care sama Pak RT dan petugas siskamling, Rena mengajak Rick ke rumah si tante. Kena pukulan dan lecet sedikit tangannya pas terjatuh. Diobatin Rena dulu lah hai...

Rena: " Sakit nggak Rick?"Rick : " Perih sedikit... but, it's ok!"
Rena: " Thx ya... N so sorry, kamu harus alamin ini semua," sorot matanya tulus memandang ke mata Rick.
Rick : " Luckily, I'm with you...If you're alone, kamu bagaimana?? I'll be worry, u know!!?!" Rick terlihat betul-betul cemas saat ngomong begini...

Rena sungguh berterima kasih. Prince of my dream kamu, Rick...:):) Yah, sulit dibayangkan dalam satu hari terjadi begitu banyak hal... Dalam impiannya, Pangeran berkuda putih yang datang menjemputnya...Kini, Rick-prince of her dream yang bermobil putih datang dan menyelamatkan dia dari bahaya... Thk God!
Rick pulang, setelah menanyakan no rumah Rena. Dan dia akan menelpon Rena as soon as dia nyampe di rumahnya di Pondok Indah katanya....

Rena mandi dan beres-beres, dan setelah selesai bunyi telpon di ruang tamu berdering, dan Rena dengan cepat mengangkatnya, nggak mau mengganggu tidur si tante...
Rena : " Halo, selamat malam..."Terdengar suara di seberang sana...
Rick : " Hi, Ren... I'm home already. I'd like to go to sleep sebentar lagi.Are you ok now? Still shock?? Don't be sad, ok!?!"
Rena : " I'm ok. Thanks for asking... Kamu tk care, lukanya masih sakit?"Rick : " A little. But, that's ok! Ok then, c u tomorrow...I'll pick u up around 8.30!"
Rena : " Jangan!"
Rick : " Why??"Rena : " Aku nggak mau kamu beresiko dipukulin lagi kayak tadi...Kasihan kamu..."
Rick : " I'm Ok... If u don't let me pick u up, I'll be thinking of you, and that makes my condition even worse, so...pls Rena...let me do it!"
Rena : " Sebetulnya, aku masih belum tau... takut resiko tadi terulang lagi... "
Rick ( setengah insist): " IT's ok... Really Ren, it's OK!"
Rena : " Ya sudah, kalo kamu betul2 mau... Tapi nggak usah sampe dalam rumah, depan gang aja ya Rick..."
Rick : " Okay then... We'll see ya... But tomorrow, I'll be in Plaza...Good night and sweet dream!"Rena: " Sweet dream juga...Gut nite..."

Rena kembali ke kamarnya. Termenung sebentar sambil melihat catatannya dari Buku Mars and Venus on a Date...

Without a doubt, when you are ready to fall in love with your soul mate, some one you connect with from your soul-your mate- , will be there.

Sebetulnya Rena merasa cukup siap akhir-akhir ini... Bukan apa-apa krn tokh kuliahnya sudah selesai dan dia kepengen punya someone to share her life with.... Mungkinkah itu Rick orangnya?? Mungkin yaa...Mungkin juga bukan...Tapi at least, dengan memasuki teritori hatinya, sampai saat ini Rick is still numero uno...

Terima kasih Tuhan untuk hari ini. Terima kasih untuk kesempatan yang Kau berikan untuk bertemu dengan Rick. Soul mateku atau bukan? Biar Tuhan yang tunjukkan... Aku merasa nyaman dengan dia, tapi aku juga nggak tau, apa dia adalah yang terbaik dalam perencanaanMu untukku. Ingin menyerahkan semuanya ke dalam tangan kasihMu. Bimbing aku selalu, aku percayakan hidupku kepada-Mu. Good Night, my dear God! :)

Rena tersenyum, menutup buku hariannya, dan bersiap-siap berbaring di tempat tidurnya. Hari ini telah berlalu, tomorrow is another day in this planet called THE EARTH... Ya, kesusahan sehari biarlah untuk sehari dan kalo Rena mikir sebaliknya: kebahagiaan sehari, cukup untuk sehari juga...Agar tidak terjebak dalam euphoria yang berlebihan, atau kesedihan yang berlarut-larut. Lalu, menyerahkan semuanya kepada DIA, sang PENGUASA dunia dan PENGUASA HIDUPnya...

Rena mematikan lampu dan gut nite to u alll :)

Jkt, 21 Sept 04
tk care...
-fon-


Dear all,
Thx to Ko Alip alias Ko Kardifin (jarang2 kan eke panggil dikau dengan nama ini?? hehe), Jiwo, Irene, Harianto, Clara alias Lala, Erna, Abi yang dah berkomentar. Sama Ko Alip n Jiwo, eke kagak dikasih waktu terlalu lama utk nulis kelanjutannya. Daripada eke dijitak, ya sutralah..Eke jalanin aja boo...(Btw, bahasa ogut koq kayak Emon di Catatan Si boy ya?? hahaha...biar variasi n kagak bosen ajeee :)). Utk Ko Alip: komentar ttg Indonesian idolnya: GUE BANGETTT ya ko?? That's just me hehe...senengnya memasukkan pikiran pribadi sekali2 :)... Eh iya, utk Jiwo: mungkin ada pesen teologis kesenjangan ekonomi dari Rena?? But not that farrrr lah yaw pemikiran ogut. Yg pasti: emang itu adalah hal yang ada di masyarakat juga... Jgn sampe terbawa mimpi donk baca cerita ini Mas Jiwo hehe...dibayangin terus aja deh hihi..apa bedanya duonkkk yaaa??hahah..tx pren...:)

Lala, thx utk infonya ya kalo ternyata serial ini juga disukai ma temen kantor elo, thx to the Lord, dan Lala mendukung usulan Jiwo utk copy right juga...Still gue nggak tau, tapi Hari yang baru gue kenal dr Milis Choicersjkt dah ngasih no telp temennya yang pengarang juga n dah diterbitin Gramedia..Hmm... We'll see nanti i kontak dia d. Thx ya Harianto alias Hau!:)
Erna, walau gue baru kenal elo dari email doang, thx utk tanggapannya thru milis choice juga... I appreciate it somadd... (read: so much!:))
Abi, dikau memang membuat kerusuhan di milisss, tapi gpp... itu berarti emang this friendship means a lot hahaha...thx man!:)

Utk Iwan Odananto n Caroline, temen2 at KPKS,and also my dearest sista: Bing2 yg sering curhat bareng about KPKS de el el :), this writing thing really helps me in doing Narasinya Stefan Leks, terlepas dari hasilnya oks or kagak, yang pasti fantasi n imajinasi dah terbiasa dilakukan..hehe... Praise Him...

Jumat malam sampe minggu kemaren, i ke Bali: outing kantor. Asik juga sehhh, ram2 judulnya: rame2 hehe..Senen ini, i dah mulai di dept baru kalo Tuhan berkenan. Smoga bisa maksimal krn dikejar deadline temen2 n diri gue sendiri. Next time kalo rada lambreta, plssss pengertiannya yaaa :) krn emang bukan mudah meniti langkah sekali ini, tapi kalo ada kesempatan di depan mata: sayang juga kan??
Ini sebagian dah i tulis Jumat lalu, tapi krn terburu2 ke airport utk menuju Bali, so... nggak sempretttt lah yawww utk diselesaiken...Satu lagi, krn komputer I baru diinstall hari ini, makanya ogut baru bisa send hari ini... sorry, n thx for ur understanding, guyz!
Gitu dulu aje, enjoy ya!

GBU,
-fon-


Irena-Arti Hadirmu

Previously on Irena:
Rick menjemput Irena di butik Charming, lalu mengantarnya pulang ke daerah Grogol. Sebelumnya mereka keliling kota Jakarta di malam hari. Namun ketika Rick mengantar Rena pulang, terjadi kekacauan karena mereka dihadang masuk gang oleh belasan pemuda. Rick terlibat perkelahian krn membela Rena. That's so nice of him, Rena terharu... Gimana kelanjutannya?? Check this out...! :)

Gang Sempit Grogol: Rumah Si Tante

Tidur semalam telah berlalu. Rena bangun dengan penuh semangat. U know why duonkkkk??:) Life...oh life... Tergantung dari kaca mata apa yang dipakai juga ya...:) Kali ini, kacamatanya Rena bertuliskan RICK everywhere...Maklumlah, msh tersepona oooppss terpesona krn dia begitu HERO-nya dah ngebelain Rena. Bukan Hero supermarket lho!! Dibahassss lageee :):)

Rena menyetel radionya, dan ada lagu dari Audy. Album lamanya: 18, namun lagu ini emang oks punya d...Simak liriknya plus ada suara gitarnya yg keren itu...Rena sesekali menggoyangkan kepalanya sambil bersenandung mengikuti reffrainnya:

Arti Hadirmu - Audy
Bunga2 layu, tak mengapa asal kau tumbuh disampingku.Malam telan cahaya, tak mengapa asal kau sinari cintamu. Mimpi buruk menyapa, tak mengapa asal kau ada dipelukku.Tak pernah berjumpa, tak mengapa asal kau ada dikhayalku.Segala bujuk rayumu buat sejuta ragu. Jantungku pun memacu, huo huo huo ...REff
Disini kuberdiri ... mencoba mengerti .. arti hadirmu.Mengerti sinar diwajahmu.Mengerti tenangnya jiwaku.Akhirnya ku mengerti .. diriku memang untuk kau miliki.Bagai mentari pagi, menyapa diri lewat hangatnya tatapmu.Kini mimpi indahku tlah terwujud, jagalah bina cintaku.Segala bujuk rayumu buat sejuta ragu. Jantungku pun memacu, huo huo huo ...


Ya, arti hadir Rick membawa ketenangan di hati Rena. Is he the one?? Maybe Yes, Maybe No... But, dia yang ada di depan mata, rasanya sayang banget dilewatkan...

Ruang Makan yang sederhana di Rumah Si Tante

Mencoba mengerti...sinar di wajahmu, mengerti tenangnya jiwaku, akhirnya kumengerti, diriku memang untuk kaumiliki... Rena masih menyenandungkan tuh lagu dengan ceria, sambil mengoles roti tawarnya dengan selai strawberry. Si tante menatap dia setengah bingung, karena nggak biasanya dia seceria itu. Ceria sih ceria, tapi nggak sampe nyanyi2 di meja makan kayak gini...

Tante : " Ceria sekali Ren?"
Rena : " Iya, tante...Moodnya lagi bagus hehe," (sambil nyengir gak enak hati, tertangkap basah ma si tante... hehe)
Tante: " Kemaren, ada suara ribut-ribut ya di luar? Kamu sudah pulang pas ribut-ribut itu?"
Rena : " Tante koq tau? "
(setengah cemas Rena bertanya...)
Tante:" Tante sempat dengar sedikit, tapi kepala tante pusing sekali, krn rada flu... Makanya tante tidur lagi abis itu..."
Rena : " Iya sih tante, ada yang mabuk di depan gang. Tapi aku gak apa2 koq..."
(Rena rada lega, krn gak usah mengkhawatirkan si tante...Gak enak juga kalo tante tau, terjadi pertarungan di dunia persilatannn tadi malam...)
Tante: " Oh, syukurlah kalau kamu tidak apa-apa..."

Percakapan mereka terus berlanjut, sampai Rena harus berangkat kerja... Hari ini coklatnya: white chocolate, dark chocolate, or apa neehh Tuhan??

Butik Charming at night: 20.30

Rick menepati janjinya malam itu dengan datang tepat waktu. Promise is promise, right?? Rena senang sekali dengan konsistensi Rick: ucapan dan tindakannya yang sesuai itu lho...

Rick : " Hi, Ren... Ready to go home?"
Rena: " Bentar lagi ya Rick...Jam 9 kurang dikit ya...Nunggu bentar, ok kan? " (Rena tersenyum ke arah Rick...Dari deg2an selama ini, sudah lebih ternetralisir, sekarang rasanya nyamaannnn banget krn Rick hadir di sini, arti hadirnya Rick?? Probable banget...:))

Keluar dari Butik, Rick bertanya kepada Rena: " Ren, do you wanna go home? I'd like to drink some coffee, Dome would be a great choice since we can also do some sight seeing. To see some view, in front of Plaza? What do u think?"
Rena : " Oke aja... Tapi tetep, pulangnya around jam 10an ya..."
Rick : " You sound like Cinderella hehe... Time restriction at 24.00?? Ok, Ren...Your wish is my command..." (senyum tak lepas dari bibir Rick dan matanya terus memandangi wajah Irena...)

Dome Cafe, Plz Indonesia: at 21.05
Rick dan Rena mendapatkan tempat yang sangat strategis. Di sisi depan Dome yang langsung menghadap ke Hotel Niko, dan bisa melihat kendaraan yang lalu lalang di Jl. Thamrin. Bagus deh pemandangan Jakarta di malam hari, dilihat dari sudut Dome ini...
Rena bersyukur juga krn belum pernah dia pergi ke tempat seperti ini. Selama ini, dia kerja keras dan selalu hidup sederhana. Kalo bukan karena Rick yang mengajaknya malam ini, nggak mungkin dia ada di sini...Thx to you GOD, ini coklat lagi?? This is sweet...:)

Mereka ngobrol dan ngobrol. Rena dengan leluasa, heran juga koq ya nggak malu-malu lagi sihh?? Terus menceritakan background keluarganya. Nggak tau kenapa Rena bisa begitu terbuka dan tenang di sisi Rick. Arti hadir Rick?? Sekali lagi Ya...Kehadiran Rick so far very very berarti...Dia bukan cuma Very Very Pujaan Hati alias VVPH, tapi juga Very Very Berarti :)... Itu menurut Rena...

Parkiran Plz Indonesia: at 22.00
Menepati janjinya, pkl. 22 selambat-lambatnya dah keluar dari parkiran. Rick dan Rena sudah di dalam mobil... Mobil putih, hmmm.. membayangkan Rick dalam baju pangeran dan kuda putih...Rick yang casual, Rick yang pake kostum pangeran, berganti-ganti dalam pandangan mata Rena. Jangan ngelamun donk Ren...!! Malu kan kalo ketauan si Rick???
Sentuhan pelan di lengan Rena, menyadarkan dia, bahwa dia lagi semobil dengan Rick. Kali ini mereka ditemani lagu Craig David, penyanyi R n B dr British itu...Rick kan dari London, makanya suka juga ma si Craig. Rena juga suka sih, bukan karena Rick suka yaaa... Rena kan punya pendirian juga...:)
Rena sukanya lagu: Hidden Agenda, sedangkan Rick sukanya lagu Craig yang Rise and Fall, duet bareng Sting itu lho...:)
Obrolan mereka lancarrr mannn... Boleh bilang, nggak ada kendala komunikasi... Tiba-tiba Rena teringat lagi tulisannya dalam diarynya dari buku Mars and Venus on a Date...
through taking the risk of following your heart and exploring your relationship with the intent to find the right person for you, you are preparing yourself to find true and lasting love.

Am I taking the risk? Tanya Rena dalam hatinya...Yeah, I think so... Kalo mikir kondisi yang berbeda begitu dari sisi ekonomi: tinta mungkin lah yawww... Tapi urusan hati? Akankah semuanya bisa dianalisa?? Nggak juga tuhhh :)
Satu lagi: Is Rick the right person??Is he my true and lasting love?? Don't know... Really, Rena nggak tau... gelap gulita bangggettt neehhh hehe...

Selama seminggu tanpa Pak Sapto
Drivernya Bu Martha sudah seminggu gak hadir, dan Rena secara rutin dijemput sama Rick. Tambah lama, tambah asik aja sepertinya komunikasi mereka berdua...
Hari ini hari terakhir tanpa Pak Sapto, krn mulai besok Rena akan diantar oleh Pak Sapto lagi. Oh iya, one more thing: di gang sempit depan rumah Rena sudah aman selama seminggu ini, nggak ada yang ganggu, mungkin anak2 yang mabok itu udah pindah ke gang lain? Gak tau d...
Malam ini, Rick mengajaknya keliling kota Jakarta lagi...
Pas mo turun dari mobil, Rick mencegahnya, " Sebentar, Ren...I'd like to give u somethin' "

Dia bergegas turun dari mobilnya, setelah membuka bagasinya. Lalu, mengeluarkan sebuket mawar pink yang cantik... Ada 20 tangkai...
" My GOD, " Ujar Rena dalam hati, setengah terkejut, namun tak mampu menyembunyikan rasa senangnya..." This is for you, Ren...Thx for the time we've shared, I appreciate it so much. I know that this is our last nite together...But, if you don't mind, can I pick u up for the rest of the month, and ... (setengah ragu, Rick berhenti sebentar, menghela nafas, dan melanjutkan..) I really wanna be with u, everyday...till the rest of my life," Ujar Rick dengan serius, sambil memandang wajah Rena...
Rena speechless, untung nggak sampe terjatuh dia... Tak mampu berkata-kata. Coba aja kalo kamu berada di posisi Rena, bingung gak seehhh??Oh MY GOD!!!( Gaya Janice, ex-nya Chandler dalam Serial Friends, kocak gak sehhh??hehe...)

Rena menghela nafas panjang, sulit menjawab, tapi dia mau jujur dengan perasaan hatinya. Rena :" Rick, aku sebetulnya ragu...Karena kita terlalu banyak perbedaan. Misalkan kamu serius sama aku, tapi keluargamu?? Apa kamu nggak mikirin reaksi keluargamu, mamimu??"
Rick : " I perfectly understand your thinking. But, Rena... I've been thinking about that a lot as well... I know it's not easy, but right now: I can't fight this feeling anymore, u know!"
Rena: " Kalo mau jujur. Aku juga comfortable sekali sama kamu RIck... Tapi aku takut....Gimana kalau..????"
(omongan Rena terhenti ketika Rick meletakkan jarinya di bibir Rena, dan Rena terdiam...)
Rick : " Ok...Ok...Ren, don't think too much. What if kita jalani saja?"
Rena: " Hmmmm.... Bingung.... Tapi....??? Ok deh Rick, aku mau mencobanya...Tapi aku sendiri nggak tau nantinya gimana...Ya, kita coba jalani saja...."
Rick : " Ok... Let's start a new beginning... We'll never know the future, right? I'm really serious with you..."
Rena: " Baik deh, Rick... "
Rick : " Good night, honey..." ( Rick memandang wajah Rena dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya...)
Rena: " Good night, Rick..." ( Rena masih malu, tapi mau juga... bingung? bingung deh...:))

Rena memasuki gangnya. Membuka pagar rumah si Tante. Setengah nggak percaya dengan kenyataan yang ada. Menepuk sendiri kedua pipinya dengan telapak tangannya, " Mimpikah aku??" Ujar Rena dalam hati...

This is so real.. I'm not dreaming... Ujar Rena...
Memasuki kamarnya dengan perasaan nggak karuan. Senang, tapi juga takut. Coklatnya berlimpah hari ini, TUhan. Terima kasih... Bunga bikin tante curiga nggak ya?? But these roses are so sweet... Semanis Rick yang hadir dalam hidupnya....

Jkt, 27 Sept 04 final editing 29 Sept 04
-fon-


Dear all,
Hari ini, rada lowong...so I can write something :). Akhir2 ini, saya tengah mengalami perubahan di kerjaan.
Perubahan bukanlah sesuatu yang mudah krn butuh penyesuaian. Namun setiap dari kita pasti pernah mengalaminya...Itu yang tengah saya hadapi around 2 weeks ini krn pindah bagian di kantor. Sesuatu yang lbh challenging, namun menyita konsentrasi saya selama jam kerja. That's a part of my life now...
Maapken diriku yang kagak bisa sesering dulu menulis dalam masa adjustment ini sampai beberapa waktu mendatang krn tipe pekerjaan yang berbeda sekarang, but I'll try to write Irena selagi bisa, dalam sela2 waktu yang lowong. Misalkan lunch or pulang kantor, dgn catatan sepulang kantor kagak ada kegiatan laen hehe...
Orang sabar dikasihi Tuhan :) Thx ya utk kesabarannya...:):)
Yg pasti niatan saya tetep konsisten utk terus menulis: rain or shine, busy or not...writing telah jadi bagian hidup saya...Ciaileee hehehe...

Thx utk semua support yang cukup heboh :) yang sudah saya dapatkan dari temen2 semua lewat email ataupun pas ketemu langsung, it's all because of you...yang membuat saya lbh terpacu utk memberikan yang terbaik demi kemuliaan nama Tuhan...:). Itu semua adalah bukti perhatian dan kepedulian temen2 thd karya saya.
Irena sounds impossible?? Mungkin IYA dalam couple episodes terakhir ini, namun Hollywood laku krn menjual mimpi :) dan saya mempergunakan imajinasi dan fantasi saya sebebas-bebasnya dalam episode2 ini... And one more thing: tokh ini blm ending cerita, so...sekali lagi: janganlah menilai segala sesuatunya sebelum ini selesai hehehe...Tapi kalo dah menilai juga gpp sih, eke pasrah aje booo judulnya :):)
Dan sesuai dengan lagu Karena Cinta: dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini bukan karena kuat dan hebatku, namun...karena CINTA: dari Tuhan, Yesus duonkkk for sure :) -keluargaku dan sahabatku, yang tentunya: kalian semua.

tk care, hv a nice day n enjoy ( endelon, enbona, enlucky, enwinda, ennania, juga boleh.... Indonesian Idol bangettt neehhh??!!!:) hehehe)
deeee semua :)
-fon-

Irena-Karena Cinta

Previously on Irena:
Rena dah mau menerima Rick meski masih sedikit ragu, saat Rick menyatakan perasaannya dengan sangat romantis, yang tentu saja hanya terjadi di dunia marbles hehe..Perasaan Rena campur aduk, namun kehadiran Rick sungguh berarti dan menjadikan dirinya penuh ketenangan. Sesuatu yang tidak dapat dianalisa kenapa, but the feeling grows stronger...:) Akankah keindahan impian mereka terus terjaga? Atau dunia yang nggak pernah bisa ditebak ke mana arahnya ini menawarkan sesuatu yang lain?? Penasaran?? Check this out....!!



Kamar Rena di Gang Sempit kawasan Grogol, jam 07 pagi:

Karena Cinta

hari iniadalah lembaran baru bagiku..ku disini.. karena Kau yang memilih ku..tak pernah ku ragu..akan cintaMuu...inilah diriku..dengan melodi untuk Muuu...dan bila.. aku berdiri..tegar sampai hari ini..bukan karena kuat dan hebatku...semua karena cintasemua karena cintatak mampu diriku..dapat berdiri tegar..
terima kasih CINTA...

Irena menyelesaikan sisiran terakhir di rambutnya dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya...eh...upacara banget yah?? hehe... Diiringi lagunya Joy, Karena cinta, yang diputer di stasiun radio favoritenya. Langsung Rena ingat masa-masa dia nonton final Indonesian Idol di TV rumahnya, seorang diri saja ( krn si tante dah keburu bobo, kecapekan as usual...). Rena lbh suka versi Delon di lagu ini, namun overall si Joy yang professional singer itu emang bagus buanget yaa teknik menyanyi dan aksi panggungnya...
Tiba-tiba Rena sedikit kepikiran juga krn dia mampu berdiri sampe hari ini bukan karena kekuatannya sendiri. Udah jelas tokh?? Semua karena cinta Tuhan, cinta si Tante, dan... cintanya Rick?? Rena cengar-cengir sendiri... Yang pasti hari ini adalah lembaran baru dalam hidupnya...Yah, seperti awal lagu tadi :)

Rena kembali merapikan pakaiannya, lalu bergegas keluar kamar, untuk makan pagi. Di meja makan, seperti biasa si tante sudah menyediakan makanan pagi. Pagi ini mereka makan indomie goreng pake telor ceplok. Sekali-kali emang si tante suka juga masak mie instant, enakkk deh...:) Biar nggak bosen makan roti selai strawberry melulu kannn?? :)

Rena : " Pagi tante..." ( diiringi senyuman yang tidak lepas dari bibirnya)
Tante : Pagi, Ren... Makan indomienya ya...
Rena : " Ok, tan... Asik juga indomie goreng pake telor hehe, "
Tante : " Sekali-kali boleh lah. " ( Ujar si tante tanpa ekspresi yang wow banget menanggapi ucapan Rena...Datar seperti biasanya...That's just her...)

Mereka makan dan ngobrol seadanya, seperti biasa. Namun, si tante melontarkan pertanyaan yang tak pernah disangka sama Rena:
" Tadi pagi, tante mau bangunin kamu. Terus tante lihat mawar pink itu, dari siapa Ren?" ( wajah si tante menatap penuh selidik,namun tidak jutek...)
" Eh, oh, hmmm... dari temen aku, tan..." Jawab Rena terbata-bata...tak mampu menyembunyikan kegugupan yang melanda hatinya...
" Tante sih nggak melarang kamu untuk punya relasi lebih dari sekedar teman. Namun, tante cuma mau ingatkan kamu, karena sepertinya mawar itu diberikan oleh orang yang jauh status ekonominya di atas kita. Kita harus sadar diri juga Ren... Dunia ini terkadang tidak bisa melihat yang kaya bergaul akrab dengan yang gak punya. Kalau dia tidak apa-apa, apa keluarganya bisa menerima? Pesan tante, bersahabat sih boleh. Tapi kalau mau lebih akrab, Rena harus lihat dan lebih hati-hati, ok!"

" Baik tan..." Rena lega, tadinya dia takut diomelin sama tante. Tapi si tante yang emang bijaksana itu hanya memberikan nasihat yang cukup berarti buat dia. Tante is the best! :):)

Butik Charming, Plaza Indonesia: pkl 10.00

Telepon berdering dan seperti biasa Rena mengangkat telepon dengan bersemangat:
" Charming Boutique, good morning, can I help you?"

" For sure, you can help me..." Terdengar suara ceria juga di seberang sana. It's Rick.... Wah, pagi ini terasa indah banget udah ditelepon Rick...

Rena : " Hi Rick, apa kabar hari ini?"Rick : " I'm doin' fine... Hopin' that things are OK with you, dear..."
Rena : " Sama-sama..."
Rick : " Btw, one of my friends said that Glenn Fredly is going to have a concert. And he said he's one of the best male singer in Indonesian Music. The concert is tomorrow, mau ya??"
Rena : " Mau sih... Tapi..."
Rick : " But what??"
Rena : " Gimana minta izin sama tantenya???" Suara Rena terdengar sedikit cemas...
Rick : " Do you want me to tell her and ask for her to give u the exit permit ?" Tanya Rick setengah menggoda, namun serius juga sptnya...
Rena : " Mmmm... Nggak usah dulu deh, nanti aku coba ngomong ke tante. Aku mau banget krn emang Glenn Fredly itu bagus banget. Konsernya di mana Rick dan jam berapa?"
Rick : " Pisa Cafe, in menteng area, if I'm not mistaken terus jam 21.00 maybe till around 24.00??"
Rena : " Iya betul... Di seberangnya gereja Theresia dan dekat Sarinah... Nanti aku kabarin kamu ya Rick... Thanks banget... Aku suka sekali sama Glen lho, tapi malem gitu mmmm gimana ya...?? I'll inform u..."
Rick : " It's my pleasure...N I'll wait for ur news ya..."

Percakapan mereka berakhir. Well, Glenn?? Rena terus terang pengennnn banget. Tapi gimane dengan si tante?? Wah...wah... nggak mudah sih untuk memberanikan diri ngomong sama si tante, tapi paling telat besok pagi, di meja makan mereka, setidak-tidaknya Rena harus melakukannya juga... Suka nggak suka... Demi Glen n Rick??
Cuma Rena yang tau pasti....:)

Butik Charming at 14.30

Pengunjung butik agak sepi hari ini. Entah kenapa. Telepon pun tidak berdering sesering biasanya. Nggak tau juga kenapa. Di meja kerjanya, Rena setengah terkantuk-kantuk melihat kembali jadwal Bu Martha, bossnya...

Dan bunyi pintu kaca butik yang dibuka oleh seseorang membuat Rena mau tidak mau menoleh juga dan setengah terkejut, untung bukan lagi tidur beneran hehehe...
Melangkah masuk ke butik, Ibu Astari dan Bu Martha, diiringi seorang wanita muda. Tampangnya sih cantik. Tinggi dan langsing. Rambut dan dandanannya keren, mirip model2 Kose atau Kanebo yang Jepang banget itu... Rena tau kan di SOGO ada counternya...So, kalo sekali-kali si Bu Martha alias bossnya itu menyuruh dia membelikan sesuatu di SOGO, Rena sering jg lihat-lihat counter di sono...

Bu Martha, Ibu Astari (Maminya Rick), dan tuh cewek cakep bak Japanese model itu terlibat dalam suatu percakapan. Sepertinya cukup seru. Rena tidak berniat menginterupsi mereka sama sekali, cuma pengen bilang: Selamat siang ke mereka aja...

Bu Martha: " Ren, gimana hari ini. Sepi?"
Rena : " Iya sepi, bu..."
Bu Martha: " Btw, let me introduce you to Hilda, kenalannya Ibu Astari dan Rick..."
Ibu Astari : " Temen Rick dari kecil di London, keluarga Indonesia kan jarang di sana... Saking dekatnya, kami memikirkan menjodohkan mereka, betul kan, Hilda??"
Hilda yang dari tadi diam, akhirnya bersuara juga, suaranya nggak semerdu tampilan luarnya ternyata. Rada cempreng, n agak terdengar jutek:
" Mau donk tante... Bien sure... C'est magnifique! Knowing Rick for years made me realize, c'est difficile to find someone like him..."

Hilda : " Je m'appelle Hilda..."Rena : " Aku, Irena... "Mereka bersalaman...

Ibu Astari :" Hilda ini setelah sekolah di London, melanjutkannya ke Perancis. Makanya terkadang ngomongnya campur-campur begitu, Ren..."

So far, Rena rada bingung dengan semua yang dia dengar. Hilda ini sudah mau dijodohkan sama Rick dari jauh hari?? Terus kenapa Rick nggak mau kalo mereka sudah kenal sekian lama? Dan apa artinya relationship mereka yang baru terbina ini?? Apa meaningless kayak gitu??
Rena menyimpan semuanya itu di dalam hatinya. Mana mungkin dia bilang2 ke Bossnya, apalagi ke maminya Rick dan calon fianceenya Rick... Tiba-tiba Rena menggigit bibirnya sendiri, agak kuat. Ternyata kata-kata si Tante pagi ini ada benarnya juga. Gak gampang menyatukan dua strata sosial yang berbeda... Gimana kalo Rena hidup di masyarakat yang berkasta-kasta: Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra seperti di zaman dulu or spt di Bali gitu ya?? My God deh...Rena setengah menggelengkan kepalanya... Keadilan?? Sungguh sudah banyak bergeser nilainya sekarang ini....Tapi sebagai orang kecil, Rena bisa apa.... Lamunannya terhenti ketika Bossnya meminta ia menyediakan minuman untuk kedua tamunya...

Sambil mengaduk teh manis hangat yang dia sediakan utk kedua tamu bossnya itu, Rena masih berpikir dan berpikir. Nanti malam dia mau bicara dgn kepala dingin sama Rick. Tokh relationship ini belum sampe mana2 baru aja dimulai sih, tul gak?? Rena setengah menenangkan hatinya. Be calm Ren... At least kamu bisa bertahan selama ini dalam 25 tahun hidupmu karena cinta, right?? So, kenapa harus takut??
Rena menepis ketakutan dan kekuatiran dalam hatinya. Nggak mudah, tapi dia mencoba... Rivalnya sekali ini si Hilda itu berat banget ya...Udah cantik banget, dari strata sosial yang sebanding dengan Rick, pendidikan tinggi pula. Mau nggak mau bikin Rena ngeper juga sih, jujur dari hati sanubarinya yang paling dalam...
Tapi, life goes on...dan teh manis dalam cangkir ini harus dihidangkan... So, ngelamunnya dilanjut nanti dulu deh...

Suara Hilda paling dominan di antara mereka. Suara Bu Martha dan Ibu Astari tenggelam di tengah kecemprengan suara Hilda.... Wait, wait, wait... Rena, kamu bukannya karena rada jealous sama Hilda kan makanya kayak gitu?? Rena bertanya dalam hatinya...
Nggak tuhhh...Tukas Rena cepat. Sebelum Rena tau dia itu calon kuat utk dijodohkan dengan Rick, dia udah nggak terlalu suka sama suaranya yang dominan di butik. Sort of mengganggu juga kalo pas tamunya banyak kali yeee...
Ternyata, beauty aja nggak cukup ya?? Pantes aja banyak majalah2 wanita yang menggembar-gemborkan cewek saat ini tuh harus punya: beauty-brain n behaviour :)
Rena setuju... Soalnya kalo secantik Prince Diana sekali pun tapi attitudenya kacau, kan jadi il feel juga ( read: ilfil-means ilang feeling :)).

Butik Charming, at: 20.30

Waktu berjalan dengan pelan. Time goes by so slowly kata Unchained Melody. Dan hari ini, Rena merasakan kebenarannya...
Menunggu Rick yang datang menjemputnya di malam ini, dengan semua hal yang sudah dialami sedari pagi: conversation bersama tante di meja makan, lalu bertemu dengan Hilda, serta ucapan Ibu Astari yang mau menjodohkan Rick terus berputar2 dalam telinganya, dalam benaknya... Ah... Rena sampe sedikit mabok neehhh... Tapi daripada puzing sendiri tujuh keliling, mending ditanyaken kepada Rick saja...

Rena menghela nafasnya. Memegang keningnya yang juga sedikit pusing. Dan akhirnya Rick datang. He looks cute, dengan baju navy blue dan jeans putihnya. Jadi inget lagu Project P: Kau bukan Keanuuu Reevesss, walau dandananmu mirippppsss (dengan nada Kau bukan Dirimu laginya Dewi Yull hehehe). Masih aja kreatif kamu Ren, di tengah kondisi seperti itu...:) Abis apa mo dikata yah?? Kadang kalo lagi banyak pikiran, malah tambah kreatif juga si Rena ini...

Rick melihat perubahan di wajah Rena, koq tidak secerah biasanya. What's wrong?? Rick langsung bertanya:
" What's wrong with you today, sweetie? Why you look so sad?"

Rena nggak mau terlalu lama juga membiarkan Rick menduga-duga, dia harus bicara, walaupun ini gak enak..." Aku bingung, perasaanku nggak enak. Tapi aku harus ngomong sama kamu. Tadi siang mamimu datang, dan si Hilda juga ada bersama mamimu..."

Rick dengan tampang terkejut, lalu kemudian berusaha menetralisirnya dengan bilang:" Oh, that's the reason... Hmmm... Hilda is an old story. My family likes her very much, but I.... I like her just like my sister...That's it..."

" Beneran?? Tapi koq katanya, mamimu dan dia terdengar serius waktu bilang mo jodohin kamu sama dia...??" Ujar Rena lagi...

" Well, Rena... It's my life... Even though they have their plans, but it's me who live my life. There's nothing they can do anyway....I'll explain it to my mom once more. Up till now, they never stop thinking about their plan, but I always disagree... Dia itu spoiled. Manja sekali ( Rick dengan bhs Indonesia yang terpatah-patah mencoba speak Indonesian), I could never stand her... Ampunnn!"

" Ya udah kalo gitu, aku percaya sama kamu...Tapi aku masih sedikit shock lho... Hilda cantik banget lho Rick, tapi emang dia dominan..." Kata Rena." That's my problem with her... I just don't feel comfortable at all sama dia... Ok Ren, Let's go home...Don't think too much, ok!"

Rena : " I'll try..." Rena tersenyum. Lebih plong dari sebelumnya... Emang kalo ada masalah sebaiknya didiscuss donk Ren, jangan dipendam sendiri, ok!! :)

Kamar Rena yang sederhana at night:

Rena membuka diarynya dan membacanya sekali lagi. Kali ini pita pembatas diarynya tepat berada pada teks Karena Cinta yang dia salin di halaman tengah diarynya itu...Kata-katanya bagus sihhh...Tul gak??:)

Tuhan, segala yang aku alami hari ini, aku persembahkan ke dalam tangan-Mu. Engkau yang paling tau, semua yang kualami. Semua ketakutan dan kekuatiranku. Bertahun-tahun kupercayakan hidupku kepadaMu. Dan aku mau lakukan sekali lagi malam ini, karena sampai hari ini aku masih berdiri tegar bukan karena diriku sendiri, namun karena Cinta dari Mu yang Kau sebarkan, Kau tebarkan melalu orang di sekelilingku. Karena Tuhan adalah Kasih ( Read: Cinta), I'd like to say Terima kasih, Cinta ( read: Terima kasih, Tuhan...)

Rena menutup diarynya, setelah menuliskan secuplik pengalamannya tepat di bawah teks lagu Karena cinta... Tidak terpikirkan, dia bisa melangkah dalam dunia yang keras ini sampai detik ini. Itu tentunya nggak mudah, tapi heiiii!! Bukankah hidup itu perjuangan?? Dan perjuangan itu terasa manis, dengan penyertaan Tuhan di dalamnya...

God, You're the best, and You're the sweetest! Aku memang masih takut... Takut krn belum ngomong sama tante soal Glenn in Concert, terus takut juga akan perkembangan relasi dengan Rick yang sort of 'diganggu' dengan hadirnya Hilda...
But... Bukankah percaya kepada Tuhan dalam segala kondisi? Bukan cuma saat semuanya baik-baik saja, namun pada saat banyak hal yang unpredictable dan nggak menyenangkan terjadi, Tuhan juga ada...
At least aku nggak sendiri. Aku hidup karena cintaMu. Terima kasih, Cinta...:)

Rena memejamkan matanya... Masuk ke peraduan tidur malamnya kali ini, diiringi lagu kebangsaan Indonesian Idol...Bukan theme songnya, tapi lagu pemenangnya, hasil karya Glenn juga: Karena cinta... Bernyanyi dalam hatinya. Thx to the Lord... Because of YOU, GOD!:)

Jkt, 6 Okt 04
God Bless Us all :)
-fon-


Hi semua...
sorry ya telat ngirimnya... thx dah bersedia menunggu di tengah kesibukan kerja n ujian Mid KPKS ogut plus pelayanan ogut, inilah yang bisa saya berikan kepada temen2 semua. semoga berkenan... n sorry juga if nggak terlalu panjang kali ini...:)
but, hopefully...bisa dinikmati!

GBU n tk care...
-fon-

Irena-Sekali ini Saja

Previously on Irena:
Rena cukup shock krn kedatangan tamu yang bernama Hilda, yang ternyata direncanakan oleh Keluarganya Rick sbg calon tunangannya. Rick terus menyakinkannya kalo ternyata si Hilda itu bukan pilihannya karena attitudenya yang kurang ok, namun tetap saja, apa yang terjadi hari itu membuat Rena terkejut. Welcome to the real life, where lots of things can't be predicted too easily... Then what's next? Check this out...

Kasih Putih by Glen

Terdalam yang pernah kurasa
Hasratku hanyalah untukmu
Terukir manis dalam relungku
Jiwamu... jiwaku menyatu

Biarkanlah kurasakan
hangatnya sentuhan kasihmu
Bawa daku penuhiku
Berilah diriku
kasih putih di hatiku...

Kau curahkan isi jiwaku
Hanyutkan daku dalam air hidup
Kau bawa selamanya diriku...

"Itu tadi alunan lagu Glen Fredly kawula muda... Satu tembang lamanya, namun kayaknya tetep asik-asik aja tuh dinikmati di kesempatan pagi hari ini...And don't forget: tonite's the night! Glen in Concert...Jangan lewatkan kesempatan utk mendengarkan n menyaksikan Glen secara LIVE! Pisa cafe, tonite...Don't miss it, otre!"

Suara announcer dari stasiun radio Prambors yang Rena dengar pagi itu, membuat dia tambah kepengen nonton Glen...Sekarang bagaimana caranya berhadapan dengan si tante dan bilang secara jujur apa yang dia inginkan. Sebetulnya gak pa-pa sih... Si Tante kan bukan tipe yang jutek, walau memang datar aja sih reaksinya dan kurang friendly. Tapi basically, harusnya kalo alasannya logis dan bisa diterima, dia bakalan ngasih deh...Tergantung cara penyampaiannya juga donk... Tul gak??

Meja makan rumah si Tante at 07.15:

Makan pagi mereka hari ini, nasi goreng kornet. Kebetulan Bu Martha membeli beberapa kaleng kornet dan memberikannya kepada Rena. Lumayan, buat variasi...:)
Nasi goreng tante emang TOP ABIS... Cuma problemnya, Rena deg-degan pengen ngomong soal Glen in Concert tonite...
" Pagi, Tan..."
" Pagi Ren... Makan ya nasi gorengnya..."
" Ok tan..."

Suasana hening kembali. Nggak sampe kayak mengheningkan cipta seeehh, tapi ya sepi gitu lho..
Rena memaksakan dirinya untuk bicara kepada tante," Tan, nanti malam aku mau minta izin nonton konser, pulangnya mungkin jam 12 malam. Karena konsernya mulai jam 9 malam. Perginya sama temen aku. Boleh nggak,tan? "

Si tante tidak langsung menjawab, malah memandang Rena tepat di bola matanya, lalu berkomentar: " Malam sekali ya Ren? Kamu nggak kecapekan? Tapi ya kalau kamu mau, gak apa. Hati-hati saja. Pulang ada yang antar kan?"

" Ada tan... Makasih ya...." Rena tersenyum lebar. Cihuiiiii akhirnya bisa pergi sama Rick nonton Glen. Asik asik...asik asikk... Rena hampir bertepuk tangan dan bersorak, kalo aja nggak ada si tante. Tapi krn di depan si tante, dia rada ja-im... Gimane donk... Ternyata langsung dikasih, n gak seseulit yang dia bayangkan... Seneng donk!!!:):)

Pisa Cafe at 21.00

Rick dan Rena sudah berada di parkiran di depan Pisa Cafe.
Waktu berlalu dengan cepat sepanjang hari ini, Rena kerja dengan nggak terlalu konsen banget, tapi tetep hati-hati karena takut salah dan diomelin Bu Martha. Rick dari pagi sudah telpon dan dah dikonfirmasi sama Rena. Rena senengnya sampe berflower-flower lho! ( read: berbunga-bunga hehe...)

Mereka dapet table di dalam Pisa Cafe dan rencananya diawali dengan dinner dulu. Tiba-tiba saja Rena pengen ke toilet. Dan Rick menawarkan utk mengantarnya ke toilet. Padahal nggak jauh2 amat... tapi, ya...namanya juga baru jadian gitu lho... kalo bisa sih terus2an bersamo-samo :)

Rena masih mencuci tangannya di washtafel, dan pintu toilet sebelahnya terbuka. Koq wajah ini cewek familiar ya?? Ehhh...Bukannya ini Hilda?? My God deh, ujar Rena dalam hati...
Hilda dengan pandangan yang rada sinis seperti biasa, memandang ke arah Rena. Rena bingung harus gimana. Mo negor takut salah...Dan lbh pusing lagi krn si Rick kan ada di depan nungguin dia.
Belum sempat berpikir panjang, Hilda sudah keburu menegurnya...

" Hi... What's your name? J'oublier... If I'm not mistaken you're the girl in that boutique, right??" tanya Hilda dengan suara cempreng dan nadanya yang tinggi...
" Aku Irena...Kamu Hilda, kan??"
" Mmmm... C'est magnifique, you still remember my name. Yah, you're Irene... I remember now..."
" Bukan Irene, tapi Irena.Call me Rena."
" You like Glen as well?? It's my friend who asked me to come here... I like him, even thought I don't remember all of his songs. But he's good singer, I guess..." Lanjut Hilda lagi.
" Ok, aku keluar dulu ya... Nanti kita ngobrol lagi" (maksud Rena mau mendahului Hilda biar nggak ketemu sama Rick, takut nanti malah jadi masalah...)
Tapi sepertinya Hilda nggak peduli, dan malah menemani Rena keluar bersama. Sesampainya di luar, Hilda membelalakkan matanya saat melihat Rick. " Rick, pourquois?? Why r u here??"

Rick lebih kaget lagi. Tapi bagusnya, dia bisa lebih nyantai dan stay cool.
" I watch this concert together with Rena. Actually, I haven't got the chance to let u know that she's my girlfriend now..."
" Whatttt?? How come?? Unbelievable!!!" Hilda mencak-mencak nggak karuan mendengar jawaban Rick tadi...
" Has Aunt Astari known about this already?? I'll let her know... So, be ready, man!" Lanjut Hilda lagi dengan nada sangat judes dan marah, setengah mengancam...
" Go ahead, I'll let her know as well... Thanks for helping me, sista! " Rick tersenyum kecil, mengatasai kegugupannya dengan sangat baik.
" I think I don't have any good mood to watch this concert at all, I'm going home!!" Lanjut Hilda masih dengan nada tinggi dan keluar dari kerumunan yang cukup ramai di depan toilet. Untung yg hadir lagi pada nonton Jamaica Cafe sebagai band pembuka, jadinya nggak terlalu notice sama conversation mereka. Malu juga tauuu... Tapi sempet yang masuk ke toilet menoleh ke arah mereka juga krn emang suaranya si Hilda cukup menggelegar...

Hilda beranjak keluar dari Pisa cafe dengan penuh kemarahan... Sementara Rena dan Rick setengah termangu-mangu. Masih shock dengan kenyataan yang terjadi...
Jamaica Cafe masih menyanyikan lagu Neri Per Caso yang berjudul Le Ragazze, dan Rick menyenggol lengan Rena dengan ringan. Rick : " Duduk yuk Ren..."Rena: " Sebetulnya, aku udah nggak mood juga lho Rick nonton konser ini..."
Rick : " Me too... But, we're here already? Why don't we enjoy ourselves??"
Rena : " Aku takut, Rick... Gimana kalau mamimu tau??
Rick : " Biar aja, mungkin that's the best! If Hilda tells her, and it will be easier for me to start the conversation..."
Rena : " Kamu yakin??"
Rick : " Kuatir doesn't change anything. N I've never liked Hilda anyway. As I've told u before, she's just like a little sister for me...There's no chemistry at all...Ok. Stop this discussion, listen they're singing Gangster Paradise. Very Nice..."

Mereka lalu memalingkan wajahnya ke arah panggung. Dan lagu Coolio itu mengalir dengan mulus melalui alunan acapella Jamaica Cafe itu. Nice one guyz! Emang oke tuh mereka...

Rena setengah terhibur dan menenangkan perasaan hatinya yang kacau. Yah, itu yang dia rasakan saat ini. Bingung, kacau... Nggak ngerti. Sebentar sepertinya hidup itu menawarkan sesuatu yang begitu indahnya...Pangeran berkuda putih itu muncul, namun tiba-tiba bak cinderella yang dihadang oleh saudara tirinya... Rena dihadang oleh Hilda yang bukan saudaranya sama sekali, namun kelakuannya booo... mirip sama yang dikisahkan di dongeng anak-anak itu...

Glen tampil. Dan Rena mau nggak mau memaksakan dirinya menikmati Glen yang emang sudah dia tunggu-tunggu. Meskipun rada be-te, but penampilan Glen yang OK n super romantis itu yang bikin Rena pengen garuk-garuk aspal ( istilah temen kantor gue, thx ya Cica hehehe :)).

Coba aja kalo kamu denger lagu yang kayak gini...
Tuhan bila masih ku diberi kesempatan
Izinkan aku untuk mencintanya...
Namun bila waktuku telah habis dengannya
Biar cinta hidup sekali ini saja....

Ya... Seandainya Tuhan kasih kesempatan ini bagi Rena untuk mencintai Rick, dia ingin lakukan sepenuh hati...Terlepas dari apa pun masalahnya, bukannya Rena sok pemberani, tapi... Rena percaya, Tuhan pasti membimbingnya. Walaupun ternyata sudah berjuang setengah mati dan ternyata kagak jadi juga end-upnya... Well, that means Tuhan punya rencana lain buat Rena... Yang penting Rena sudah lakukan bagiannya, dan sisanya Tuhan yang melakukan bagian DIA, tul gak?? :)

Gang sempit rumah si Tante at 24.30:
Rena pulang diantar oleh Rick. Gang hari ini sepi. Rena melangkah seorang diri. Di mobil, Rick masih berusaha menenangkan Rena yang masih ragu, namun Rena tau sebetulnya Rick sendiri mengalami suatu peperangan yang hebat dalam dirinya: keluarganya yang pro ke Hilda? Atau perasaannya yang terlihat sangat tulus ke Rena...
Rena nggak tau... Betul, dalam keadaan seperti ini, Rena cuma bisa mengandalkan Tuhan semata. Gimana lagi donkkk?? Mau mengandalkan kekuatan diri sendiri: NGGAKKK MUNGKINNNN kata Project P...
Rena melangkah dengan pelan memasuki rumah si tante. Menutup pintu dengan perlahan... Menghela nafas saat dia berdiri bersandar pada pintu... " Koq susah amat yaaaa??"
Rena masuk kamarnya dan mulai menulis di diarynya seperti biasa...


Different setting: Rumah Rick - Pondok Indah at 01.30

Rick memasuki pagar rumahnya dan memarkir mobilnya. Sepulang mengantar Rena, dia tidak langsung pulang, namun muter-muter sebentar karena dia sendiri sangat pusing. Tapi dia berusaha untuk menenangkan Rena. Rick sendiri merasa sangat kesal dengan tingkah laku Hilda. Sekalian aja kali ya...This time, no more Mr. Nice Guy ke Hilda... Untuk menghadapi mami, Rick sudah punya kiat tertentu. And apa kiatnya itu?? Tunggu tanggal mainnya aja ya...

Rick memasuki ruang tamunya dengan setengah berjingkat, melangkah pelan-pelan. Takut mengganggu seisi rumahnya. Dia menyalakan lampu dengan pelan. Dan tiba-tiba di sofa ruang tamu, ketika Rick membalikkan badannya, si mami mendadak bangun. Rupanya si mami nungguin Rick sampe pulang. Mmmm... Hilda must have said something to her... makanya mami waits for him up till now... Well, prepare yourself for the battle Rick...

Rick : "Hi Mom... Still awake?"
Maminya Rick : " Mmmm...yes... ( sambil menguap dan kelihatan super ngantuk deh si maminya Rick alias Ibu Astari ini...). Ke mana aja kamu?? You met Hilda just now, right?"
Rick : " Yes..."
Mami : " I just don't understand you... Why you have to be like this?? Hilda kurang apa coba?? Cantik banget... Sederajad dengan kita..."
Rick : " Mami...U r the one who taught me untuk tidak menilai orang dari derajadnya. How come u become like this, mami?"
Mami : " I...mmm...Susah kalo anak sudah besar, jadinya rebel kayak kamu!"
Rick : " Why? Can't say anything?? Don't u remember where u come from?? U also come from a poor family. But you work very hard to achieve what you have today. Why mom?? Being poor is no harm, right?? They don't choose that... But their present situation is like that...Why don't u look at Rena as a person, see her quality and attitude which is better...lot better than Hilda!"

Ibu Astari terdiam. Rick melangkah masuk ke kamarnya. Yah, pembicaraan tadi menyadarkan Ibu Astari, kalau dia nggak seharusnya menyalahkan Rick. Dia yang sudah menanamkan untuk tidak melihat orang dari apa yang tampil di luar. Dan... bukankah roda kehidupan itu berputar?? Pada saat di atas, bukankah harusnya bersyukur dan tidak sombong. Namun berapa sering orang yang tengah berada di atas itu LUPA. Seperti kacang lupa kulitnya?? Yeah...maybe...
Wajah Ibu Astari masih tegang, namun sepertinya dia juga sudah kehabisan kata-kata. Pupus sudah rencananya menjodohkan Rick dengan Hilda. Rick memang keras memperjuangkan apa yang dia mau dari kecil. Dan Ibu Astari tidak pernah bisa melarangnya, selama apa yang dia lakukan itu benar. Kecuali apa yang dilakukan Rick salah, cuma papinya yang bisa menegurnya karena teguran papinya bijaksana dan tidak nyerocos marah seperti itu, makanya Rick bisa menerima...

Sementara Rick di kamarnya duduk termenung, memikirkan kepulangannya ke Indonesia untuk meneruskan usaha maminya yang sudah berjalan lancar dan akan alih generasi ke dia. Dia juga nggak mengerti, kenapa dia bisa fall for Rena, but... bukankah jatuh cinta ke siapa itu tak pernah bisa dianalisa?? Bukankah rasa itu bisa tumbuh tiba-tiba, tanpa disadari... n then you wake up n suddenly, you're in love...Rena, sesosok pribadi yang simple di mata Rick. Bukan seseorang yang cantik luar biasa. But she's cute...she's sweet. Especially her inner beauty...It reflects from her eyes... Beauty is in the eyes of the beholder, and Rick found that beauty: especially the inner one-in Rena... At least, you've done your job tonite, Rick! Mommy's not a problem anymore... But... as unpredictable as it could be: this is LIFE...
Tomorrow, Rick will let Rena know that mom is not a problem anymore. Hilda?? Don't know what will she do in the future, to think that she's definetly not an easy going person...


Rena at her room - back to gang sempit at Grogol pkl. 01.45:

Rena sudah selesai menulis diarynya dan sudah PW: posisi wenakkk di ranjangnya. Namun koq ya belum bisa tidur juga?? Gimana ya nasibnya Rick? Akankah dia diomelin maminya?? Dan gimana si Non Hilda yang terus bicara Perancis itu?? Gak tau... Karena Rena sendiri nggak tau apa yang akan terjadi dengan dirinya, love life nya, mungkin juga ini mengancam karirnya yang baru saja merangkak di Butik Charming?? Karena kan biar gimana, Rena terlibat dengan Rick yang merupakan anak pelanggan utama tuh Butik... Smoga Bu Martha nggak marah... Tapi?? Sulit ditebakkk...

Rena masih teringat suara dan penampilan Jamaica Cafe yang tadi menarik banget. Penampilan Glenn yang oke banget. Terus suara Hilda yang melengking banget. Lalu tampang Rick yang stress namun terus berusaha menenangkan dia... Well, those things terus berputar dan berputar dalam benaknya, tak berhenti....menari dan terus menari dengan bebas, diiringi reffrain lagu Glenn sekali ini saja.

Tuhan bila masih ku diberi kesempatan
Izinkan aku untuk mencintanya...
Namun bila waktuku telah habis dengannya
Biar cinta hidup sekali ini saja....

Sound so pathetic?? Mungkin banget... Tapi kalo kamu lagi dilanda cinta yang sebesar ini, mungkin kamu baru bisa mengerti. Kalo nggak, kamu nggak bakalan tau deh rasanya. Nano-nano: manis-asem-asin, rame rasanya...
Tapi heiii...tiba2 Rena diingatkan kembali oleh suatu suara dari dalam hatinya yang berbisik lembut: Rena... kamu sudah melewati semua kesusahanmu bersama Aku, kenapa tidak mempercayakan dirimu sekali lagi di dalam Aku??
Yes LORD.... Sorry, terkadang dalam permasalahan yang sebegini peliknya, aku lupa...Ujar Rena...Sebetulnya, Rick yang mendominasi perasaaannya saat ini, baru aja dia kenal sebentar... tidak sampai hitungan tahun... So, kenapa harus mati-matian memikirkan dia all the time??
Jadi, harusnya melupakan dia begitu?? Melupakan semua perasaannya terhadap Rick begitu saja, semudah menjentikkan jari telunjuk dan jari tengahnya?? Begitukah??
Nggak juga... Suara dalam hatinya kembali mengingatkan: Kamu boleh suka sama dia, kamu boleh mencintainya, tapi... jangan sampai seluruh hidupmu terfokus hanya kepada dia dan kamu melupakan yang lain... Apalagi melupakan tantemu, dan penciptamu...
Betul Tuhan... Thanks for reminding me... Karena Rena terkadang lupa... Bukankah Rena cuma manusia biasa yang seringggg buangettt lupaaa....
Rena tidur dengan terlelap, after bercakap-cakap sendiri dalam hatinya. Tuhan tau yang terbaik untuk setiap anakNya, so...kenapa harus kuatir?? TUL GAK??:)
So, serahkanlah segala kekuatiranmu hanya kepada DIA, otre!!

Jkt, 14 Okt 2004,
salam manis selalu ( kayak zaman dulu gak sehhh?? hehehe...)
-fon-


Dear all...
Waktu aku baca tulisanku sebelum ini, yang Irena-sekali ini saja... Rasanya koq singkat banget ya?? Ternyata setelah aku print, hasilnya 5 halaman juga. Koq rasanya singkat? Krn aku nulisnya nge-teng: sedikit2, sesempetnya-pas ada waktu...so, nggak terasa kalo hasilnya panjang juga...:)I'd like to thank semua temen yang menanggapi dan memberikan supportnya thd hasil karya ini... Thx banget from the bottom of my heart...
Thx utk Natalia yang udah mau repot2 mengontak aku utk minta edisi Irena yang ketinggalan krn kepindahannya dari Indo ke Aussie. Thx for d support...Juga utk Indah n Lanny, juga Ami yang sempet nanyain koq ogut blm nulis Irena lagi, jawabnya: sibuk kerja n my body was not too delicious alias nggak enak badan maksudnya:)
But now dah mending n dah bs nulis lagi...:)
all the best for you guyz n enjoy!
-fon-

Irena-Di Penghujung Malam Ini

Previously on Irena:
Konser Glen yang harusnya bikin Rena dan Rick happy, malah menjadi semacam ' bencana' karena mereka ketemu Hilda yang langsung lapor ke Ibu Astari, maminya Rick tentang relationship mereka. Rick harus berhadapan dengan maminya saat pulang dari konser itu dan argue dengan dia. Rick keukeuh mempertahankan pendapatnya. Karena? Bukan kenapa2 sih...maminya juga dulu dari kalangan 'bawah' yang selalu menganjurkan Rick utk tidak menilai orang dari luar. Then...bagaimana kelanjutan hubungan Rick dan Rena. Akankah Hilda mengganggu or dia dah kapok? Dan si Tantenya Rena bagaimana pandangannya pula thd mereka?? Ikuti lanjutannya berikut ini...

Meja Makan di rumah si Tante 07.20

Rena sedikit memaksakan diri untuk membuka matanya pagi ini. U know why kan, tentunya?? Dia dah ngantuk karena pulang dini hari coz Glen was in concert di Cafe Pisa n ... Stress dengan Hilda plus kelanjutan hubungannya dengan Rick... Rasanya, pengen tidur ajaaa deh... Nggak mau membuka mata... Tapi si Tante sudah dari pagi-pagi sibuk-sibuk di dapur...Kasihan juga kan, masa' dia dah bela-belain begitu, Rena yang cuex bebex sih?? Rena nggak bisa deh begitu...
Akhirnya, dengan lingkar di bawah mata yang lebih hitam dari biasanya, Rena duduk di meja makan. Tante pagi ini bikin bihun goreng telor...Mmmm...endang boo...:)

Rena : " Hai, Tan... Selamat Pagi!" ( tanpa senyum ceria seperti biasanya...maklum msh ngantuk n sutris lah...)
Tante : " Selamat pagi, Ren..." - as usual juga, datar dan tanpa ekspresi yang berlebihan. " Gimana konsernya semalam?"
Rena : " Bagus sih tan..."
Tante : " Koq sepertinya kamu capek ya Ren? Kurang tidur?"
Rena : " Iya, Tan..." ( Rena bergumam dalam hati...emang si tante bernada datar dan terkesan nggak terlalu peduli, tapi ternyata dia sangat peduli lho pada Rena... Makanya, Rena paling nggak mau judge a book by its cover...:))
Tante : " Makan yang banyak biar bisa kerja dengan baik."Rena : " Ok...You're the best, tan..." (tak mampu Rena menyembunyikan senyum di bibirnya karena si tante sangat sayang padanya...)

Rasa lelah Rena terobati dengan perhatian si tante. Rasa capeknya mungkin masih ada, tapi hatinya berbunga-bunga... Hmm...perhatian kecil terkadang means a lot?? Setuju d...:)


Butik Charming Plaza Indonesia 09.45
Rena sampai di butik agak kepagian hari ini, tapi biar aja lah... Dia perlu some time untuk menenangkan dirinya...
Pagi ini, telpon sudah mulai berdering... Siapa gerangan?? Pelangi-pelangi ciptaan Tuhan...Lho koq?? Kagak nyambung yaaa?? hehehe...

Rick telpon pagi ini rupanya. Mengabarkan kalau maminya sudah berhasil 'dibungkam' sama dia... Rena lega... Karena itu kan yang jadi beban pikirannya sejak semalam..
Tapi Rena wondering, apa yang membuat Rick bisa membungkam maminya itu?

Rena : " Rick, apa yang membuat mamimu nggak bisa menolak hubungan ini?"
Rick : " I just remind her that we can't judge a person by his or her outer performance... Mami tidak boleh begitu.. Why?? Because she also came from a poor family. To think that she could make it up till now, it's kinda magic and unbelievable... But, she can make it anyway, right?? So, I remind her about that and about what she has taught me all these time...I also said that I've never liked Hilda. TIDAK PERNAH. And I told her that I love you, because of your inner beauty and because you're so sweet..."
Rena : " OOO begitu..." ( Tak mampu menyembunyikan rasa senang campur bingung yang dia rasakan).

Percakapan mereka diselesaikan dengan janji ketemu malam nanti. Seperti biasa, Rick akan menjemput Rena dan mengantarnya pulang ke rumah.

Hari ini berlalu dengan cukup ceria. Ngantuk sih ngantuk lah yawww... Tapi... karena hepi, rasa kantuk itu koq tiba-tiba nggak ada apa2nya jika dibandingkan dengan keceriaan yang Rena rasakan... Sepertinya, Rena merasa mampu menghadapi dunia yang terkadang sangat mengecewakan ini dengan adanya Rick di sisinya dan mendapat persetujuan...Mmmm.... persetujuan?? Nanti dulu... sepertinya bukan deh... Gak segitu cepat Ibu Astari menyetujui hal ini... Tapi at least, dia tidak bisa menolak kenyataan kalau dia juga berasal dari kalangan yang nggak tau seperti apa yah...Rena juga nggak tau persis. Tapi mungkin kurang lebih sama kali yaaa...Apakah salah, kalau seseorang itu berasal dari kalangan yang 'kurang punya'. Terus, apakah Rena bisa memilih di keluarga mana dan dengan cara apa dia akan dilahirkan?? Apa Rena tau kalo dia akan ditinggal oleh ayah dan ibunya?? Jawabnya: TIDAK ADA YANG TAU... Rena mau menerima itu semua sebagai bagian yang tak pernah bisa terlepas dari kehidupannya: karena nggak mungkin juga itu dilepaskan begitu aja... Namun... utk bener2 lupa kejadian itu juga nggak mungkin, krn kejadian itu benar2 ada...
Ah, nggak tau deh... Rena tiba-tiba menguap karena rasa kantuk yang tak tertahankan juga...

Pintu butik terbuka. Dan sekelompok cewek berbadan model yang cuantik cuantik, ada 3 orang. Termasuk Hilda, ada di situ... Ngapain pula dia??
Hilda dengan suara cemprengnya spt biasa sudah cukup membuat Rena puzing tujuh keliling. N u know what?? Diantara 2 temennya yang lain itu, ada lagi satu suara yang juga cempreng mannn... mateng nggak sehhh?? Seisi butik penuh dengan kecemprengan suara mereka...My Goodness!!!

Hilda : " I wanna introduce you guyz to Rick's girlfriend. Elle est jollie et mignon... ( She's pretty and cute...). Her name's IRENE..."
Teman-teman Hilda mengulurkan tangannya ke arah Rena...Yang satu namanya Miranda, yang satu lagi Arini. Rena berusaha tenang, walau tatapan kedua temennya Hilda itu sungguh2 melemahkan hatinya. Seperti dinilai dari ujung rambut sampai ujung kaki... Coba kalo kamu yang diperlakukan seperti itu, hayo??Emang enak??:)
Belum lagi Hilda ngomong begitu dengan suara yang rada2 sinis... Memuji or???

Tuh gerombolan cewek bertiga mengobrak-ngabrik butik. Kenapa sih dibilang mengobrak-abrik?? Pokoke semua dilihat, diberantakin, cukup menyusahkan Rena. Untungnya mereka beli juga, walaupun masing2 satu piece gaun doang. Kalo nggak mah... Rena mengelus-ngelus dada.... Tabah Ren... Tabah... Apalah artinya kesulitan semacam ini bila dibandingkan kesusahan yang sudah dia lalui selama ini?? Tapi jujur aja, kesabaran Rena tengah diuji...mannn...unbelievable!! But, this is REALITY...
Akhirnya... mereka selesai juga, setelah memilih dan membayar. Memang butik tengah kosong, tidak ada yang dateng dari tadi. Dan saat Rena memandang jam dinding di butik... Wuihhh...sudah 2 jam mereka ' memporak-porandakan' butik gitu lho....Oh MY GOD!!!


Butik Charming Plz Indonesia, pkl. 21.00 dan parkiran Plz Indo afterwards:

Di Cafe Lamoda, lagu yang tengah dimainkan Water Runs Dry, satu lagu lama dari Boyz II Men, tapi emang asik banget tuh lagu... Rena dan Rick melangkah menuruni eskalator menuju tempat parkir. Akhirnya, di penghujung malam ini, Rena merasakan sedikit kelegaan. Ngantuk dan capeknya seharian sudah berlalu...Di mobil, mereka bercakap-cakap lagi...

Rena : " Tadi siang, Hilda dan 2 temennya datang ke butik, Rick..." ( ujar Rena dengan suara lirih...)Rick : " Really??? Mau apa dia??"
Rena : " Dia ngenalin ke temen-temennya kalau aku itu girlfriendnya kamu... Dan mereka membeli baju sih..."Rick : " That's weird... Buat apa dia bawa her friends??"
Rena : " Memangnya, dia jarang belanja sama temennya??"Rick : " Very rare... I think she got something on her mind... Did she do anything that hurt you??I mean hurt your feeling or anything?" Tanya Rick dengan sangat perhatian dan pandangannya tepat ke arah mata Rena...
Rena : " Nggak sih... AKu nggak apa-apa. Cuma mau share sama kamu aja..."Rick : " Pls be extra careful next time... I know that she's not an easy going person. And to let you go just like that?? That's not Hilda... But, you have to promise me something... Whatever she does to you, you have to tell me, ok sweetie??"Rena : " Ok Rick... Aku rasa aku akan baik-baik aja... Nggak pa-pa..Kamu nggak usah kuatir..."
Rick : " Straight to Grogol or Jakarta at night, m'am?" Tanya Rick setengah bercanda dengan Rena... Senyum menggoda di bibirnya, tambah bikin mirip Utt kali ini...
Rena : " Pulang aja ya Rick...Ngantuk soalnya..."Rick : " Ok m'am...Your wish is my command...And one more thing..."Rena : " Apa??"Rick : " I wanna meet your auntie tonight... Boleh ya??"Rena : " Aku rasa tante sudah tidur... dan lagi ..."Rick : " No Excuse, please... I really want to meet her...I do respect her, you know!" Ujar Rick tegas...
Rena kesulitan membantah kata-kata Rick, apa malam ini Tuhan?? Apa di penghujung malam ini Rena harus mempertemukan Rick dengan si Tante?? Ahhh...nggak tau lagi deh.... Rena bingung lagi nehhh....

Gang sempit daerah Grogol, 21.30:

Perjalanan ke rumah si tante lancar. Dan memang Rena dan Rick langsung jalan dr Plz Indo shg nggak kemaleman sampe di rumahnya. Mungkin si Tante masih blm bobo?? Mungkin juga krn biasanya jam 22 si tante baru masuk kamar tidurnya... Rena nggak kuasa menolak Rick yang dengan segala kegigihannya masih berusaha membujuk Rena untuk mempertemukannya dengan si tante... Mungkin tonite's the nite??

Rena dan Rick melangkah pelan di gang yang sepi itu... Hanya pas Rick terlibat perkelahian di gang aja tuh yang rame...Sisanya emang gang ini cukup sepi di waktu malam... Kalo di siang hari sih udah so pastiiii ramai lancar hehehe kayak sonora yaaa??:)

Rena membuka pintu rumahnya...Terdengar bunyi televisi, so... tante blm tidur...Rena dengan hati-hati mengunci pintunya kembali, setelah mengajak Rick masuk tentunya...

Tante duduk menghadap televisi yang disetel di saluran RCTI, lagi pas iklan, so nggak tau si tante lagi nonton apaan nehh?? Rena lihat, koq si tante terus tidur ya... Kecapekan banget sepertinya?? Dan koq nggak denger bunyi pintu yang dibuka sama Rena? Si tante kan nggak begitu lho... Biasanya dia alert banget, waspada tingkat tinggi dahhh...

Rena memegang tubuh si tante, setengah menggoyang-goyangkannya. Tapi...Tapi...koq Tante nggak sadar-sadar juga?? Rena mulai panik dan menangis...Untungnya kali ini dia nggak sendiri, dia ditemani Rick... Rick yang tujuannya mau berkenalan sama si tante, sempet bingung sebentar namun dengan cepat menguasai diri... Dia memegang arah hidung si tante... Nafasnya masih ada... Rick langsung tanya ke Rena, " Where's the closest hospital here? We got to take her there..."

Rena dengan setengah terisak bilang ke Rick, kalo RS terdekat adalah Sumber Waras... Sisanya, pandangan Rena mengabur karena tertutup dengan air mata yang mengalir deras... Tante...don't leave me now... Jangan tinggalkan Rena sekarang... Rena baru aja mau share some kinda of happiness dengan hadirnya Rick dalam hidupnya. Dia mau mempertemukan orang2 yang dia kasihi: si tante dan Rick di penghujung malam ini. TAPI?? Kenapa jadi begini?????

Rick dengan cepat menggendong tubuh si tante...dan mengeluarkannya dari rumah. Rena, cuma bisa bengong dan shock, sambil menangis menunjukkan jalan ke Sumber Waras yang memang tidak jauh dari gang Rumah Rena...

Hidup....Akankah bisa ditebak?? Rasanya memang sulit...

RS Sumber Waras, ER: Emergency Room

Sesudah si Tante diberi pertolongan oleh dokter yang bertugas di UGD saat itu... Rena dan Rick dipersilakan menunggu di luar. Rena tak henti-hentinya menangis dalam pelukan Rick. Si Tante?? HOW COME?? Yang sudah begitu baik membesarkan dia... Di usianya yang ke-55 ini so far sehat-sehat saja... Atauuu....?? Rena yang nggak pernah tau apa yang tante alami karena si tante banyak menyimpan misteri kehidupannya untuk dirinya sendiri. Termasuk kenapa dia masih single sampai di usianya yang ke-55 ini, padahal si tante punya wajah yang manis...

Si tante.... Yah... bayangannya datang dan pergi dalam pikiran Rena. Bermain terus dalam imajinasinya: bak sebuah film yang diputar terus dan terus... tanpa henti... Rena dan Rick duduk bersisian. Rena masih tak kuasa membendung air matanya...
Tante... DON'T LEAVE ME NOW!! Rena belum siap... Walaupun sudah ada Rick saat ini... Tapi, tante you're still the best in my life.. Apa jadinya Rena kalo ditinggal tante pada saat ini??? Jangan Tuhan...Jangan sekarang...!!! Rena belum membahagiakan si Tante, Rena masih memiliki keinginan untuk mengajak si Tante jalan-jalan ke Bali... Tempat yang sangat Tante idam-idamkan selama ini... Rena belum membelikan oven untuk si tante memanggang kue bolu...

Not now GOD, please... I BEG U...Rena terus berseru dalam hatinya...

Rena masih belum bisa menguasai dirinya.... Ketika pintu emergency room dibuka kembali, dan keluarga pasien dipanggil...


Then what's next??

to be continued...

Jkt, 21 Oct 04...
-fon-

PS: jangan ngamuk yaaa kalo gue nge-cutnya passss di bagian seru2nya :):)

Irena- Tante Laura


Previously on Irena:
Irena-Di penghujung malam ini bener2 membawa kesedihan buat Rena. Bukan cuma Hilda cs yang memporakporandakan butik dan setengah mengejek Rena, ditambah lagi pas pulang si tante diketemukan tak sadarkan diri di rumah mereka di Grogol, dengan menangis dan didampingi Rick, Rena harus menghadapi kenyataan ini: tantenya hidup ato mati? Krn msh di UGD, they have to wait... Then, kelanjutannya?? Simak yang berikut ini...


RS SUMBER WARAS at Night...

Rena terduduk lemas di sisi Rick... Rick terus menggenggam tangannya menguatkannya... Dokter baru saja mengabarkan kalo ternyata si Tante harus pergi untuk selama-lamanya...
Oh No.... Jangan donk Tuhan... Sudah cukup rasanya papa pergi, mama pergi, dan kini?? Si Tante kau ambil juga dari sisiku... Air mata terus mengucur deras...bak aliran sungai yang membanjiri kedua belah pipinya...

Waktu Papa pergi...Rena masih kecil dan dia belum pernah tau apa yang sesungguhnya terjadi. Tapi then ada si Tante. Tante Laura. Si Tante yang baik hati namun sangat tegar itulah yang membesarkan Rena...Rena terbayang semua kejadian yang terjadi saat dia kecil, yang dia ingat most of the memories adalah bareng si Tante...
When it has to come to an end... It's not easy, for sure... Dan pengalaman-pengalaman Irena akan kehilangan orang yang dikasihinya, membuat dia mau tidak mau sudah tau rasanya kehilangan itu seperti apa... Tidak mudah sama sekali untuk dihadapi, tapi... itulah kenyataan. Like or dislike, it's part of life...

Rena yang selalu ceria, yang selalu positive thinking, kali ini berbenturan dengan kondisi yang sulit bagi dia untuk tegar hati.
Tapi bukan Rena namanya kalau tidak bisa melihat betapa di dalam kemalangan dan kesedihan sekalipun, Tuhan tidak pernah lepas tangan, apalagi tinggal diam...

Rena memandangi tubuh Tante yang tidur dalam keabadian dengan tenang. Dan...heiii... senyum di bibirnya adalah senyum yang paling ceria dibanding dengan yang selama ini Rena lihat... Kematian, bukanlah sesuatu yang mengerikan. Kalau saja Tuhan itu dihadirkan dalam peristiwa kematian itu seperti si Tante pernah bilang ke Rena: kematian itu adalah sesuatu yang indah karena bersatunya kembali manusia dengan Sang Pencipta. So, tidak musti dihadapkan dengan ketakutan...Karena kan punya iman bahwa Tuhan selalu memelihara kita sampai ke hidup yang kekal...Gitu katanya...

Rena rasanya ingin terus dan terus mengingat kata-kata bijak si Tante, perjuangannya, kehidupannya, pergumulannya... Namun, Rick menyentuh bahunya, dan menganjurkan dia mempersiapkan penguburan untuk si Tante. At least Rena doesn't have to do it all alone, at least Tuhan masih berbaik hati dengan memberikan Rick di sisinya untuk menemaninya...

Di Pusara Tante

Rena dengan mata yang sembab karena terus menerus menangis, melepas si Tante dengan tangis sedih. It's all too sudden for her.
Berkali-kali Rena harus ditenangkan, karena tangisnya yang bikin dia rada sempoyongan...
Sesudah semuanya usai, Rena mengambil waktu sendiri, dia minta Rick menunggui dia di parkiran saja, karena Rena mau menghabiskan waktu dengan Si Tante berdua saja... Tante sudah tiada, masih sulit buat Rena mempercayainya...

" Tante, if u have to go... Just go in peace... Aku betul-betul ingin merelakan ini semua, dan memberikan hak sepenuhnya kepada Tuhan Sang Pencipta. Namun, ini semua terlalu mendadak... Terlalu tiba-tiba dan Rena tidak siap sama sekali menghadapi hal ini... Namun, seberapa banyak orang yang disiapkan untuk menerima berita kematian?? Rasanya kematian tetap banyak mengandung unsur shocking, sesuatu yang mengejutkan mengapa bisa terjadi, mengapa ini harus terjadi pada diri Rena... Terus terang, walaupun Rena sangat tegar, tapi tentu saja Rena pernah mempertanyakan hal ini juga.... Sampai akhirnya, Rena mengerti: bahwa Tuhan punya rencananya sendiri, yang tidak bisa dia mengerti, namun sebagai anak Tuhan Rena mau menyerahkan semua yang dia rasa: ketidakmengertiannya-kekecewaannya-terkadang mungkin kemarahannya akan kenyataan yang terjadi di depannya, untuk Tuhan sendiri yang pulihkan... There's a saying that: Time is always the best healer...Namun, Rena sendiri sudah mengalami. Kalo tidak menyertakan Tuhan di dalamnya, rasanya waktu itu sulit sekali berlalu dan luka itu tetap menganga lebar... Dengan adanya Tuhan, aku merasa Tuhan itu yang membantu menjadikan waktu yang harus dilewati menjadi lebih bermakna. Karena di luar itu semua, Rena masih punya Tuhan... Tuhan pasti memelihara hidupku yang seperti selama ini Engkau sudah lakukan. Terima kasih, TUHAN

Anyway Tante, just wanna say good bye... Till we meet again in heaven! Perpisahan ini sementara tan..." Aahhhh... Rena menggelengkan kepalanya, menghapus air matanya dan mulai merasakan pusing yang amat sangat... Dia pelan-pelan berjalan menuju tempat parkir, di mana Rick telah menunggunya... Dia tiba-tiba merasa lapar!

Di Gang Sempit Daerah Grogol: RUMAH SI TANTE

Rena memasuki kamar si Tante yang sempit ini...You know the hardest part of this kinda thing? Bukan pada saat pemakaman, namun pada saat semuanya usai. Di mana Rena harus melihat, tempat-tempat yang biasa dipenuhi kegiatan si Tante, kelihatan kosong melompong. Meja makan penuh memori tempat mereka makan pagi, tadi sudah dilewatinya. Bangku tempat si tante tidur terkantuk-kantuk menunggui Rena sepulang kerja, sudah begitu tua dan reot...Namun menyisakan begitu banyak kenangan dan nostalgia yang takkan terlupakan oleh Rena. Rick sudah pulang tadi... Karena Rena yang minta dia sendiri di rumah, Rena ingin memperhatikan setiap detail yang ada di rumah ini dan mengenangnya sebagai suatu bagian yang tak tergantikan... Tahun-tahun kehidupan bersama si Tante.
Lagu One Sweet Day terdengar mengalun pelan dari tape Rena...

Sorry I never told you All I wanted to say And now it's too late to hold you 'Cause you've flown away So far away Never had I imagined Living without your smile Feeling and knowing you hear me It keeps me alive Alive
chorusAnd I know you're shining down on me from heaven Like so many friends we've lost along the way And I know eventually we'll be together One sweet day Evetually I'll see you in heaven... Darling, I never showed you (I never showed you) Assumed you'd always be there (I thought you'd always be there) I took your presence for granted But I always cared ( But I always cared) And I miss the love we shared

back to chorus Although the sun will never shine the same I'll always look to a brighter day Yeah Lord I know when I lay me down to sleep You will always listen as I pray back to chorus And I know you're shining down on me from heaven Like so many friends we've lost along the way And I know eventually we'll be together TogetherOne sweet day Sorry I never told you (oooh) All I wanted to say

Rena menghapus air matanya yang lagi-lagi jatuh.. Ya, tante one sweet day, we're gonna be together... Tapi dalam kesendiriannya di rumah di gang sempit ini, lagu dalam hati Rena adalah HOW DO I LIVE, without you, tante?? I want to know... Lagu Trisha Yearwood itu terasa pas dengan kondisi yang ada ini...
Dan di kamar tante, Rena melihat suatu buku yang ada di sisi tempat tidur si Tante. Rena nggak pernah memperhatikannya sebelumnya, how come ada buku itu di samping bantal kepala si tante? Dengan penasaran Rena membuka dan membolak-balik isinya... Rena lagi-lagi menangis... Karena isinya sangat mengharukan...
Cuplikan tulisan-tulisan si Tante sangat berarti buat Rena...

Rena adalah anugrah terbesar yang Kau berikan dalam hidupku Tuhan, terima kasih. Walau aku tidak menikah, namun Kau kirimkan seseorang untuk mendampingi hidupku. Aku memang tidak ingin menikah, Tuhan...Kau tahu hatiku. Sejak Arman, tunanganku itu Kau panggil, Tuhan, aku tidak berkeinginan lagi untuk menikah dengan lelaki mana pun. Itu pilihan hidupku. Tidak mudah, namun aku mau menjalaninya. Cintaku yang utuh dan sejati, sudah kuberikan kepadanya, dan sekarang kupersembahkan kepada ENGKAU dan Rena.

Rena adalah anak yang manis. Yang tau diri dan tidak menyusahkan aku. Dia merupakan seseorang yang menjadikan aku KUAT. Walau dalam kesakitanku, tumor di kepalaku yang sudah kuderita beberapa tahun terakhir ini dan tidak pernah kuceritakan kepadanya. Aku selalu katakan cuma pusing dan flu biasa. Aku tidak mau mengkhawatirkan dia...

Rena menangis lagi... Si tante sudah menahan sakit beberapa tahun dan dia tak mau bicara, tak mau menyusahkan Rena... OH MY GOD!!! Rena kembali melanjutkan membaca catatan harian si Tante

Rena sudah bekerja, dan sepertinya sudah ada pria yang dekat dengannya. Aku senang Tuhan. AKu mau dia juga menemukan seseorang yang bisa menjaganya seperti Arman terhadapku dulu... Arman tak tergantikan... Dan sekarang, cuma Engkau Tuhan yang sanggup mengisi kekosongan hatiku, kekosongan hidupku...

Rena baru tau soal Arman sebetulnya. Hal yang nggak pernah Rena duga sebelumnya. Rena kira, si Tante tidak pernah pacaran secara serius, dan memikirkan si Tante sudah bertunangan?? Mana MUNGKIN?? Tapi Rena menyadari satu hal, di luar sikapnya yang tegas dan nada bicaranya yang datar, si TANTE kalo sudah mengasihi orang, dia akan mengasihi orang itu sepenuhnya.

Kepalaku bertambah sakit. Namun, aku mau bertahan Tuhan, sampai tiba waktuku, bukan untuk siapa-siapa, tapi hanya untuk Rena.

Rena menangis sejadi-jadinya kali ini...Matanya sudah bengkak dan merah, tapi Rena tak peduli... Mungkin benar kata orang-orang, kalau orang tsb masih ada di sisi kita, terkadang kita take her as a granted...Namun, ketika dia sudah pergi...Rasa kehilangan yang besar betul2 melingkupi diri Rena... Rena tidak take tante as a granted sehh, namun... Koq rasa kehilangan ini BESARRRR sekali ya Tuhan....??

Rena membaca lagi, menangis lagi, kadang tersenyum, kadang terharu. Tuhan.. setidaknya aku berterima kasih karena KAU sempat hadirkan seseorang seperti Tante yang membesarkan aku. Rena tidur di kamar si Tante malam ini, dia masih membaca catatan harian yang dia ketemukan di kamar si tante...
Sementara lagu one sweet day terus mengalun pelan lewat tapenya Rena...

And I know you're shining down on me from heaven Like so many friends we've lost along the way And I know eventually we'll be together TogetherOne sweet day

Rena sedih, dia tidak memungkiri hal itu, namun Rena juga percaya: that one day...ONE SWEET DAY, Rena will eventually be together with Tante...:) Good bye tante, you're unforgettable, nothing will ever change that! Thanks for everything that you've done for me... And God... terimalah tante dalam pelukanMu, ampuni kesalahannya semasa hidup dan jadikan aku kuat dan rela melepas kepergiannya...At least, I still have you, God...:) Rena memeluk bantal guling si tante dan mencoba untuk tidur...
Hmmm... One sweet day tan?? And I know that you're shining down on me right now...

Jkt, 28 Okt 04
-fon-

Previously on Irena:
Si Tante meninggal. Yah, Tante Laura harus meninggal dengan kondisi yang tidak pernah Rena sangka sebelumnya. Rena menemukan catatan harian yang sangat mengharukan, yang memberikan peneguhan-kekuatan dan cinta si Tante yang amat sangat terhadap Rena, terhadap Arman-tunangannya dulu dan terhadap TUHAN. Rena sedih sekali, namun dia masih berusaha mensyukuri apa yang terjadi dalam hidupnya...Namun, apakah sebegitu mudahnya itu bisa terlewati?? Check this out...

Gang Sempit di Grogol at Kamar si Tante

Rena menangis tersedu di pusara Tante. " Tan...Don't leave me alone... Aku takut akan kesendirian ini... Walau aku tau, Tante selalu memberikan aku semangat dan kekuatan untuk melangkah...Tapi ada rasa dalam hatiku yang juga kuatir, juga takut. Gimana nanti setelah Engkau tiada?"

" Rena, Rena... Anakku sayang!" Rena menoleh ke sumber suara di belakangnya. Si Tante yang berbicara, dengan baju putih dan wajah dihiasi senyum. Dan heii... si tante tidak sendiri, ada seorang pria di sebelahnya... Seorang pria yang tampak bijaksana, dengan senyum yang tak henti menghiasi wajahnya pula...

Rena : " Iya, tante..."Tante: " Ren... Kenalkan, ini Arman..."
Rena : " Halo Oom..."
Arman: " Halo Ren... Aku Arman..."
( mereka bersalaman)
Tante : " Aku sudah bahagia sekarang. Aku kembali bertemu dengan Arman. Aku juga tau, kesedihanmu, ketakutanmu, kekuatiranmu.. Tetaplah berdoa, tetaplah berserah. Tuhan akan melindungi dan menjagaimu selalu...Aku pun dari sini tetap mendoakanmu... Doakan kami ya Rena, kita saling mendoakan selalu..."Rena : " Baik, tante... Aku terus terang masih takut...Masih ragu... Aku sungguh tidak mengerti apa yang akan terjadi terhadap masa depanku... Tapi...Apa pesan tante tadi?? Aku harus berdoa ya, tan? Aku usahakan selalu, walaupun aku belum setekun tante dalam berdoa, tapi mulai sekarang aku mau..."Tante: " Anak yang baik...Anak yang manis.. Tuhan sungguh mengasihi kamu... Jangan takut ya... Tante pun selalu mendoakan kamu..."

Rena terbangun dengan sedikit terkejut ketika mendengar suara tetangga sebelahnya di gang sempit itu mulai menyapu di pagi hari ini. Rena melihat ke arah dinding, jam 5 pagi... Ohh...mana si tante??Tanteeee....!! Tante ke manaaaa?? Koq hilang?? Rena tertegun sebentar, sepertinya sedang berpikir, oh tadi aku mimpi rupanya.... Rena ternyata masih memegang buku harian si tante...Yang didekap erat di dadanya. Seolah buku harian itu menggantikan posisi si tante yang saat ini terbaring dengan damai untuk selamanya- Rest In Peace...

Hari ini, Rena tidak bekerja. Ibu Martha, bossnya sudah memberikan izin kepada dia untuk tidak masuk. Bu Martha yang baik itu bahkan tidak membatasi berapa hari Rena boleh cuti dikarenakan hal ini, sekuatnya Rena saja katanya. Sepertinya dia mau betul-betul memahami kesedihan Rena yang ditinggal si tante, yang boleh dianggap keluarga semata wayang yang Rena miliki...

Rena bangun, karena rasa hausnya yang datang tiba-tba...Dengan perlahan, dia berjalan menuju dapur. Dia mengambil gelas dan air minum dan duduk di meja makan. Di sisi meja makan dia melihat selai strawberry kegemaran si tante. Oh My God...Semua kenangan akan si Tante nggak mungkin hilang. Apalagi now, she's not here anymore. Tiba-tiba air mata Irena meleleh lagi. Irena yang tough, jg harus berhadapan dengan ketidakberdayaan dikarenakan perasaan sedihnya pada saat ini...
Tiba-tiba saja kenangan akan makan pagi yang selalu mereka lakukan bersama muncul lagi: teh manis hangat yang disediakan si tante, bihun goreng, indomie telor, bahkan roti isi selai strawberry yang jadi kegemaran si Tante dan Rena yang terkesan sangat biasa, namun kalo dibuat dengan penuh kasih oleh tangan si Tante membuat Rena merasa bersyukur punya seseorang seperti Tante in her life pada satu sisi, dan di sisi lain: kesedihan manusiawi karena dia sudah kehilangan orang yang sangat dikasihinya n now hidup ini seolah nggak tau harusnya bagaimana lagi, karena terus terang saja, frankly speaking, right now Rena lagi nggak bisa mikir. Rena lagi blankkk...
Rena menelungkupkan tubuhnya ke arah meja makan. Dengan posisi setengah tidur dia mencoba mengatasi kepusingan yang dihadapinya. Karena betul-betul, she can't even think right now...

Rumah si Tante at 09.00

Dering telepon di dekat TV mau nggak mau membuat Rena beranjak dari kamarnya dengan sedikit menyeret kedua kakinya, Rena masih lemas.
Suara Rick terdengar penuh perhatian di seberang sana bertanya apakah Rena sudah makan?
Rena : " Belum, Rick...Nggak kepengen makannn..."Rick : " I know, Ren... But, it's not good for your health, you know..."Rena : " Iya, aku tau. Makasih ya Rick...But really, aku nggak kepengen makan apa pun saat ini...Paling minum aja..."Rick : " Ok. I understand. But you have to eat your lunch ya... Let me pick u up around 11.30 and we're going to have lunch together. What do you think?"Rena : " Mmmm...(sambil mikir dan ragu). Ok, Rick. Tapi bener2 deh, aku gak pengen makan...Tapi ketemu kamu, aku mau... See you ya... Thanks banget, Rick!"
Rick : "Ok honey, I want to meet you too... But still, I think it's better for you to eat something for your own good...Anyway, will meet you shortly...C you ya.."Rena: " Ok, Rick..."

Rumah si Tante jam 11.45

Rick sudah sampai di rumah Rena. Rena pun sudah siap untuk pergi.Ya, dia sudah ganti baju dan mandi...Karena sedari bangun tadi, Rena masih terlalu terpaku dengan samua kejadian yang terjadi. Waktu berjalan sangat lambat, itu yang Rena rasakan pada saat ini. Rick memberikan kepada Rena sebuah buku, judulnya In Memoriam By Henri J.M. Nouwen.
Rena : " Thanks ya Rick...Kamu dapat buku ini dari mana?"
Rick : " From my family's library. We got sort of small library at home. So, when I went there this morning, I saw this book. I think it must be Mommy who bought it. I don't know whether it's going to help you or not, but I just want to ease your pain... Maybe this book could help? I don't know... When I saw the title and the cover of the book that says: Renungan atas pengalaman ditinggalkan ( Rick mengeja dengan sedikit susah payah...), I thought it's gonna be suitable for you at this moment..."
Rena : " Aku nggak bisa ngomong apa-apa selain thank you Rick untuk semuanya...Kebaikan dan perhatian kamu... Thanks a lot ya..." ( Rena berusaha tersenyum dan hasilnya, not bad at all...Setelah murung berhari-hari...Akhirnya hari ini, ada juga sedikit senyuman di ujung kedua bibirnya...)
Rena meletakkan buku itu di meja makan rumahnya. Dan mereka pun pergi untuk makan siang... Yah, setidak-tidaknya hari-hari ini terasa tidak terlalu berat untuk dilewati karena adanya Rick yang mendampingi dia... Tante, aku masih punya Tuhan dan Rick di dunia ini... Dan aku tau, Tan...Engkau bahagia di sana bersama Oom Arman... Aku pergi bareng Rick ya Tan...Bisik Rena dalam hati...

Different Setting: Rumah mewah Hilda di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat

Hilda sedang makan di meja makannya dengan maminya. Wajahnya cantiknya tampak be te n sinis seperti biasa. Sudah dari tadi dia membentak pembantu rumahnya berkali-kali, tidak boleh mereka salah sedikit pun. Sedikit saja mereka melakukan kesalahan, langsung didamprat sama Hilda. Upaya maminya untuk menenangkan Hilda, tidak berhasil. Memang papi-maminya terlalu memanjakan Hilda, anak tertua keluarga itu, dari kecil. Hilda selalu mendapatkan apa yang dia mau, APA PUN... Dan itu yang jadi pedoman hidupnya sampai saat ini. There's nothing, NOTHING in this world yang nggak bisa dimiliki oleh HILDA.
Hilda : " Why today's the menu is like this, mom??"
( dengan suara cempreng dan nada tinggi ciri khasnya...)
Mami : " Iya, kan ikan itu kesukaan papimu. Makanya mami suruh si Mbak masak lagi. Why? Kenapa kamu? Nggak suka ya??
Hilda : " It's tasteless. And... The soup, it's too salty... I wonder pourqouis you're still hiring those maids. Why don't you fire them? Je ne comprends pas (read: I don't understand) I think we should hire a CHEF, a professional one, who can cook French Cuisine...Or if you don't want to hire CHEF, I don't want to eat here anymore. It's better for me to look for fine dining restaurants with so many choices right now. Money is not our problem, right??"
Mami : " Hilda... Papimu saja mengurangi makanan di luar rumah, for his health. Dia lagi kontrol makanannya karena kolesterol yang tinggi. Dan untuk hire CHEF? rasanya belum perlu lah untuk saat ini... Tapi, kalau memang itu mengganggu kamu sekali, ya..mami nanti bilang sama papi saja kalau kamu memang maunya begitu..."(Hmmm... betapa mami dan papinya Hilda selalu pro kepada keputusan Hilda dan itu yang bikin Hilda tambah manja...)Hilda tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya ada juga senyumnya hari ini setelah dari pagi manyun saja dan selalu menyalahkan orang lain.

Setelah makan, Hilda masuk ke kamarnya. Kamar yang luasnya 6x6 m itu tampak rapi. Jelas donk...Kan Hilda akan ngomel-ngomel ke pembantunya. Jadi, pembantunya pada takut mengikuti titah Sang Putri bersuara cempreng ini dan mau tak mau menuruti Hilda yang memang rada diktator ini...
Hilda berpikirrr... Apa yang sebaiknya dia lakukan sehubungan dengan Rick dan Irena, hmmm...Je pense que... ( read: I think...). I'll make une surprise pour eux (read: a surprise for them) kata Hilda dalam hati.
Apa langkah Hilda selanjutnya? Cuma dia yang sulit menerima penolakan itu yang tau....


Malam hari di kamar Rena yang sempit, lagi-lagi di Grogol:

Setelah spend some time sama Rick. Dan Rick yang baik itu selalu menjadi orang yang mengingatkan dia untuk lunch dan dinner. Walau Rena sangat kehilangan appetitenya. Tapi dia udah dibeliin roti sama Rick untuk persiapan...Thank God for having Rick in my life right now...
Sambil nyantai di kamarnya, Rena membaca buku yang dipinjamkan oleh Rick: In Memoriam by Henri Nouwen. Buku itu tipis, so...mudah bagi Rena untuk menyelesaikannya. Namun, walaupun tipis tuh buku mengandung unsur filsafat yang sangat berguna buat kehidupan Rena dan tentunya bagi mereka yang baru saja merasa kehilangan....
Di halaman-halaman akhir buku itu, Rena menemukan paragraf yang betul-betul menguatkan dia, begini isinya ( Henri Nouwen menulis pengalaman ini saat ditinggal ibunya):
..... Kematian Ibu adalah jalan yang dipakai oleh Allah untuk mempertobatkan saya, untuk membiarkan Roh Kudus membebaskan saya. Semuanya itu masih sangat baru. Sudah banyak hal yang terjadi pada minggu-minggu ini, tetapi apa yang akan terjadi pada bulan-bulan atau tahun-tahun mendatang akan jauh lebih banyak daripada yang sekarang dapat saya mengerti. Saya masih menunggu, tetapi juga sudah menerima; masih berharap, tetapi juga sudah memiliki; masih bertanya-tanya, tetapi juga sudah mengerti.

Kadang-kadang saya bermimpi di siang hari mengenai perubahan-perubahan radikal, permulaan baru, pertobatan istimewa. Meskipun demikian, saya tahu bahwa saya harus bersabar dan membiarkan Ibu yang telah mengajar saya begitu banyak dengan hidupnya, mengajar saya lebih banyak lagi dengan kematiannya...

Yaaa... Hidup si Tante buat Rena sendiri sudah mengandung banyak unsur yang bisa dipelajari. Mulai dari kesetiaannya, imannya, kasihnya yang nyata terhadap Rena, ketangguhannya menghadapi hidup yang tidak mudah ini... Rena mendapatkan pelajaran berharga... N to think of kematian si Tante akan mengajarkannya lebih banyak lagi?? Terus terang, Rena belum tau. Mungkin sekali IYA...At least Pater Nouwen sudah mengalaminya terlebih dahulu saat ditinggal mamanya. Yang pasti keadaan tidaklah sama seperti yang dulu lagi...
Saat ini, Rena sama seperti Nouwen, masih menunggu, namun sudah menerima walaupun sulitnya setengah mati. SUMPAH! Maih bertanya-tanya, tetapi juga sudah sedikit mengerti... Karena untuk mengerti semuanya, koq rasanya nggak sanggup ya..Namun, pelan2 Rena berusaha mencerna: apa message di balik meninggalnya si Tante ini... Apakah betul Tuhan mau biarkan Rena seorang diri di dunia ini? Atau... Tuhan memang mau mengajarkan Rena sesuatu yang lain, yang belum terlihat jelas pada saat ini. Semuanya masih blur, masih samar2...
Malam ini Rena memutar lagu Eric Clapton yang berjudul Tears In Heaven. Ini lagu yang Mr. Clapton buat krn kematian anaknya yang jatuh dari apartment, dari ketinggian lebih dari 50 lantai apartmentnya.

Would you know my name if I saw you in Heaven?Would you feel the same if I saw you in Heaven?I must be strong and carry on,'Cause I know I don't belong here in Heaven .......

Sound a bit negative, kata hati Rena. Tapi point yang Rena mau ambila adalah...I must be strong and carry on...Sampai nanti tiba waktunya Rena bertemu kembali, setelah bersama-sama sekian lama di rumah ini, dalam hidup Rena. Si Tante sudah menjadi teladan bagi Rena. Sekarang, Rena cuma mau meneruskan teladannya... Menjadi kuat dalam melangkah dalam hidup yang kata banyak orang "kejam" ini. But, Rena pikir, kita sendiri bisa membuat hidup ini menjadi 'surga' atau 'neraka' di bumi ini, that's our decision, right? Di tengah semua yang sepertinya suram-gelap-samar2, Rena mau tetep strong and carry on... dalam Tuhan tentunya, karena kalo sendiri nggak bakalan mampu...
Special thanks utk tanteku: Sang Guru Sejati dalam hidupnya, di luar Tuhan sendiri tentunya...


Jkt, 8 Nov 2004
msh mellow n merenungkan banyak hal...
-fon- :)
Irena- A Brand New Start

Previously on Irena:
Rick meminjamkan buku In Memoriam untuk Rena. Buku itu seolah bicara banyak, meneguhkan Rena, bahwa Rena yang sudah belajar banyak dari teladan Tante semasa hidupnya ingin belajar lebih banyak lewat kematian Tantenya, sang Guru dalam hidupnya...
Trus, gimana Rena selanjutnya menjalani hari-hari dalam hidupnya? Can't hardly wait kah?? We'll see ya...:)


A Brand new Day in Rena's Room:
Setting:Kamar Rena, seminggu setelah meninggalnya si Tante:

Hari ini, aku mau masuk kerja ah, kata Rena... Seminggu berkabung, lebih dari cukup rasanya. Dan bukankah, life goes on?? Kemarin Bu Martha sudah ditelpon sama Rena, dan Rena dah bilang kalo hari ini, Rena mau mencoba untuk masuk kerja. A brand new start lah haiii... Nggak mudah sama sekali lho... But, once more aku mau menjalaninya walau sulit, itu kata Rena.

Rena sengaja bangun lebih pagi hari ini. Dari pukul 6 kurang, dia sudah berdoa dan bersiap2. Di radio yang dia dengar, ada lagu yang lucu tapi realistis, dari kelompok SEURIEUS: Rocker juga manusia. Gimana nggak realistis kalo liriknya begini, coba?

Rocker juga manusia
punya rasa punya hati
jangan samakan dengan
pisau belatiiii...

Rena tersenyum sedikit... Walaupun tuh lagu endingnya kagak nyambung dari sisi arti, koq pisau belati yahh?? Namun, lagu itu mengingatkan Rena juga seorang manusia, yang terkadang bisa mellow dan sedih, nggak selalu strong enough to live without you, Tante...Yah, Rena juga punya rasa dan punya hati. Tentu donk! Dan Rena kemudian meresapi lagu itu sambil sesekali mengangguk-anggukkan kepalanya krn lagunya cukup nge-rock...Lumayanlah menghangatkan jiwa Rena di pagi yang harus dia hadapi. Sendiri.

Tiba-tiba Rena tersentak dengan kata itu... SENDIRI?? Yah, Rena sendiri now di rumah ini... Sendiri selama seminggu?? Berlalu juga yah waktu itu dengan cepat... Tapi Rena terus terang merasa, waktu itu merangkak dengan amat sangat lambretaaaa sekaleee dehh... That's the fact yang dia rasakan...

Akhirnya Rena bergegas berangkat dari rumah si Tante. Now, a brand new start has begun... Rena mencoba menyemangati dirinya sendiri yang emang lagi nggak mood sebetulnya.... Tapi dia mau mencoba melakukan kembali aktivitasnya secara normal... Meja makan dan kursi si Tante dia lewati dengan terburu-buru... Bukan kenapa2 seh, Rena takut kalo2 saja air matanya tumpah lagi, seperti apa yang terjadi selama seminggu ini, tiap kali dia melihat meja makan dan kursi reot tempat tante sering tertidur menunggui dia pulang kantor, selalu saja air matanya mengalir tanpa henti dan tanpa bisa dikontrol...


A Brand New Start at 213 (Bus jurusan Grogol-Kp. Melayu)

Bus penuh sesak seperti biasa. Namun, hari ini... Rena mau melihat jalanan dan rutenya yang sudah seminggu tidak dilaluinya...Tawaran Rick untuk menjemput dan mengantarkannya ke tempat kerjanya pun dia tolak dengan sopan, hanya karena dia ingin merasakan kembali hidupnya yang dulu. Dia ingin segala sesuatunya normal... Bisakah?? TIDAK MUDAH...
Tapi Rena mengawalinya dengan baik... Rena mendapatkan tempat duduk di bus, hal yang jarang terjadi di tengah kesesakan tuh bus kota. Asli deh...
Sampai di depan Slipi Jaya, seorang Ibu yang kelihatan lelah menggendong anaknya, berdiri di depan Rena yang duduk. Rasa ibanya langsung timbul dan dia memberikan kursinya kepada tuh ibu. Rena kan masih kuat untuk berdiri, walaupun dia nggak sempet sarapan pagi. Masih sulit rasanya makan di rumah si Tante, tatkala semuanya - EVERYTHING reminds me of you, Tan!

Yah, setidaknya Rena mengawalinya dengan a brand new start di bus ini dengan melakukan sesuatu yang seharusnya dia lakukan...memberikan kepada yang membutuhkan...Ibu tersebut dan anaknya...:)

A Brand New Start at Butik Charming Plaza Indonesia:

Rena sampai di Plaza Indonesia relatif lebih pagi dari biasanya. Maklum, dia maunya nggak mau terburu-buru hari ini. Dia mendapati seorang penjual kue di samping tangga penyeberangan di depan Grand Hyatt HOTEL, dan Rena menyempatkan diri membeli 2 potong kue untuk dia makan terlebih dahulu di situ sebelum masuk ke Butik.

Now, Butik Charming... Setibanya Rena di Butik, ternyata sudah ada seorang yang masuk terlebih dahulu sebelum Rena. Ternyata seorang wanita, yang kemudian Rena ketahui bernama Mbak Asih. Mbak Asih ini lah yang menggantikan Rena selama Rena tidak masuk seminggu. Bu Martha sudah memberitahukan bahwa memang selama Rena nggak masuk, tokh aktivitas butik berjalan lancar karena Bu Martha turun tangan langsung dibantu oleh Mbak Asih ini... Menurut obrolan Rena dan Bossnya- Bu Martha itu, Mbak Asih dikenalkan oleh rekanan supplier baju2 butik teman Bu Martha... So, krn memang shorthanded, Bu Martha menerimanya saja, walaupun latar belakang dan lain-lain kurang jelass...

Mbak Asih : " Selamat Pagi..."
Rena : " Selamat Pagi, Mbak..."
Mbak Asih : " Bisa dibantu?? Saya Asih..."Rena : " Aku Irena... Mungkin Bu Martha sudah pernah sebut namaku?"
Mbak Asih : " Oh, Rena... Sudah, Bu Martha sudah cerita cukup banyak tentang kamu. Nggak disangka kamu masih begitu muda..."( tatapan matanya cukup meneliti Rena, namun Rena tidak merasa panik karenanya.. Mbak Asih memandang Rena dengan tatapan agak aneh... Tapi Rena nggak terlalu ambil puzing, this is a brand new start for me, so... I won't bother that much lahhh yawww...)
Rena : " Iya Mbak... Ma kasih ya Mbak sudah membantu mengerjakan kerjaan saya selama ini..."
Mbak Asih : " Iya, nggak apa-apa..."( Matanya masih terus memandangi Rena dengan tatapan yang sulit dimengerti... kenapa ya?? Rena jadi kepikiran juga sekarang, abisss kalo awal2nya begitu sih ndak pa2, tapi ini udah sekian lamaa....)

Rena berpikir, Wah... kalo nanti sehari2nya sama dia, pastinya nggak mudah ya... Kan selama ini Rena sudah terbiasa sendiri, dan dipandangi dengan tatapan menyelidik untuk sekian menit dari awal pembicaraan sampai sekarang, pastinya nggak enak banget...Tapi, once again: Rena nggak mau terlalu ambil pusing... Urusan nanti tinggal nantinya gimana aja... Sudah terlalu banyak beban pikiran yang harus dia tanggung dengan meninggalnya si Tante, dan untuk membebani dirinya lebih lagi?? Rena ndak mauuuu...

Different Setting: Rumah Hilda - Puri Indah, Jkt Barat:

Hilda meletakkan gagang telponnya dan tersenyum penuh kemenangan. Dia sudah bicara dengan Ibu Astari, maminya Rick. Dan di meja telponnya sudah ada selembar tiket. Ke mana lagi kalo bukan ke LONDON?? Dan Hilda sudah memikirkan next step, for making one surprise for RICK n RENA.
Hilda akan mengunjungi Mr. Scott di London. Who's Mr. Scott?? Tak lain dan tak bukan: bokapnya Rick... Dan dia sudah kong kali kong (read: bersekongkol alias bikin conspiracy theory) dengan Ibu Astari mengenai kedatangannya ke London, what to do n what to say to him... Tokh she's not a stranger to Rick's family?? Bahkan...dia itu sudah sangat dekat dengan mereka, termasuk Mr. Scott yang dia kenal dari kecil.

So...London, here I come, kata Hilda... I wanna meet Mr. Scott and say all the things that I need to say... Biar mampuzzzz tuh Rick dan Rena... Biar mereka tau, siapa sebetulnya Hilda... So, don't mess with me guyz...!!! Awas aja....!!!

A Brand New Start with Rick's Brand New Car:

Rena nggak ngerti sama sekali soal otomotif. Sama sekali tidak. Tapi kali ini Rick menjemputnya dengan mobil baru... Warnya bukan putih, tapi silver...

Rena : " Rick...mmm... mobil kamu baru ya??"Rick : " Yes, Rena... But, actually it's my mom's. Not mine. My car dipake my mom... So, I use hers instead..."
Rena : " Oh gitu...Kirain...."Rick : " Kirain what??"Rena : " Kirain kamu bawa mobil baru untuk hari pertamaku masuk kerja. Ge-er yahh aku??" ( Rena tersenyum menggoda ke arah Rick.. )Rick : " Well... if u said so... It's fine with me... Everything I do, I do it for you, Ren..."( Rick juga ikutan bercanda melihat Rena yang bercanda seperti itu ke dia...)
Rena : " Bryan Adams sekali deh, Rick!!"

Mereka tertawa bersama...Yah, hidup Rena rasanya sudah hampir normal, hampir kembali seperti yang dulu...cuma...a brand new start without si Tante, gampang-gampang susah... or susah-susah gampang?? Gak tau banyakan gampangnya or banyakan susahnya...


A brand new start: Jakarta at night:
Tawaran Rick untuk melihat-lihat Jakarta at night, tidak dilewatkan Rena begitu saja. Emang Rena suka sehhh?? Gimane donk kalo suka??:)
Rena merasakan kehidupannya hampir normal, kalau dia tidak ingat soal si Tante. Semuanya seperti biasa koq... lampu2 jalanan yang berwarna-warni sepanjang Sudirman Thamrin, anak-anak jalanan yang mengamen, n mobil-mobil dari sederhana sampai mewah yang hilir mudik lalu-lalang di sekitar mobilnya Rick.
Well, a brand new perspective tonite... Bumi masih berputar, esok kan masih ada Ren...Rena ingat kata-kata lagunya Utha Likumahua itu, hai nona manis, biarkanlah bumi berputar... Menurut kehendak yang kuasa... Ok deh Tuhan, i nurut deh... kan ini semua kehendakMu...:)

Rumah si Tante pkl. 22.30

Akhirnya Rena masuk ke gang sempit rumah si tante, setelah Rick mengantarnya sampai di mulut gang. Itu atas permintaan Rena, dia masih terkadang trauma dengan kejadian Rick berkelahi dengan preman yang nongkrong di gang depan rumahnya...

Rena berjalan perlahan menghampiri rumah si tante. Dia menunduk sambil melihat langkah-langkah sepatunya mengenai jalanan bersemen yang dia lalui. Sampai di pagar rumah yang sempit itu, dia hendak membukanya, tapi ada sebuah bayangan seorang wanita yang berdiri di depan pintu rumah si Tante... Rena tersentak kaget, tidak siap... Ketika dia melihat wajah si wanita itu...Dia mengeluarkan sedikit teriakan kecil...Siapakah Wanita itu?

Sepertinya a brand new start ini almost perfect...but... is there any perfect life in this planet?? Tunggu Irena selanjutnya...:)

Jkt, 24-25 Nov 04
GBU all n pls sabar menanti yaaa...thx!
-fon- :)
Previously on Irena:
A Brand New Day buat Irena, dia keluar rumah, naik bis, kerja seperti biasa. Sepertinya itu semua merupakan awal yang baik, namun hidup yang serba unpredictable ini, akankah bisa ditebak alurnya?? Sepertinya sulit krn di malam itu, tiba-tiba saja ada seorang wanita yang showed-up unexpectedly di rumah si Tante... Siapakah dia? That's my last question on last episode... Kelanjutannya?? Dibaca aja yah...S'il vous plait...:)

Irena-Akhir Cerita Cinta??

Irena masih terkejut. Tapi akhirnya dia menghela nafas perlahan ketika melihat wanita itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ibu Astari, maminya Rick. Well, it's not a good sign... Ngapain juga Ibu Astari malem2 ke rumah Rena, tentunya bukan sesuatu yang baik ya sepertinya...Sulit buat Rena untuk positive thinking deh di saat ini...

Ibu Astari : " Baru pulang, Ren?" (dengan tatapan menyelidik)
Rena : " Iya, Ibu..." (menjawab perlahan sambil berusaha menguasai kegalauan dan kegugupannya)
Ibu Astari : " Rick yang antar kamu pulang tadi??" ( masih dengan tatapan mata yang tajam ke arah Irena)
Rena : " Iya, Ibu...Mari masuk, kita ngobrol di dalam saja..."
Ibu Astari : " Rasanya nggak perlu deh Ren...Kita selesaikan di sini saja..."
Rena : " Oke, kalo itu yang Ibu mau.." (Rena menguatkan dirinya sambil bicara dalam hatinya: brace yourself Ren...to hear what you're about to hear).
Ibu Astari : " Gini ya...Sehubungan dengan relationship kamu dengan Rick, ibu tidak setuju. Titik. Karena ibu sudah dari dulu menjodohkan Rick dengan Hilda, yang terus terang dengan tidak bermaksud menyakiti kamu, Hilda lebih se-level lah dengan keluarga kami, dan dengan Rick. Ibu minta kamu putus saja dari Rick. Kalau tidak, Rick akan ibu pindahkan ke London lagi, kalau kalian masih membandel juga..."
Rena : " Terus terang ibu, saya juga nggak tau harus bagaimana. Sampai sekarang saya hanya menjalani saja relasi dengan Rick ini. Dan sempat saya bilang ke Rick, apa keluarga kamu nggak akan mempermasalahkannya? Dia bilang dia sudah bicara sama ibu. Tapi, sekali lagi saya tidak ingin menjadi pengganggu di keluarga ibu. Kalau itu yang terbaik, saya akan bicara dengan Rick, dan kami akan mengakhirinya..."
(Entah mendapatkan kekuatan dari mana, Rena bisa bicara segitu banyaknyaaa, walaupun agak pelan, namun dia bisa menyelesaikan kalimatnya dengan lancar).
Ibu Astari : "Ok then. How about a deadline? I'll give you 2 weeks from now, kalo lewat, Rick langsung Ibu kirim ke London..."
Rena : " I'll try bu..."Ibu Astari: " Permisi. Selamat malam!"
Rena : " Selamat malam juga ibu, hati-hati ya..."

Ibu Astari keluar gang, dan sepertinya sudah ditunggui sopir pribadinya. Ahhh, a brand new perfect start?? Nggak ada lah yawww! Berapa sering Rena harus berhadapan dengan kenyataan yang sama sekali tidak sesuai dengan harapan alias expectationsnya...Tapi kali ini, koq rasanya bertubi-tubi banget sehhh??

Rena masuk ke rumahnya, dan langsung menuju ke kamarnya. Dia menangis. Koq sepertinya cobaan ini tanpa henti ya, Tuhan? Aku juga manusia dan ada batasnya... Koq bertubi-tubi seperti ini? Si Tante sudah meninggalkan aku, aku masih blm stabil dan masih berusaha pelan2 untuk get over with such a great 'kehilangan'. N now, Rick yang begitu banyak membantu mencerahkan hari-hariku? Akan pergi juga dari sisiku. I'm really all alone now. Gak tau gimana bisa move on dalam hidupku besok2...Pusing nehh,Tuhan...

Tangan kanan Rena menekan power dari tapenya dan ia menyalakan radionya. Lha koq bisa, tiba-tiba penyiarnya bilang lagu yang akan diputar right after the break adalah lagunya Glenn Fredly yang berjudul Akhir Cerita Cinta, taken from his repackage album. Kata-katanya tambah mengiris hati dan perasaan Rena... Dia membiarkan air matanya membanjiri bantal kepalanya...


Akhir cerita Cinta
by Glenn Fredly album Selamat Pagi Dunia ( Repackage)

Sandiwarakah selama ini?Setelah sekian lama kita tlah bersama...
Inikah akhir cerita cinta?Yang slalu aku banggakan di depan mereka.

Entah di mana kusembunyikan rasa malu oohhh?

Reff:
Kini harus aku lewati, sepi hariku tanpa dirimu lagi
Biarkan kini kuberdiri, melawan waktu...
Tuk melupakanmu
Walau pedih hati, namun aku bertahan....

Buat kebaikan semuanya,walau harus mengorbankan diri dan perasaannya, Rena memilih untuk tidak melanjutkan lagi relationshipnya with Rick. Mungkin ini yang namanya sudah jatuh, tertimpa tangga?? Rena yang masih dipenuhi rasa sedih, kecewa, sakit hati juga karena perkataan Ibu Astari, blm bisa betul2 logis...Dia masih dipenuhi tanda tanya seputar masa depannya...Salah satu yang utama yahhh...hubungannya dengan Rick. Dan Rena sendiri masih sangat dipengaruhi oleh perasaannya yang sangat mendominasi seluruh keberadaan dirinya di saat ini...

Rena berusaha membolak-balik tubuhnya di tempat tidurnya. Namun, hasilnya?? Sampai sekarang, Rena masih terjaga...Sulit bagi dia untuk tidur, sementara pikirannya mengembara tak tentu arah...But, she tries to sleep anyway...

Pagi hari at 08.00 still di Rumah si Tante:

Pagi ini, Irena sudah hampir selesai menyiapkan diri untuk ke kantor. Ketika didengarnya ketukan di pintu rumahnya. Siapa ya pagi2 begini, ditambah trauma semalam setelah dikunjungi Ibu Astari-'tamu tak diundang' begitu??

Wajah Rick yang muncul di hadapan Rena tampak kurang tidur. Agak kusut, walaupun tidak mengurangi kadar kegantengannya di mata Rena. What's wrong with him?? Rena menduga pastilah something to do with his mom yang sangat menentang relationship ini.

Rick : " Ren, morning... Well, my mom came to see you last night, right?"Rena: " Iya, kamu dibilangin ya sama dia? " (suara Rena pelannn banget, masih menyimpan kesedihan yang mendalam sepertinya...)
Rick : " I should've think about it in the first place, really sorry to make you sad like this, Ren...Never meant to hurt you..."Rena: " Pssstttt, it's ok Rick..." ( Rena menggelengkan kepalanya pelan pertanda dia merasa gpp dengan semua yang ada walau sakit banget hatinya...)
Rick : " I've decided to go to London to meet my father there...I'm gonna talk to him and try to convince him about this relationship... and I'll be back as soon as possible...Trust me, Ren... I'd like to do my best for the sake of this relationship."
Rena: " Aku nggak tau, Rick. Maaf, sepertinya aku sudah sulit berharap untuk saat ini...Aku nggak mau menjadi pengganggu hubungan kamu dengan keluargamu, dan apa yang sudah keluarga Hilda dan keluargamu sepakati...So, kita lihat saja nanti. "Rick: " Rena, it's my own life. I'm going to get on with it... I'll try. But, if you don't wanna try anymore... I won't push myself too hard either... It needs two people in this relationship, if I'm the one to do the struggling thing all alone, I don't think we can work things out, my dear..." ( Rick berusaha menahan emosi dan kesedihan yang dia rasakan. Dia nampak kacau...).
Rena memegang perlahan lengan Rick, tapi ditepis oleh Rick. Well, di tengah kebingungan dan permasalahan yang dihadapi RIck dan Rena, sepertinya problem kecil bisa jadi besar. Apalagi problem besar seperti yang mereka hadapi saat ini... ? Rena kehilangan si tante dan setengah diancam sama maminya Rick. Sementara Rick ditekan pihak keluarganya padahal dia begitu mencintai Rena. Once again, life...oh life...!
Rena menghela nafas perlahan, " So, this is it, Rick...Ini akhirnya cerita kita??"
Rick : " I'm not the one who wants to give up. It's you... So, you gotta figure out what you want Rena...Don't feel uneasy about my family or Hilda or anything!! Actually it's all about you and me...Not anyone else!!" ( suara Rick terdengar semakin meninggi... Sepertinya hampir tidak bisa menguasai emosinya lagi...)
Rena : " Sorry Rick... I can't even think now. Aku nggak bisa deh membuat keputusan apa pun pada saat seperti ini. Ya, mungkin kita lebih baik stay calm dulu...Nanti kalo sudah tidak sama-sama emosi, kita baru bicara lagi..."Rick: " We're running out of time, Ren...I think, this is it. It's the end...To think that we give it up so easily?? Such a waste of time..."Rena: " Rick... kamu koq ngomongnya gitu sih, jadi menurut kamu selama ini kita buang2 waktu aja atau gimana?? I just don't understand you..."
Rick: " Enough saying, I guess... I wanna go back n sorry Ren, I think this is our end."Rena: " Ya sudah kalo itu maunya kamu, Rick..."Rick: " Maunya aku?? It's you Rena, who made me choose this way!I gotta go. Bye!"Rick bergegas pergi dengan amarah yang masih sangat kuat mendominasi dirinya. Rena duduk diam di meja makan rumah si Tante. Dia menangis. Mungkinkah dia bisa bertahan untuk tetap kuat dalam situasi semacam ini?? Rena sudah mulai kehilangan harapan...Harapan yang sudah terlanjur dirajut dalam hatinya hanya untuk Rick...Tapi aku nggak ngerti ya Tuhan, kenapa begini??
Rena menghapus air matanya pelan. Sudahlah Ren... Life goes on...

Bis 213 : Grogol-Kp. Melayu :

Rena berdiri. Bis penuh sesak seperti biasa. Tapi dia lagi nggak terlalu peduli sama keadaan sekitar hari ini. Dia terlalu lelah untuk berpikir. Lagu yang terus bergema dalam hatinya adalah Akhir cerita cintanya Glenn Fredly.

Sandiwarakah selama ini?Setelah sekian lama kita tlah bersama...
Inikah akhir cerita cinta?Yang slalu aku banggakan di depan mereka.

Entah di mana kusembunyikan rasa malu oohhh?

Reff:
Kini harus aku lewati, sepi hariku tanpa dirimu lagi
Biarkan kini kuberdiri, melawan waktu...
Tuk melupakanmu
Walau pedih hati, namun aku bertahan....

Rena nggak tau apakah dia bisa konsentrasi dengan baik di pekerjaannya hari ini. Terlalu capek untuk berpikir! Semuanya terlalu cepat terjadi, tanpa sempat di-digest, sudah switching ke peristiwa yang lainnya...
Rena terus berjalan menuju Plaza Indonesia. Langkahnya pelan, tapi dia tau, dia menuju ke Butik Charming. Tuhan, kalo hidup itu adalah chapter-chapter dari sebuah buku, now.. adalah chapter kelabu yang harus aku lewati. Tulislah Tuhan, buku kehidupanku...Ada tinta biru, hitam, merah mungkin, but now, it's grey...
Aku cuma bisa melangkah pelan-pelan melewati hari-hari penuh kesedihan ini, namun one thing for sure, I know God, ini semua mengarah kepadaMU...

Rena terus melangkah pelan, memasuki Plaza Indonesia. Pak Satpam masih dengan senyum yang khas memeriksa barang bawaan setiap pengunjung mall yang datang. Petugas parkir juga masih sibuk membantu memarkirkan kendaraan di sana. Penjaga toko mulai berdatangan karena sudah waktunya jam kerja mereka. Starbucks sudah memulai aktivitasnya dan aromanya mulai tercium memenuhi ruangan sekitarnya.
APA YANG NGGAK RIGHT ON TRACK?? Nggak ada... Cuma hidupnya Rena sedang agak kacau balau...Tapi, ada pencerahan baru. EVERYTHIS IS RIGHT ON ITS TRACK... Awan masih ada, hujan terkadang turun dan membuat becek...When you close to tears remember, one day it will all be over, some day we're gonna get so HIGH...
Rena menyemangati dirinya sendiri dengan lagu dari Lighthouse Family yang berjudul HIGH itu tadi. Yeah, one day it will all be over, as long as I got you, God!
Rasanya ada semangat baru, di tengah seluruh kepedihan hidup ini, Rena bertahan dan berjalan karena percaya that one day, it will all be over and I'm gonna get so HIGH with you, GOD... :)

Jkt, 30 Nov-01 Des 04
One day it will all be over prens, apa pun yang kita alami hari ini jangan bikin kita terlalu down yaaa... coba aje, boleh donk!:)
-fon-


Dear friends,
I'd like to thank your support:)
Silvia Dewiyanti: my friend from Palembang, an old friend, dari SD ya??:) Thx for ur encouragement n supportive comments :) Blm dapet line penerbit yang tepat seh, so... msh menunggu dan berusaha :)
tk care ya pren!

nimbrung ah kali ini ==> Rena harusnya nggak perlu sedih2 amat, krn dr awal dia ambil keputusan mau jalan dg Rick harusnya dia sdh tau the worst risk yg akan dia hadapi. Dan selama dia jalan sama Rick juga nggak pernah dapat "angin segar" dr pihak Rick khan, jadi resiko spt ini harusnya dia sdh bisa prediksi sebelumnya. he....he....gue kayak nggak punya perasaan ya, krn prinsipku setiap keputusan yg kita ambil, terutama keputusan besar, kita hrs pikir dulu resiko terburuknya, dan kalau siap menghadapi resiko terburuk itu maka silakan jalan dg keputusan itu, kalau nggak siap jangan jalan, drpd cengeng / nyesel dibelakang hari.
nah untuk rena, dg warisan si tante (rumah daerah grogol kalau dijual khan lumayan duitnya tuh) , mending bikin panti asuhan......dia bisa punya kegiatan (business -meski sifatnya sosial- sendiri) dan hidupnya akan lebih berarti, dan nanti dia bisa buktikan pada dunia (at least keluarga Rick) bhw dia lebih "hebat"
itu sih kalau gue yg bikin cerita.........ha......ha....
( Itu dari Yulita Dago, my mommy baptis:)).
Thx utk tanggapannya ya mom :) Bikin panti asuhan?? mmmm... bol-jug, boleh juga lah haiii...sosial sekaleee...:)

hiks.. sedihnaaaaa....
tapi bagus banget fon!!! dramatis sekaleeee..
bikin penasaran benernya si hilda tuh ngapain di london..
-Monique-

Jeng Monique, i couldn't stop thanking you for your support, for kompilasi Irena, n for sure for the comments:). Soal Hilda...nanti akan ada partnya dia koq :) Tenang aje ya say:)

Fonnnnnnnnnnnyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy,Finally I got the 'Irena' again, setelah sekian lama g nanti2kan. Sampe2 gmikir, jangan2 Fonny ngeluarin g dari daftar pembaca dan penggemar setianyahihi. Kakak...kakak....minta tanda tangannya donk, tulisannya bagus2 deh,mau ga kakak nulis tentang saya ????? yang happy ending gitu, jadian samaPrince Charming dr negeri Biru yang guanteng dan baik hati, berhayal BO!Ah...andai..................andai....................., berhayal emangpaling menyenangkan yaks.
-Sianita Wijaya-
Thx ya Siannn... G appreciate sekaleee komentar u...Nanti g tulis tentang setelah mewawancara dulu yaaa hehehe sapa tau bisa utk episode Irena selanjutnya or cerita baru lagi, entahlah... we'll see :) Will meet u bentar lageee after ujian KPKS ya say...looking forward to meet u n crita2 lageeee :)

The greatest thank ever, should go to our Almighty GOD, Jesus Christ, my saviour n strength in my ups and downs... Thanks for your never ending love and care, God! How am I supposed to live without u, Jesus?:)

Sorry atas keterlambatan edisi Irena kali ini krn ujian KPKS n kesibukan kerja 'memaksa' saya untuk menghentikan sebentar penulisan Irena ini...Maap beribu maap paduka :) Itu bukan maksud hati hamba:):)
well, this is it...the best that I can do right now...:)

tk care guyz! n enjoy!
-fon-



Previously on Irena:
Irena didatangi oleh Ibu Astari yang u guyz have already known as Rick's mom...Dia melarang sekaligus mengancam relationship Rick dan Rena, kalo sampe mereka membandel, Rick akan dikirim ke London. Sementara Rick dan Irena pun dengan seluruh permasalahan yang ada membuat mereka pun argue.. Akhir cerita cintanya mereka kah? Atau...gimana sehhh?? Ya, disimak aza deh!:)

Irena-Emotions

Butik Charming, Plaza Indonesia, at 10.00:

Mbak Asih sudah datang terlebih dahulu dari Rena. Lagi-lagi dia memandangi Rena dengan tatapan yang aneh dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Tapi, Rena cueks ajeee... Soalnya, boro-boro memikirkan yang laen-laen, mikirin Rick satu aja udah bikin Rena pontang panting bak mainan di Dunia Fantasi itu...

Rena : " Pagi, Mbak..."
Mbak Asih: "Pagi, Rena..."Rena: " Sudah dari jam berapa Mbak datang?"Mbak Asih: " Sudah dari 15 menit yang lalu"
Rena: " Oh gitu..."

Rena rada cuek dan langsung aja melanjutkan pekerjannya. Sementara Mbak Asih membereskan baju-baju kiriman dari Korea yang baru saja diterima kemarin dan memajangnya di etalase butik... Mbak Asih memang lebih ke arah spesialisasi di pajang memajang baju baru...Sementara Rena lebih berkutat di jadwal-menjadwal alias schedulingnya Ibu Martha dan semacam customer service bagi klien2 bossnya itu. Ya... tanpa terasa ada semacam job description antara Rena dan Mbak Asih yang terus terang, amat mempermudah Rena at this time...

Rena diminta bossnya untuk ke toko florist yang letaknya berseberangan dengan toko CD Bulletin di Plaza Indonesia ini. Maklumlah, Rena kan udah hafal mati deh deretan toko-toko di Plz Indonesia ini, kan sehari-harinya di sono ya wajar lah yawww :)

Melewati La Moda Cafe di tengahnya Plz Indonesia saat lunch itu, lagu yang tengah dimainkan dengan akustik, Destiny's Child: Emotions...

Emotions by Destiny's Child

It's over and doneBut the heartache lives on insideAnd who's the one you're clinging toInstead of me tonight?I'm there at your side,I'm part of all the things you areBut you've got a part of someone elseYou've got to find your shining star
Back to: and where are you now...
Yeah, that's right... It's over and done, Rick between you and me but the heartache lives on inside... Rena pelan-pelan berjalan menuju florist tempat dia harus mengambil pesanan Bu Martha, sambil terus bicara sendiri dengan dirinya... Sudahlah Rena, sudah... Satu sisi hatinya berkata begitu, but on the contrary...the other side of her hear said: You are SOOO ALONE, kasian deh loe! Tante udah nggak ada, sementara Rick raib entah ke mana. Nggak jelassss...

Selesai ngambil, krn cuma sebentar di sana, pas menuju La Moda lagi, eh... lagi2 tuh lagu masih bergema memenuhi seluruh mall. Reffrainnya masih bergaung, dan semakin bergaung di hati Rena:

In the words of a broken heartIt's just emotion taking me overCaught up in sorrow

Rena rada sedih lho... Entah kenapa, sekali ini dia mellowww abisss. Mungkin tumpukan ke-stress-an yang bertubi-tubi, bikin Rena lemah lunglai this time. Ahhh, itu kan unlikely Rena. Bodo ah! Aku nggak peduli, kata hati Rena. Capek soalnya kalo terus harus mikirin Rena itu seperti apa...
Yup, this time emotions is taking her over. Dalam suasana kepedihan patah hatinya, Rena berjalan pelan memasuki butik Charming. Namun sebelum dia berbelok ke sana, dia melihat Hilda tengah bercakap-cakap dengan Mbak Asih, sepertinya lebih dari sekedar urusan pembelian baju butik deh rasanya... Dan suara Hilda yang cempreng melengking, terdengar jelas sampe ke toko sebelahnya, tempat Rena masih memantau situasi dari kejauhan...

Hilda: " So, how's thing with Rena?"
Mbak Asih: " Sementara ini, rencana kita masih akan bisa dijalankan Mbak Hilda..."Hilda: " Ok. U have to be ready. Nanti ambil saja beberapa baju dari butik,remember: yang mahal-mahal! The more expensive, the better! Let her loose this job!"
Mbak Asih: " Baik, Mbak Hilda. Akan saya laksanakan..."

Rena terkejut, terpukul, dan sempat beberapa detik menahan nafasnya... My God, Hilda tuh tak kunjung hentinya mempersulit hidupnya. Apa sih maunya??Emang dia itu nggak pernah ada puasnya kalo belum mendapatkan apa yang dia mau. Isn't it so?? Well, Rena thinks so...
But, this time, Rena mau menghadapi mereka. So what if she'll be fired in this job? Rena nggak peduli. Cukup sudah deh Hilda!

Rena pun memutuskan untuk menghampiri ke-2 orang tersebut, Hilda dan Mbak Asih, nggak ada yang harus ditutupi lagi krn Rena tokh overheard their conversation. Dan, daripada Rena yang jadi korban dengan tuduhan mencuri, Rena nggak mau. Rasanya, sudah keterlaluan sekali mereka. Untung saja Rena ada di sini saat ini sebelum mereka sempat melakukan niat jahatnya...

Rena : " Apa kabar Hilda? So, ternyata kamu kenal dengan Mbak Asih??!??"
(suara Rena terdengar rada tinggi dari biasanya...)
Hilda: " Yes, we know each other. And my dearrrr, it's none of your business..."
Sementara Mbak Asih berdiri terdiam dengan tampang setengah pucat. Pucat pasi, Rena dengan suara cukup lantang menjawab nada-nada cempreng yang keluar dari Hilda...
Rena : " How come it's none of my business?? Sementara aku yang jadi topik utamanya??Hilda dan Mbak Asih, just now I overheard your conversation. Kalian berusaha menjebak aku kan?? Untung saja aku pas kembali dari florist dan mendengarnya. Kalau tidak?? Nama baikku dirusak begitu saja oleh kalian... Aku walaupun bukan orang kaya, namun aku tidak akan mencuri. Pantang bagiku!! Tapi kalo Mbak Asih yang memang sudah dari awal menatap gerak-gerikku dengan tatapan aneh itu yang mau mengambil baju silakan saja. Tapi jangan menuduhkannya padaku!!!"

Mbak Asih masih terdiam. Hilda juga kehabisan kata-kata, dan ternyata di pintu butik, sudah dari tadi ada Bu Martha. Yang mendengar dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya bak teks Proklamasi Kemerdekaan itu langsung bereaksi...
" Ada apa ini. Mengapa jadi begini?? Coba jelaskan Rena... Ibu dengar ada yg mau mencuri dan menggunakan nama kamu sebagai pencurinya? Gimana tuh?? Asih coba jelaskan!"

Mbak Asih dan Hilda lebih kaget lagi. Dan saking kagetnya mereka melihat kehadiran Bu Martha, mereka sampe speechless. Kehabisan kata-kata booo...

Karena sudah CAUGHT IN THE ACT, apa boleh bikin...Mereka harus mengakui perbuatannya. Dan hari itu juga Mbak Asih resign dari pekerjaannya. Sementara Hilda masih defensive membela diri, namun sepertinya useless, nggak ada gunanya, soalnya...Bu Martha sudah dengar sendiri tadi. Dan sepertinya Bu Martha akan kasih kabar ke Bu Astari, maminya Rick itu lho... yang memang ho peng alias teman baiknya sudah sejak dahulu kala itu...

Hilda terdiam juga. Namun, bergegas minta izin pulang ke Bu Martha. Well...Is that it?? Rasanya bukan Hilda juga kalo lagi2 segitu gampangnya menyerah. Bukankah dia masih punya Plan B? Ke mana lagi kalo bukan ke LONDON bertemu bokapnya Rick...

Butik Charming at night, 21.00

Rena berkemas-kemas untuk pulang. Capek deh rasanya. Hari ini berlalu dengan Bu Martha yang menenangkan hatinya dan juga menjamin dia tetap akan bekerja di butik Charming...Mbak Asih yang ternyata antek-anteknya Hilda dan sudah mengundurkan diri dari dunia perbutikan di butik Charming ini. N last but not least: Hilda...yang kesal tapi memilih diam untuk kali ini, tapi masih memandang Rena dengan tatapan sinis...
Bu Martha sudah tau story Rick dan Rena, termasuk akhir cerita cinta mereka, so Bu Martha kembali menawarkan drivernya untuk mengantar Rena pulang... Rena mau aja sehhh, sementara ada rasa sedih yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Yah, jadi ingat saat2 Rick pertama kali datang dan menjemput dia, kejutan2 di malam hari bersama Rick: Dome- Jakarta at night- wajahnya yang perpaduan Mas Nunu n VJ Utt... Oh No... Koq jadi berputar-putar seperti itu sehhh?? Rena, udah donk...

And where are you now, now that I need you?Tears on my pillow wherever you goI'll cry me a river that leads to your oceanYou'll never see me fall apartIn the words of a broken heartIt's just emotion taking me overCaught up in sorrowLost in the song But if you don't come back Come home to me, darlingDon't you know there's nobody left in this world to hold me tight?Don't you know there's nobody left in this world to kiss goodnightGoodnight, goodnight
Rick... Kamu di mana sih sekarang?? I really want to see you... Kangen, tau!! But....apa daya nggak bisa lah haiii...

Akhirnya, kemellowan Rena sepanjang hari ini berakhir di rumah si Tante, di gang sempit di daerah Grogol. Setelah mengucapkan terima kasih kepada Pak Sapto, drivernya Bu Martha. Rena turun dari mobil dan berjalan pulang. Dalam hatinya, tiba-tiba dia menyanyikan lagu Misteri Ilahinya Ari Lasso.
Terutama di bagian reffrainnya:
Sgala yang terjadi dalam hidupku ini
adalah sebuah misteri Ilahi.
Perihnya cobaan hanya ujian kehidupannn...

Ya... Boleh dibilang ini semua adalah misteri Ilahi, yang emang blm bisa dimengerti sama sekali oleh Rena. Diawalinya hari ini dengan ke-mellow-an Emotions dari Destiny's Child, dan diakhirinya hari ini dengan ketabahan seorang Ari Lasso dalam Misteri Ilahi...

Hmmm... Emang betul sih... Ini semua misteri Ilahi... Yang merupakan ujian buat Rena dalam hidup ini... Rena, gambatte (= cia you in Chinese means bergiatlah/ bersemangatlah!!). Eniwei, life goes on kan??:)

Rena tersenyum kecil... Bibirnya melengkungkan huruf U kecil... Thank's Lord. Ini memang misterimu, misteri Ilahi, dan Rena hanya bisa menjalaninya dan berserah kepadaNya...

Jkt, 13 Des 04
sambil menjejakkan kaki tiap hari dalam misteri Ilahi yang tak kunjung terselami,
-fon-:)



Dear all,
Sori dulu neh sebelumnya, kalo ternyata proses copy paste pada teks lagu Emotions nya Destiny's Child tidak berlangsung dengan sempurna di Irena episode yang lalu. So, ada bagian yang kurang di teks lagu ini n malah nongol di endingnya...Yah, namanya juga buru2...:) Thx ya atas pengertiannya...:)

Well, some of you guyz thought Irena udah tamattt, seperti dik Melan...Well, belum koq, Mel... Kalo ending, i pasti akan nulis tamat lah Melann...:) Nah, yang kali ini baru tamat Mel...Trus utk Jiwo yang sudah lama tiada kabar beritanya, gut to hear you back, bro... How's thing with you? Thx utk tanggapannya seputar Irena... Well, let u guess which part is my real life n which part is my fantasy and/ or imagination, sah2 ajee kalo mo nebak hehe...

And...I'm thinking of mengakhiri Irena, taon ini juga di episode kali ini...

thx utk setiap perhatian temen2 semua. I appreciate it lhooo...:)
and finally, Met Natal dan taon baru... Moga2 lebih baik lagi di taon baru ini. Ok kan??:)

Last but not least: thx utk kebersamaannya bersama Irena selama kurang lebih 4 bulan krn episode pertama dari Irena yang berjudul Aku, Irena mulai aku kirim dan tuliskan 26 Agustus 2004.
Sementara I off dulu yaaa sambil semedi mencari inspirasi hihihi...:)

Have a nice holiday!!!
-fon-


Irena-Seindah Biasa:

Previously on Irena:

Di tengah kesedihannya karena putus dengan Rick, Rena masih mencoba tegar dan bekerja di Butik Charming. Dan ternyata, Mbak Asih, sesama rekan kerja Rena di Butik adalah kaki tangannya Hilda yang lagi2 berusaha dengan conspiracy theorynya untuk menjatuhkan Rena. Beruntung, Rena overheard their conversation dan Ibu Martha, bossnya juga ada di sana. Mbak Asih langsung resign saat itu juga. So, what happens next?? Gimana Hilda, Rena dan Rick?? Check this out...

Setting: rumah mewah Hilda di Puri Indah

Hilda pulang dengan kesal... Well, siapa yang nggak kesal coba, kalo plannya yang sudah diatur rapi jali itu jadi ancur leburrr... Alhasil, dari pulang rumah tadi, si Mbak pembantu rumahnya yang terus jadi sasaran kemarahannya. Mereka selalu salahhhh saja di mata Hilda.
Tapi lagi-lagi, Hilda kan punya back up plan. Ke London mannn... Itulah yang bakal dia lakukan...

Maminya bertanya : " Hilda, kenapa kamu? Koq tampangnya kucel begitu?"
Hilda : " Yeah, mom. I really pissed off today... "
Mami: " Why?"
Hilda : " Rena's plan... To get back ma cherie, Rick..."
Mami: " I know you like him so much...Tapi bukankah cinta itu nggak bisa dipaksa, sayang?"
Hilda : " Jadi... Sooo...Mami isn't that supportive in this thing as well?? Pourquois, ma mere ( Why my mom?) WHY??" suara Hilda terdengar semakin cempreng dan tinggi...
Mami: " Look... Mami tidak pernah melarang kamu sama sekali... Mami cuma pengen ingatkan kamu. Nggak bisa dipaksa itu...Yah, tapi terserah kamulah... Mami sungguh sayang sama kamu, dan mami tidak mau kamu terluka... Itu saja, my dear..."Hilda: " Well, I don't care... If I can't get Rick, Rena can't get him either... "

Hilda masuk ke kamar dengan bergegas dan masih marah-marah. Omelannya terdengar cempreng namun dengan nada yang semakin ' fade away' karena dia sambil ngomel sambil berjalan melangkah masuk ke kamarnya...

London, di kediaman Mr. Scott:

Rick memandangi rumah bokapnya, yang dulu ditinggalinya bertahun-tahun. Rick menghela nafas perlahan... Atas niatnya sendiri dia mau ke London... Pertengkaran terakhirnya dengan Rena membawanya ke dalam kondisi yang sangat tak terawat. Agak kurus, dan tidak sempat bercukur... Rick harus ke London karena memang dia dan Rena bertengkar, tapi inti permasalahannya adalah hubungannya dan Rena tidak disetujui oleh maminya.
So, di sinilah Rick hari ini...Bermaksud untuk tukar pikiran dengan bokapnya, Mr. Scott yang sangat dia hormati karena Mr. Scott is a very wise person...

Mr. Scott: " That's my boy...How are you?" ( sambil memeluk erat Rick)
Rick : " I'm fine dad... Good to see you're doing very well too!"
Mr. Scott: " But I've seen something different from you...You're not really in a good shape, are you?"
Rick : " Yeah, dad... You must've know it from mom, right? It's about me and a girl called Rena. She's sweet and nice, but unfortunately she's poor."
Mr. Scott: " I think that's not the main problem, as long as you guyz love each other. Should be fine, I guess..."Rick : " Such a relieved to hear those words from you, dad...But that's not what mom's thinking. She wants Hilda to become my future wife. I just think she's my sister...Never cross my mind to get married with someone I knew for my whole life as a sister. You know what I mean, right?"
Mr. Scott: " I'll talk to your mom about this. Don't worry.. I'm with you son, just follow your heart..."
Rick : " Thanks dad...I'm tired, can I take a rest now?"Mr. Scott: " Of course!Your room's still the same...We'll continue our talking later on, ok!"
Rick : " Ok, dad..."


Hilda di Singapore, persiapan menuju London:

Keesokan harinya Hilda sudah berada di Singapore bersama ibunya. Well, enaknya jadi Hilda ya...menclok sana, menclok sini, melanglang buana gitu lho!
Sebetulnya maminya Hilda nggak ada apa-apa sih, cuma mo shopping ke Singapore aja. Sementara papinya Hilda kan lagi ada business trip ke Hongkong udah seminggu. So Hilda menemani Ibunya belanja sambil menunggu waktu menyongsong keberangkatannya ke London donk tentunya...
Papinya Hilda kali ini gak tau keberangkatan maminya... Sengaja, soalnya si mami sudah belanja kebanyakan deh bulan ini, so...actually no more shopping activity lah yaw... But, yahh...namanya perempuan gitu lho, kalo bawaannya shopping mahh hayo aja...

Mereka shopping2 around di Orchard Road... Mall sudah penuh ornamen natal. It's beautiful lho! N pas mereka melewati surga pejalan kaki krn trotoarnya gede banget, tiba-tiba saja mata Hilda menangkap sesosok bayangan yang dia kenal dengan baik. Yang pria, itu adalah bokapnya... Pourquois dia ada di sini ya?? Bukannya harusnya dia ada di Hongkong??Dan...dannnnn yang wanitanya, OH MY GOD... Itu kan Mbak Asih??? Mereka bergandengan mesra dan berpelukan, seperti layaknya ABG. MEMALUKAN!!!

Hilda langsung bergegas berjalan cepat menghampiri mereka. Maminya mengikuti Hilda sambil setengah berlari... Tanpa tau apa yang terjadi...
Hilda memegang bahu Mbak Asih yang menoleh dengan terkejut dan langsung saja didampratnya...
Hilda : " Mbak Asih...He's my father, u know??"Mbak Asih yang terkejut, nggak percaya bisa bertemu di Singapore menjawab dengan santai di tengah semua keterkejutannya, " Yes I know... And we've been doing this for 3 years... Mamimu aja yang nggak tau, kasihan sekaliii..."Hilda : " N you? My Dear Father?? Hongkong business trip was a LIE??"Maminya Hilda menangis tersedu, shock dan tak mampu berbicara... Agenda shopping menjadi derai air mata begini. Siapa yang menyangka??

Papinya Hilda terdiam, tak mampu berkata-kata lagi. Memang dia berselingkuh dengan Mbak Asih. Mau bilang apa..??
Papinya Hilda dan Mbak Asih melangkah menjauh... Sementara Hilda masih ngomel dan setengah berteriak, tidak peduli dengan keadaan sekitar yang memperhatikan dia. Ibunya hanya diam, menangis... dan terus menangis. Sampai akhirnya maminya memegang tangan Hilda, dan mengajaknya pulang ke hotel tempat mereka menginap.

Hilda sangat kesal dan gusar. Dalam taksi menuju hotelnya, dia masih memaki-maki, sementara maminya menangis tak kunjung henti.

Di kamar hotel, maminya akhirnya buka suara juga: " Mami sudah punya firasat, Hilda... Mami sudah curiga... Akhir-akhir ini, kecurigaan mami makin bertambah karena papi kamu semakin sering meeting ke luar negeri dan ke luar kota... Tapi, dengan alasan bisnis begitu, mami bisa apa?? Sebetulnya mami bangga punya suami hard working seperti papimu, TAPI... kalo hasilnya begini?? Buat apa semua harta kekayaan yang kita punya, meaningless anakku... Really, meaningless..."
Hilda dengan kemarahan yang berangsur reda dan pikiran yang lebih jernih, memeluk ibunya yang masih menangis itu... Dan tiba-tiba saja, tidak ada keinginannya untuk berangkat ke London dan mengacaukan hubungan Rick dan Rena... Tiba-tiba saja dia merasa benci sendiri dengan rencana-rencananya yang jahat. Tidak ah... Hilda tidak mau seperti Mbak Asih yang mengganggu relationship orang, eventhough Rick dan Rena masih statusnya pacaran dan belum sampai ke jenjang pernikahan...SO, this is it. It's better that I concentrate on ma mere et mon pere ( my mother n father). I don't wanna put my nose into other's problem, while my own family is having our own problem...

" Mom...We're going back to Jakarta today... We'll start all over again and will discuss our problems with a marriage counsellor maybe... But, I really wanna fix things up within our family... Don't cry mom... From now on, I'll be your good girl..."

Well, there's always be a second chance. Hilda akhirnya sadar kelakuannya selama ini dan ingin memperbaikinya... Good girl...

2 Minggu kemudian, di gang sempit Grogol, tempat tinggal Irena:

Hari ini hari Senin. Hari Irena off. Rena bangun lebih siang daripada biasanya... Kemaren-kemaren masuk barang-barang baru dari Hongkong dan Korea, bikin Rena lumayan sibuk di butik memeriksa inventory di Butik Charming tentunya... Rena nggak terlalu pengen makan pagi ini. Tapi dia memutuskan untuk ke dapur dan membuat teh manis hangat... Lagi-lagi pikirannya mengembara, kembali di saat-saat si Tante masih berada di sisinya. Teh manis hangat buatan si Tante emang OK PUNYA... Kangen sama Tante...

Dinyalakannya televisi yang ada di ruang tamu. Dia duduk di kursi reot-kursi kebangsaan si Tante yang terkantuk-kantuk menonton televisinya. God, to tell YOU the truth, I really miss her... My deaerest Aunt...

Dia menyetel TVnya di channel Global TV dan klip yang langsung nongol di depan matanya adalah Video Klip dari Siti Nurhaliza, si cantik dari Malaysia, dengan lagunya Seindah Biasa... Liriknya bagus juga lhooo... Rena suka deh..:) Moodnya langsung membaik dan dia menyanyi bersama Mbak Siti, bedanya ya Mbak Siti di layar kaca, sementara Rena yahhh...di Grogol aje :)



Seindah Biasa
By Siti NurhalizaJalan pernah takut ku tinggalkan
Saat bintang tak mampu lagi berdendang
Saat malam manjadi terlalu dingin
Hingga pagi tak seindah biasanya
Chorus
Takkan mungkin kita bertahan
Hidup dalam bersendirian
Panas terik hujan badai
Kita lalui bersama
Saat hilang arah tujuan
Kau tahu ke mana berjalan
Meski terang meski gelap
Kita lalui bersama
Ku tak bias merubah yang telah terjadi
Tapi aku akan menjanjikan yang terbaik
Agar kita tak pernah menjandi jadi
Meski beza dermaga untuk kita berlabuh
Ulang Chorus
Pernah kita jatuh
Mencuba berdiri
Menahan sakit dan menangis
Tapi erti hidup lebih dari tu
Dan kita mencuba melawan
Ulang Chorus

Lagu Siti Nurhaliza itu cukup menghibur hati Rena. Karena nadanya yang easy listening dan gampang buat diikutin even oleh Rena yang suaranya sedang-sedang saja itu...
Ternyata tuh lagu cukup ampuh untuk menghibur kesedihan Rena biar cuma barang sebentarrrr saja...
Rena paling suka bagian reffrain alias chorusnya deh... Bagus lho kata-katanya...!!!:)

Di tengah-tengah iringan lagu Siti Nurhaliza itulah, terdengar ketukan di pintu rumahnya. Setengah enggan, Rena berjalan perlahan menghampiri pintu rumahnya. Dan dibukanya pintu. Saat dilihatnya Rick yang ada di depan pintu tersebut, terkejutlah Rena...

Rick : " Hi Rena, I'm back to see your sweet face..."Rena: " Hi Rick..." ( Rena terdiam, hampir tidak bisa menjawab, gugup dan terkejut karena sangat tiba-tba si Rick sudah ada di hadapannya).
Rick : " Can I come in?"Rena: " Oh..Boleh...Silakan..." ( masih dengan nada kaku...maklumlah masih shock:))
Rick: " Listen... I've never stop thinking about u. And what I'm trying to do was going to London, meeting my dad and talking to him. And now, he agrees with this relationship and my mom is fine now after my dad talked to her. So, our problem is solved..."Rena: " Aku senang mendengarnya Rick, tapiii...mmm...Hilda?? Gimana dengan dia??"Rick: " There's a sudden change. She becomes a more stable personality now. Her father and Mbak Asih (dgn sedikit susah payah Rick mengeja nama itu...) have been becoming lovers for 3 years. They're having an affair..."
Rena: " Masa sih Rick?? Kasihan sekali maminya Hilda. Hilda juga...Koq bisa ya...Mbak Asih?? That's hard to believe deh Rick!"
Rick: " So, it's all about you and me... Would you be my wife? I really want to marry you, Rena...since you're all alone without your aunt anymore... I can't leave without you, honey..."
Rena: " Aku mmmm...aku mau Rick...So far, aku selalu mikirin kamu..."
Mereka berpelukan. Dan Rena merasa it's just like a dream come true. After all this time...AKHIRNYAAAA... Pangeran berkuda putih itu datang meminangnya... Seperti sinetron sih rasanya, tapi yaa...apa mau dikata, itulah yang kenyataannya, dan Rena cuma bisa menerima saja... Terima kasih Tuhan, kata Rena...

6 Months later... Hotel Sheraton Laguna, Nusa Dua Bali:

Di tengah-tengah tamu yang datang, Hilda ada di sana. Wajahnya sudah tidak sesinis dulu. Yah, Hilda menghadiri party dari Rick dan Irena di Bali ini...

Di gazebo di tepi pantai, mereka berdua bersanding di pelaminan. Rick dan Irena. Irena terus tersenyum penuh syukur, sementara Rick sesekali memandang Irena dengan mesra.

Life...U could never predict how it's gonna be... Tinggal kita menjalaninya saja, kata hati Rena. Rasanya seperti mimpi, but it's sooo real...
Rick di sampingnya dannnn... they live happily ever after?? Mungkinkah demikian... Ahhh, Rena nggak tau dan nggak mau terlalu jauh berpikir ke arah situ... Karena yang paling penting adalah saat ini, saat di mana dia melangkah dengan pasti dalam genggaman tangan Rick...
Thanks Lord...Rena tersenyum :)
Dan, hatinya menyanyikan lagu Siti Nurhaliza yang mempertemukannya kembali dengan Rick...

Takkan mungkin kita bertahan Hidup dalam bersendirian Panas terik hujan badaiKita lalui bersamaSaat hilang arah tujuanKau tahu ke mana berjalanMeski terang meski gelapKita lalui bersama
Yah...bersama Rick. Itu saja. Rena akan menjalani terang atau gelap, hujan atau badai. As long as with Rick...Rena will try to do her very best, sisanya let God do the rest...SETUJU??:)

Jkt, Dec 23rd 2004
Cheers,
-fon-

PS: gue menarik nafas legaaaa atas berakhirnya episode Irena ini...Penuh perjuangan menyelesaikannya di tengah pekerjaan dan kursus yang hmmm lumayan padat. But, eventually I DID IT :)Thx to the LORD n thx to u guyz for everything!:)

No comments: