Monday, September 17, 2007

DARA

Dara is my 1st cerber yang kemudian dibukukan, khusus untuk souvenir perkawinan g... Ini bukan cerita nyata antara g n suami g, tp ini apa yang g tangkap sebagai seorang single, lewat cerita2 temen2 juga dan pengalaman pribadi seorang single yang baru berlabuh di awal Januari 2006.
-fon-

Dara

Dara baru saja selesai mendengarkan CD favoritnya, Valentine-Martina Mc Bride...
And even if the sun refused to shine
Even if romance ran out of rhyme
You would still have my heart
until the end of time
cause all I need is you, my love my Valentine...

Di sini, di kamar tidurnya, Dara menerawang jauh. Matanya memandangi langit-langit kamarnya. Masih terlintas dengan jelas, last week adalah saat di mana sahabat terbaiknya, Diva melangsungkan pernikahan. Lagu Valentine, juga mengiringi ending dari sakramen itu saat kedua sejoli yang berbahagia saat itu berfoto-foto bersama kerabat dan teman, termasuk Dara tentunya...

Hmmm...Wedding?? Siapa yang tidak ingin?? Di usianya yang menginjak 35 tahun, Dara sudah memimpikan banyak kali dalam tidurnya, suatu wedding untuk dirinya yang akan dilangsungkan di gereja kecil namun sangat khusyuk... And they live happily ever after?? Terlalu terpengaruh Hollywood dream kayaknya...

Tahun demi tahun berlalu cepat, tanpa terasa umur telah mencapai 35. Bukannya tidak punya someone to spend the rest of her life with...tapi selalu saja kisah cintanya kandas di tengah jalan. Sehingga sampai sekarang, walaupun Dara sudah punya rumah hasil cicilan di bilangan Cibubur, dan mobil karimun yang juga hasil cicilan, masih ada suatu rongga kekosongan yang tinggal dalam dirinya.
In terms of career, tidak jelek...Emang sih nggak sampe canggih banget, dia bukan CEO di kantornya. Tp not bad lahh...
In terms of friendship dan relationship yang katanya merupakan dasar dari hubungan yang lebih serius utk ke jenjang berkeluarga, juga ok. Dara cukup populer krn Dara aktif di gereja terutama di kegiatan lingkungan dan koor di gereja, sekali-kali dia jd lektris juga.

Ada malam-malam di mana Dara bertanya: " Tuhan, apa ada yang salah dalam diriku??" Pertanyaan ini kadang timbul dari rasa kesepian, atau pas bertemu saudara ketika pulang kampung, yang tidak bisa tidak: keep questioning WHY, krn in terms of tampang, ya...nggak jelek2 amat, lumayanlah... Mungkin nggak secantik Catherine Zeta Jones or Sophia Latjuba,tapi not bad koq pokoke!
Dan di budaya Indonesia ini yang mengharuskan orang harus kawin, no matter what, sepertinya Dara merasa diri bagai someone yang so weird pada suatu saat tertentu...
Padahal...waktu Dara retret panggilan, sudah jelas-jelas Romo menyebutkan kalau dalam Katolik, dikenal 3 panggilan: membiara, selibater awam, dan menikah. Namun krn mayoritas orang menikah, ya...being single at the age of 35 is not an easy thing...

Di jakarta, kesendirian kurang begitu terasa, atau lbh tepatnya dengan gampang bisa teratasi krn banyak lahan utk menyalurkannya. Namun, itu pun bukan jaminan, saat kesepian betul2 menyerang, n she needs someone to talk to and someone to trust to, dia betul2 pusinggg... Dengan iman yang teguh, ia memiliki Kristus, there's no DOUBT about it. Namun, saat2 tertentu, saat kelelahan dan kesedihan melanda, rasa sepi juga pernah menghampiri dia.

Saudara dan pihak keluarga melihat Dara sebagai sosok yang cukup sukses, cukup 'gaul', tapi tidak cukup baik dalam memilih calon suami. Sering dia dikenal-kenalkan dengan pria. Mulai dari yang seumur, sampai yang lebih muda sedikit: sampai ada omongan: umur nggak masalah, yang penting kasih sayang??
Sempat Dara marah, krn terkadang saudara dan pihak keluarga yang bermaksud baik itu, terkadang terlalu ikut cammmpuurrr, sampe nggak tahan. Berasa seperti suatu komoditi yang diperjual belikan: coba kamu simak kata tantenya sebelum dia dikenalkan dengan Jerome, pemuda lulusan US itu, " Dara...jangan lupa pake lipstick dan pake baju yang bagus yaa... "

Nada bicara tante sih enteng2 aja, tapi ya koq Dara merasa sedih dan sakit hati sedikit, krn emangnya GUE nggak tahu gimana harusnya GUE kalo ketemu orang?? I'm old enough to understand that kinda thing, TANTE!! Pernah saking keselnya, Dara pikir: " Apa bedanya gue ama perempuan2 NAKAL yang kalo ketemu mangsanya harus pake lipstick dan baju bagusss??"
Dara tau, emang pikirannya kadang terlalu ekstrim. Tapi, she can't help it juga... Keterlaluan tuh tante!! Padahal tuh tante juga cerai dari suaminya yang tukang judi... Dia juga nggak happily married, malah nyuruh2 orang utk married. Kalo keluarganya harmonis n dia nyuruh setengah maksa gitu, Dara sih masih bisa terima. Tapi dengan kondisi tuh tante??Pleasee deh!!!
Untung, Dara udah kenal Yesus, jadi nggak mau dendam: " Ampunilah dia, krn dia tidak tau apa yang dia katakan, Tuhan..."

Kalo dibilang nggak usaha, krn kan katanya juga nggak bisa menunggu jodoh seperti bintang jatuh dari langit, nggak juga tuhh??Kalau ada yang Dara suka n dia sreg, dia akan coba koq kontak2 tuh cowok...Cuma, emang harus diakui: di usia 35, kriteria tambah tinggi (tanpa disadari), dan untuk memilih secara sembarangan, Dara tidak mau: udah men-jomblo sekian lama, ngapainn pilih sembarangan?? Kalo mau cuma sekedar married, udah bisa dari dulu2... Tapi ini kan juga mementingkan rasa cinta yang timbul dalam hati dan nggak bisa ke semua orang tuhh...Tapi buat tante2 n Oom2 Dara, hal ini gak berlaku. Mereka percaya pada: witing tresno jalaran soko kulino...Awalnya gak suka, lama2 bisa suka krn sering bersama. Dara nggak tau, tapi juga nggak peduli, krn tetap pengen di awal ada sedikit percikan or chemistry lah...walaupun akhirnya padam... Kalo nggak suka n dijalanin tiap hari buat Dara bukannya seneng, malah ENEG...
Terus, omong2 nih...bukannya itu hidupnya DARA ya, koq tuh oom n tante pada 'rese' sihh??
Bukannya nggak seneng dibantu, tapi kalo berasa kayak komoditi yang diperjual belikan, well...kesel juga sihhh!! Emangnya kita cewek apaan?? Lho koq jadi penuh emosi gini sihh?? Abis kadang keselll juga bo!!

Untungnya punya temen2 sharing yang saling menguatkan. Ada beberapa single female yang merupakan strong-independent woman, yang jadi tempat curhat dan dicurhati... Not to mention, Dara punya temen2 cowok yang juga still single yang setia jadi teman keluh kesahnya. Actually, she's quite lucky...Jadinya, gak seperti katak dalam tempurung. Ada peluang utk saling berbagi pengalaman, yang menjadikan Dara nggak picik... Dia bisa menerima pendapat orang lain juga dan merenungkannya.

Akhirnya, setelah obrolan bareng cowok2 teman baiknya... Dara mengambil kesimpulan, mungkin seharusnya dia memberikan kesempatan kepada cowok yang mendekat kepadanya, meskipun dia tidak suka. Memberikan kesempatan utk komunikasi lebih dalam, sampe berasa betul2 nggak bisa nyambung, ya sutralah...Masa' mo dipaksa??? :)

Tapi sampe sekarang, nggak ada perubahan apa pun.Walaupun udah berubah dalam komunikasi terhadap cowok2, juga berubah dalam penampilan, lbh rapi cuma gak mau selalu pake lipstick kayak omongan si Tante (*masih emosi nih ceritanya si Dara...*), dan Dara udah mulai ikutan olahraga: YOGA dan Aikido di dekat rumahnya biar balance hidupnya, kegiatan di gereja tambah aktif: koornya sering mengisi wedding di gerejanya.
I mean: ada perubahan dalam cara pandang Dara, namun: tetep aja sang Arjuna tak kunjung tiba.

Ada hari-hari di mana Dara merasa kuat, nggak peduli, nggak pusingg...It's my life n I'm having fun with it, asal masih dalam jalur Tuhan, krn Dara tidak mau berbuat nakal..Ihhh, ngeriiii kan!!??!!
Ada juga Arjuna expired yang dateng ( suami2 orang yang mencoba2 utk gangguin Dara, coba2 aja-siapa tau bisa, tokh buat mereka NOTHING to LOOSE??). Dara, walaupun mungkin suka, say NO deh ke suami2 orang... Kalo posisi Dara sebagai istri orang nanti, dan ternyata suaminya punya WIL, gak mauu ahhh?? Dara takut karma...
Akhirnya: masih the same old DARA, cuma lebih hepi krn lbh balance dalam hidupnya krn Tuhan n olahraga juga, gak lupa: pikiran yang lbh positif dan mau memberikan kesempatan utk cowok singles or duda cerai mati yang datang kepadanya(realistic donk...abis dah umur 35 tuhh)...
Akhirnya lagi, life goes on, DARA!! Belum dapet calon suami, meskipun pedih denger kata orang, sedih digangguin suami orang, tokh NO HARM!! Yang penting tetap balance dalam hidup, tetap bersuka dalam setiap hari yang diberikanNya...
Kadang, bukan bermaksud menghibur diri: enak juga being single: banyak waktu utk sesama, diri sendiri dan orang lain. Sementara kalo dah married, pasti fokusnya ke keluarga dulu donkkk...Itu kan wajib hukumnya...:)

Melangkah pasti bersama Tuhan, even di dalam ketidakpastian. Dara wish she could now the future, but the fact is: she can't!!
Biarlah misteri itu tetap milik TUHAN, Dara nggak mau ah mengotak-ngatik lewat cenayang or paranormal...Dara tetap percaya, Tuhan pasti mengerti kerinduan hatinya, dan Dara terus berkomunikasi dengannya, menyampaikan kerinduan hatinya yang terdalam, namun gak akan memaksa Bapa di surga.

Doa Dara :
Kalo boleh Tuhan, Engkau memberikan aku kemampuan menjadi jodoh, dan dipertemukan dengan jodoh yang berasal dari padaMu. Kalo tidak, terjadilah padaku menurut kehendakMu, dan semoga aku Kau berikan kekuatan untuk menghadapi dan menjalani hari lepas hari dalam hidupku... Because I love you, LORD! Mengikuti rencanaMu adalah kerinduanku, walau sulit...aku mau berusaha. Tolong aku!

Secercah harapan baru timbul di hati Dara, sambil tetap positif menjalani hidup yang serba tak pasti, cuma bersandar kepada Tuhan saja! CD di kamar Dara kembali melantunkan Valentine-Martina McBride:
And even if the sun refused to shine
Even if romance ran out of rhyme
You would still have my heart
until the end of time
cause all I need is you, my love my Valentine...

Tetap berharap di dalam Tuhan dan bersyukur utk semua hal yang terjadi dalam hidupnya, Dara will stay that way... How about u??


Jkt, 4 Mei 2004
dedicated to all lajang out there!!
Life's worthy, jangan sia2kan!
-fon-


DARA : Long Distance Relationship

Dear friends,
Tanggapan yang sangat positif dari temen2 akan tulisanku tentang Dara, seorang single female alias cewek jomblo, membuat aku berpikir utk once in a while, menuliskan lanjutan2 serial dara dalam beberapa episode. Kita lihat saja nanti, ke mana mood menulis itu mengarahkan kedua tanganku utk mengetik hal2 apa saja yang aku lihat dari temen2 di sekitarku atau yang aku alami sendiri atau gabungan dari fantasi or imajinasiku. Plus tidak lupa: permenungan n refleksi yang diizinkan Tuhan utk melintas dalam pikiranku, melalui akal budi yang dititipkanNya padaku.
Satu tanggapan yang masih tersisa dari seorang temanku, Fio: thanks ya fi... Gue janji utk me-release tulisan elo di episode Dara selanjutnya: here it is!

Mungkin usiaku yang menginjak 26 tahun ini masih bisa dibilang muda... tapi di usia ini pun teman-temanku sudah banyak yang sedang mempersiapkan kelahiran bayinya.. atau sedang menikmati masa-masa indah awal pernikahan.. atau paling tidak sedang, mempersiapkan pernikahannya...

Sedangkan aku ???

Seperti Dara.... terkadang kupingku jengah juga kalo ditanya 'gimana, dah punya cowoq belum ?' 'Cepat-cepatlah kau cari cowoq !'

Kalo dibilang... 'kamu sih terlalu milih-milih..'
'kamu kan punya banyak kegiatan.. masak sih ga ada satuuu aja yang nyantol ???'
weleh... lha wong ini urusannya sekali untuk seumur hidup... masak daku tak boleh sih mempunyai kriteria - kriteria yang aku simpan di kepala dan hatiku...
Menemukan 'soul mate' kan bukan seperti beli sepatu.... pengennya sih yang dari kulit.. lemes ga kaku.... yang ga bikin lecet, yang tinggi tapi rata... ga bikin capek, dan aku bisa keliatan anggun.... Cari punya cari.. ehh sepatu model begitu ga ketemu... lalu karena harus beli sepatu.. lalu comot aja sepatu yang memang ada di rak toko sepatu itu.. yang penting harga cocok....weleh weleh... masih aku yang berpikir... enggak seperti itu kali.....!!

Jujur... ketika aku masuk suatu komunitas baru...
secara ga sadar mungkin aku 'mulai mencari'.... is there any chemistry around here ????
Ketika mulai dekat dengan seorang cowoq.... muncul pertanyaan 'Is He the ONE ?'

Yah.... sekarang mikirku gini aja deh.. daripada pusing .....
sembari menanti atau mungkin menemukan.... isi aja deh waktu dengan hal-hal yang berkualitas.... ya kan !!
Ada atau ga ada cowoq.. yang penting HIDUP harus selalu BENAR BENAR HIDUP !! Bahkan kalau boleh bisa menciptakan HIDUP YANG LEBIH HIDUP !!
No man no cry !! Walau kadang ngiri juga ngeliat yang lagi pacaran.... biarin !! selalu ada hal positif dari setiap kejadian !!
Pokoke Life must go on.... and yang penting bisa buat nyenengin BABE yang di atas... (ini bagian yang paling sulit !! )...
That was from Fio and let's start a new episode of Dara in Long Distance Relationship... Check this out!!

Dara: Long Distance Relationship

I will fly into your arms and be with you till the end of time
Why are you so far away, you know it's very hard for me
to get myself close to you...
( I will fly - ten 2 five: vocal by Imel)

Dara ikut bersenandung mendengar lagu yang sangat easy listening itu dari CD player di kamarnya. Hari ini hari Sabtu, seharusnya dia pergi sama teman-temannya: biasalah karaoke or ke mall, tapi hari ini karena kurang enak bodi, Dara stays at home aja. Sambil baca buku yang baru dia beli di bookstore: Don't sweat small stuff for women, dia berbaring santai di tempat tidurnya diiringin CD kegemarannya, lagu2 baru tentu saja.

Kata-kata pada lagu itu begitu meresap di kalbunya, dan dia tiba-tiba saja rasa rindu yang kuat hadir dalam hatinya. KANGEN... Only one word, but can describe the whole feeling that she feels right now. Sudah cukup lama Dara memendam rasa ini. Dara sukaaa banget ama this guy, don't know why: but it's just a feeling can't be described easily sihhh...

Dara inget, pertama kali ketemu this guy di suatu acara koor wedding saat Dara bertugas. Kan masih pada inget, Dara emang aktif di koor gerejanya?? That guy came menghampiri Dara saat dia selesai menyanyikan lagu : You are the love of my life dengan sangat prima (kata orang2 sih...). Cowok itu ternyata adik dari mempelai prianya. Dengan sangat simpatik, dia bilang: " Well, you sing very well... " dengan senyumnya yang pepsodent asli and lesung pipinya... Dara almost gak bisa bernapas, abis tuh cowok ganteng bangettt...( ganteng emang relatif sih, tapi di mata Dara tuh cowok emang OK punya..:))
Untungnya, Dara nggak bengong begitu lama dan bisa menguasai diri walau masih deg-degan sih...: " Thanks ya...", jawab Dara.
" Aku Edmund, adik Evan yang married itu...Kamu namanya siapa?"

" Aku Dara," Jawab Dara sedikit terbata... Chemistrynya berasa banget booo...mboten strong deh...:)
Edmund:" Boleh minta no HP kamu??"
Dara : Boleh aja sih...0818-xxxxxx
Edmund: Talk to u later ya...
Dara : Ok then...

Setelah ketemu di gereja, Edmund sempet pergi-pergi ama Dara beberapa kali. It was fun banget deh...Edmund pengetahuannya luas: mo musik yang gaul abis, sampe kerohanian yang juga jadi concernnya Dara, semua ok. Well, Dara sih thank God banget ketemu sama this kinda guy yang pretty rare. Dan umur Edmund ternyata beda tipis ama Dara, dia umur 34 tahun. Sementara Dara 35 tahun kan... Dara udah nggak pusing lagi deh soal umur, beda sampe 3 tahun lbh muda, Dara nggak mempermasalahkan. Wah, ini sih udah OKsss banget dehhh... Dara hepiii sekali utk masa2 3 minggu pergi2 bareng Edmund itu. But, tiada pesta yang tak pernah usai. Karena??? Karena Edmund itu kerja di Amrik, tepatnya di San Fransisco. Dipisahkan benua begini gimana ya?? Abis 3 minggu, Edmund balik ke US n Dara manyun aja, krn KANGEN itu tadi... Emails, sms, phone calls, mulanya jadi obat yang cukup mujarab... Tapi sekarang, jarak jugalah yang memisahkan mereka. Keakraban yang tercipta di awal, tambah lama tambah renggang, nyaris tak bersisa ditelan kesibukan masing2...

Sedihhh sih, tapi bisa apa lagi?? Malam2 aku sendiri, tanpa dirimu lagi (Nike Ardilla banget gak sihhh??). Sudah around 2 years, Dara terombang-ambing in such long distance relationship tanpa kejelasan. Karena emang mereka nggak pernah 'jadian', no such words as I like you or anything. Cuma Dara berasa, dia sangat comfortable dengan cowok ini. Never feel this way, even dgn ex-nya dulu, Dara nggak pernah merasakan hal seperti ini... Tapi, realitanya gak bisa nggak harus diterima meski pahit... Akhirnya, Dara malam hari ini juga memutuskan, would like to give up her feelings. Cukup sudah, 2 years is enough... Dara mo cari n fokus ke yang deket aja. Walau perasaan nggak bisa diatur mo jatuh ke siapa, tapi udahhh ahh, Dara capekkk...

Kalo Dara lihat temen2nya yang long distance relationship, ada yang bisa work out juga sih, tapi yg putus jauh lbh banyak. Mungkin krn gak ketemuan itu lbh sulit...
Dara sih sangat mengerti semua kondisi yang ada, tapi pas menjalani, Dara udah rada hopeless... Rasa suka yang kuat, dihantam sama kenyataan yg 'menyakitkan'...Well, reality bites, sometimes??
Dara juga sudah berdoa kepada Tuhan. Dara emang nggak pernah mau memaksa Tuhan, tapi Dara juga pengen ngasih tau Tuhan kalo dia itu sukkaaa banget sama Mr. E... itu...
Dara selalu berdoa sepanjang bulan Maria ini dalam Rosarionya, Tuhan: apa yang Kau mau aku lakukan dengan long distance ini?? Aku udah capek, aku suka sekali sama dia, tapi aku capek Tuhan...Kau mau aku gimana deh, aku ikut... Kalo suruh let go, walau sulit, tapi aku mau ikut rencanaMu, karena Kau yang lbh tau soal ini, soal hidupku. Tapi kalo emang dia, tolong bukakan jalan buat kami... Kalo bukan, ya...mohon kekuatan saja dalam menjalani hidupku selanjutnya.

Dara rasanya udah melakukan semua yang terbaik utk Edmund, selalu ada di situ dalam setiap kondisi dia, tersulit sekali pun... Terkadang, Dara menunggu sampai ngantuk-ngantuk hanya utk mendengar suara Edmund dari Amrik sana. Edmund cerita soal kerjaan, soal pelayanan dia di Amrik, dan soal cewek2 yang dia taksir jg. Dara selalu jadi a good listener, berharap someday, Edmund akan bilang: " thanks for being a good listener all these time, and I want you to be my good listener for the rest of my life, be my girl..."

Impian dan kenyataan, 2 hal yang beda. Kalo Dara di luar tampil biasa, gak ada yang tau kan kalo malam2 Dara sering banget nangis karena hal ini. Utk jadi agresif n ngomong dulu, seperti saran beberapa teman, Dara nggak bisa tuhhh...It's not her style banget deh rasanya. Kalo orang lain mo agresif, silakan aja...but Dara nggak bisa. Berharap Edmund berubah juga nggak mungkin sampe saat ini, kecuali Tuhan berkenan deh...
Gimana ya baiknya?? BIngung...
Akhirnya, malam ini Dara decide mau let go aja si Edmund itu... Let go bener2...so, nggak ada lagi malam2 di mana dia menangis sendiri, kangen sama Mr. E...
Dara mau let go and let God be her guide... kontak mungkin ada, tapi Dara dah nggak mau kontak dia dulu sementara Dara menata kembali hatinya yang hancur...Long distance mmmm... very tiring and uncertain. Utk yang sukses, Dara bilang sih hebat banget! Two thumbs up deh...
Tapi buat yang gagal, Dara juga mengerti, betapa nggak enaknya dipisahkan jarak begini...
Akhirnya, another episode of life begins... with or without Edmund, tokh Tuhan besertaku...Mulai besok, Dara bertekad utk lebih memperhatikan cowok-cowok di sekitarnya dulu ah... Kadang, kita terlalu berpikir yang jauhhhh saja, ternyata that very special someone ada di sekitar kita, who knows??
Mungkin mataku terlalu tertutup selama ini dengan Edmund melulu Tuhan, hatiku telah terkunci rapat-rapat... Sorry God! Ujar Dara... Mulai hari ini, aku mau membuka diriku... Siapa tau, TUhan memang sudah menyediakan that special one, cuma karena Dara masih blm mau move on saja, makanya gak ketemu-ketemu...
Leganya!! Dara cia you ( baca: bersemangatlah!!versi F4 banget nihh hehe)! Tetap semangat dalam hidup dan berlomba sampe garis akhir dan menyelesaikan pertandingan kehidupan dengan baik demi kemuliaan TUHAN...Karena semuanya ini hanyalah sepenggal kisah kehidupan dalam buku kehidupan Dara dan Tuhan tengah menuliskan cerita hidupnya...

Life goes on and on and on...
Jkt, 11 Mei 04
-fon-



Dara: Young Leaf I

Dara dalam perjalanan ke rumah temannya, Ita, di kawasan Jakarta Barat. Mereka balik ke rumah Ita, setelah walking-walking (read: jalan2) di Mall Taman Anggrek bareng temen-temen sesama anggota fitness centre yang sama. Mereka makan di Fish & Co di deket bioskop di lantai atas, setelah itu mereka ngopi-ngopi as usual di Starbucks di lantai dasar. Ngobrol sambil ngopi asik banget, apalagi emang temen2 fitnessnya kreatif banget dengan istilah2 Indonesia yang di Inggriskan, contohnya: Don't follow mix (jangan ikut campur), my fruit children ( anak buah saya) hehe...ngaco kan?? Tapi lucu juga sih, kalo dah ngomong begitu mereka bisa ketawa ngakak deh. Masa ada temennya Dara yang bilang tinggal di Beautiful little garden alias Taman Mini (Indonesia) Indah n pakenya kemeja kotak2 yang ditranslate asallll dengan to table square square (bener gak tuh ke meja kotak kotak) hehehe?? Udah capek, ya pulang deh ke rumah Ita. Hari itu Dara mo nginap di sana.

Sesampainya di depan pagar rumah Ita. Tiba-tiba dari balik pagar rumah sebelah muncul seorang cowok, pake kaos navy blue dan jeans hitam, mencegat mereka di pintu pagar sambil merentangkan tangan.
That guy : " Gak boleh lewat..!!"
Dara : " Koq galak banget sih??"
That guy : " Pokoknya nggak boleh aja, kecualii..."
Dara : " Kecuali apa??"
That guy : " Kecuali traktir aku makan bakso di sebrang sana..."
Dara n that guy yang ternyata bernama Freddy, tertawa bersama...:):)

Freddy... Ya, Freddy, ujar Dara dalam hati. Ini anak menarik banget senyum dan matanya, terutama alisnya yang tebal dan sorot matanya yang tajam. Freddy adalah tetangga Ita, yang sudah dari kecil deket sekali sama keluarga Ita. Dia bagaikan anggota keluarga tambahan di keluarga Ita. Dan Dara yang sudah kenal Ita sekian lama, sebagai sohib baiknya, juga akrab sama Freddy.

Freddy masih kuliah S2 di satu perguruan tinggi di Jakarta. As soon as dia selesai S1, Fred( panggilan akrab Freddy) sempet kerja kira-kira 2 tahun, lalu melanjutkan study Magister Manajemennya. So, si Freddy kira-kira umur 28 tahun. Dibandingkan dengan Dara, Mr. Fred ini 7 years younger lho... Ah, kalau saja... Kalau saja si Fred ini seumur or beda-beda tipis sama Dara umurnya, maybe things will be different...
Eh, koq ngelantur begini sihhh...buru2 Dara menepis angan-angan yang sempat singgah di benaknya... Be real donk, Dara...:)

Fred menggandeng tangan Dara masuk ke rumah Ita. Hmmm... Fred itu buat Dara, sort of daun muda, n kalo ditranslate seperti temen2 fitnessnya dengan Indonesian English yang acak adul itu, Fred adl. young leaf ( read: daun muda hehe).

Di usianya yang ke-35 ini, Dara tidak memungkiri, cowok2 yang dateng ke dia macem2. Mulai dari Hide San yang ternyata turn out to be suami orang boo alias somebody else's lover ( Kayak Incognito banget ya? I could never ever fall in love with somebody else's lover...:))
Atau ada seperti Mr. Fred yang tengah duduk di depannya sambil bercerita soal kuliahnya, paper n makalah yang dia kerjakan saat ini. Hmmm... Young Leaf? Dara tertawa geli dalam hati... Dara sempet berandai-andai... Andai gue lbh mudaan berapa taon gitu, or Fred lbh tuaan beberapa taon, mungkin things will be different...
Cuma, harapan tinggal harapan, kenyataannya?? Fred memang still single, n even though nggak begitu good looking but very attractive, n the thing is:he's so young mannn, daun muda hehe...

Di kamar Ita, Dara ngobrol sama Fred. Ita tengah mandi soalnya... Mereka tinggal berdua aja nih ceritanya. Fred yang dengan dewasanya tetep cerita soal kuliahnya n temen kuliahnya di S2, dan Dara jadi good listener...
Sampe suatu titik, conversation mereka berbalik menjadi lebih banyak Fred yang bertanya dan Dara yang menjawab.

Fred : " Koq Kak Dara blm punya cowok sih...??"
Dara : " Gimana ya... barusan aku kecewa sama kecengan terakhir yang ternyata suami orang lho, jadi sedihh.. "
Fred : " Kalo Kak Dara percaya sama aku, aku mau deh jadi that special someonenya Kak Dara, dan aku janji I won't let you down..."
(Mata Fred menatap tajam dan penuh kesungguhan ke Dara...)

Dara : " mmm... Tapi kamu itu lebih muda dari aku lho, Fred..."
(Dara bersorak ceria dalam hatinya, koq ternyata impian-impiannya yang tadi tak terucap bisa jadi nyata sih saat ini??Sebetulnya Dara cukup tertarik sama Fred, the main problem is: Fred is the young leaf guy...daun muda boo...Apa kata dunia??? Mungkin untuk mereka nggak jadi masalah, tapi... apa ortunya Fred nggak masalah? Jalan masih panjang pula utk dia, wong kuliah aja baru mulai koq di S2nya ini, sejumlah analisa ada dalam benaknya... Tapi bukankah terkadang analisa2 itu tidak perlu, as long as dia suka n Fred suka dia, bukannya itu bisa jalan?? Masih banyak pertanyaan seputar statement Fred barusan... but, mana yang Dara pilih??Masih bingung nih...)

Di tengah keadaan yang membingungkan itu, tiba-tiba terdengar bunyi pintu berderit dan Ita masuk kamarnya. Dara dan Fred kaget setengah mati, dan langsung ganti topik automatically membicarakan tugas kuliahnya Fred. Saved by the bell or saved by Ita?? Dara menghela nafas panjang. Legaaa booo...

Sampai malam, setelah Dara ngobrol banyak sama Ita (kecuali soal Fred-young leafnya itu donk: RAHASIA judulnya....) Dia blm bisa tidur juga, padahal di sampingnya Ita sudah terlelap...Capek kayaknya dia... Tiba-tiba, HP nya yang disetel pada vibrate mode berbunyi halus... Sms? Malam2 gini?? Siapa ya?
Ternyata Fred yang SMS dia... Begini nih isi sms Fred: Jadi, mulai hari ini, aku nggak mau panggil Kak Dara ah... Dan gimana Dara, dengan tawaran aku tadi. Serius lho! Aku tunggu jawabanmu ya...

Dara tambah pusing, tambah nggak karuan... Bingung, tapi pengen juga. What to do?? Can you help Dara...?? God, please help meee...Ujar Dara....
Berusaha memejamkan mata, namun masih nggak bisa tidur juga... GOD, aku musti gimana??

to be continued...

Jkt, 15 Juni 2004
GBU all...
-fon-


Dara : Young Leaf II

Keesokan harinya, Dara bangun dengan lingkaran hitam di bawah matanya. Boleh dibilang, Dara tidak tidur sama sekali. Semalaman kerjaannya tidur-bangun-mikir-merem-melek tapi tetep aja kepikiran SMSnya si Fred. Sementara otaknya berpikir keras, masih belum menemukan jawabannya juga. Hari itu juga Dara pulang ke rumahnya di Cibubur.

Sempet mampir di Mc Donald's. Well, kalo kurang tidur yang bikin rada be te, Dara cenderung mengenyangkan perutnya. Kan kalo perut kenyang, hati kan senang ya??:) En walaupun saat ini hati lagi nggak tenang, yang penting perut kenyang dulu... Dia bawa pulang tuh Mc D, take away aja.

Di rumahnya, Dara mencoba menetralisir suasana dengan menyetel CD, kali ini karena suasana hati lagi kacau, dia pilih CD yang rada tenang.. Suara Josh Groban mengalun pelan tapi powerful dari stereo setnya. Sempet Dara bersenandung mengikuti alunan lagu You Raise Me Up dari Mas Groban.

Fred-Young Leaf, what should I do? God... Musti kah aku terima or tolak dia? Kalo terima, banyak konsekuensinya... Kalo menolak, ada rasa suka juga. Tapi bukankah kehidupan itu juga membutuhkan keputusan-keputusan yang diambil pada suatu saat tertentu?
Akhirnya, Dara memutuskan untuk mengikuti kata hatinya, tanpa terlalu banyak berpikir. Ya, she'd like to give it a try... Suatu keputusan berani sih, tapi...koq kayaknya melepas Fred juga rasanya Dara nggak rela. Memang mereka dekat sekali, Dara dulu sempat memikirkan kemungkinan ini dan kemudian menepisnya karena itu tadi: beda umur yang cukup signifikan.
Tapi, kalo Dara kilas balik, beberapa pasangan celebrities Indo or Amrik, juga banyak yang ceweknya lbh tua. Dian Nitami-Anjas, Aston Kutcher-Demi Moore, Gunawan-Paramitha di masa lalu, trus Onky Alexander-Paula (well, no comment deh ma yang satu ini:):)). Itu yang terkenal, yang nggak terkenal juga ada koq... dari pihak sodara2 dan kerabat Dara juga ada yg married dengan komposisi sang cowok lbh muda dari ceweknya. Tokh akur2 aja... Mungkin resikonya memang banyak, tapi apa yang married dengan komposisi biasa di mana ceweknya lbh muda nggak menghadapi resiko? Nggak juga kan...

Akhirnya, Dara ngirim sms ke Fred : Ok Fred, kamu boleh panggil aku Dara, dan aku merasa perlu kasih kita kesempatan utk mencoba relasi ini...I bobo dulu ya, ngantuk banget soale...:) Bye, honey!
Message sent, dan delivery report menunjukkan tuh message delivered.

Dara menarik nafas lega, well... she can smile now. Dia tidak tau ke depannya akan terjadi apa, tapi dia memutuskan untuk mencobanya saja. Tuhan, kalau ini memang kehendakMu, biarlah aku bisa menjalaninya dengan baik. Namun, bila ini bukan kehendakMu, biarlah Engkau memberikan kekuatan yang berasal dari Mu dalam menjalani hidupku...

Dari Josh Groban, Dara beralih ke CD Chrisye:
Engkau masih anak sekolah, satu SMA
Belum tepat waktu 'tuk begitu begini
Anak sekolah, datang kembali
Dua atau tiga tahun lagi
wow wow ya ya ya ya ya...

Setelah making her decision, Dara rada lega. Namun lirik lagu Chrisye mau nggak mau bikin Dara mikir. Fred emang bukan anak sekolah satu SMA (read: SMU), tapi dia masih anak kuliah S2 dengan status young leaf. Tapi, if Dara waits for another 2 or 3 tahun lagi?? Maybe this opportunity will fly away, n never come back...
Keberanian Dara utk say YES kali ini sebetulnya bukan tipe Dara. But, Dara mau coba ah!

Dara menarik selimut sampai menutupi kepalanya, sambil sedikit tersenyum, I'll take the risk this time...:):)
Tangan kanannya memencet remote CD playernya dan menggantinya dengan CD Rio Febrian yang baru yang ada di tray 2 di CD playernya.
Lagu track 10 membawa hatinya ke dalam suasana doa, sort of lagu rohani soalnya walau diletakkan dalam album sekulernya Rio, judulnya: Kasih

Kau pelita kakiku, penerang jalanku
Dan ku takkan jauh dariMU
Sbab diriMu slalu ada di dalam hatiku

Just one thought of God bikin dia lega. Tuhan selalu beserta dia, menjalani hari-harinya bersama Fred, ato Edmund, ato Hide San. Tokh Tuhan tidak pernah pergi jauh dari Dara. Tuhan selalu jadi pelita kakinya dan penerang jalannya... Mungkin sekali Tuhan ingin Dara belajar sesuatu dari tiap kedekatan relasi yang tercipta?? Who knows?? Daripada menyimpan sakit hatinya, Dara prefer melihat sisi positif dari cowok2 yang pernah dekat di hatinya... Lagi2 masalah pilihan: mo pilih yang positif or negatif?? Dara mau yang positif aja ah, kan sayang kalo otaknya disusupi BUNG NEGATIVE THINKING...:)

thanks to you, God!
Dara tertidur pulas dengan senyum di wajahnya. Sementara Rio Febrian dengan Kasih, masih mengalun dari CDnya...
Kau pelita kakiku, penerang jalanku
Dan ku takkan jauh dariMU
Sbab diriMu slalu ada di dalam hatiku

Happy and sad silih berganti, that's life! N this time, the episode with Fred begins... Dara's young leaf!!!:):)

Jkt, 17 Juni 04
-fon-


Dara: Unpredictable

At RS.Pondok Indah...

Dara dan young leafnya, Fred yang baruuu aja jadian, u know lah rasanya :)
Bagaikan langit di sore hari, berwarna biru-sebiru hatikuu-Oh asmara yang terindah mewarnai bumi...kata Melly Goeslow, yang kira-kira menggambarkan suasana hati Dara saat ini...:)
So, even ke mana aja nggak jadi soal deh... yang penting berdua n berduanya sama orang yang kita comfortable to be with donk hehe..

Eh, back to Dara-Fred yang baru jadian, siang itu mereka ke RSPI menjenguk temennya Dara yang sakit kanker. Actually, kondisi lagi sangat menyedihkan deh dari temennya yang sakit itu. Dara kasihan sekaliii sama dia. Anaknya 3 orang, temannya itu berumur 37 tahun, penopang ekonomi keluarga pula... Kemaren2 masih baik2 aja, mereka sering nyanyi di koor bersama-sama. Westin namanya. Westin adalah tenor andalan di koor mereka. Tiba-tiba saja dia gejalanya seperti sakit maag biasa, namun koq sampe collapse?? Akhirnya terdeteksi kanker hati stadium III, oh my GOD??? Banyak banget hal yang tak terduga dalam hidup ini and as unpredictable as it is: that's life!!

Masuk ke ruang VIP di RS tersebut, Dara melihat wajah kuyu Westin yang semakin kurus dari hari ke hari. "Sedihhh banget deh lihatnya, " ujar Dara dalam hati. Namun di depan Westin dan keluarganya, kira2 selama 15-20 menit, Dara harus tegar dan ceria untuk menghibur Westin, bukankah kehadirannya akan lebih berarti kalo Dara berusaha memberikan penghiburan bagi yang sakit dengan joke2 atau obrolan ringan dan bukan melulu omongan seputar penyakitnya??Bosen tauu, enough is enough kali ye buat si Westin utk ngomong soal kanker yang dideritanya terus-terusan. So, utk tau kondisi Westin sebenarnya, Dara selama ini tanya langsung ke istrinya Westin-Lisna via sms or telpon to keep update with Westin's condition...
Dara keep trying aja, walau mungkin sedikit memaksa diri utk bertegar hati sementara di dalam kamar RS itu adanya adegan yang sangat memancing air matanya...

Ketika Dara mengetuk pintu dan masuk, Lisna sedang menggosok punggung Westin dengan minyak, just wanna ease his pain.
Istri Westin, Lisna, terlihat sangat tabah, walau matanya terus berkaca-kaca.
Saat itu kelihatan sekali Westin kesakitan, dan Westin dengan wajah pucatnya memaksa diri untuk tersenyum ke arah Dara dan Fred. Walau hasilnya cuma meringis saja, tapi Dara appreciate banget usaha Westin.
" God, kuatkan aku... untuk bisa se-natural mungkin bicara sama Westin. Amin," doa Dara dalam hati...

Dara berhasil melalui that 15 minutes dengan baik. Dara cerita soal koor-koor mereka yang memukau orang, dan most of them krn tenornya Westin yang emang OK punya! Terus Dara juga cerita kekonyolan seputar persiapan team koor mereka akhir2 ini ke Westin, dan tampak wajah Westin cukup ceria...Yah, it seems that Dara has done her job pretty well at that time. Thank God... Dara cuma berjanji untuk mendoakan Westin dalam doa-doanya, semoga Tuhan beri yang terbaik, 'cause He knows the very best for all of HIS child and that includes Westin for sure...

Sementara Dara dah selesai menjenguk dan ngobrol-ngobrol sama Westin n Lisna, Fred dari tadi emang cuma be there and terus jadi a good listener. Dara juga sempat memperkenalkan Fred ke Westin n Lisna, as her 'friend', but u guyz know kan kalo relationship mereka sudah berkembang jadi more than friends...Abis baru jadian, nggak enak ngomong2 di tengah acara besuk kayak gini, gak matching lah haiii :)

Akhirnya mereka keluar dari RS Pd Indah dan mereka rencananya mau main ke Pondok Indah Mall donk, sekalian dah di situ...
Pas di depan Lobby RS, guess whattt?? Ada satu suara yang sangat familiar, yang bilang," Halo Dara, apa kabar??" Dara secara reflek langsung menoleh ke sumber suara yang ada di arah kanannya: My Goodness, itu kan EDMUND...?!?!? Ngapain lagi dia di sini??

Well, well, well... Dara kadang bingung juga, kenapa begitu banyak shocking experience yang terjadi dalam hidupnya... Rasanya baru aja dia terkaget-kaget saat ketemu dengan Hide San dan Aiko-istrinya di SOGO EX couple of weeks ago. N now, di saat Dara dah putuskan mau mencoba a new relationship with Fred, koq si Edmund nongol ya??

As unpredictable as it is: our journey in this world, ck ck ck... Dara masih menggelengkan kepalanya,UNBELIEVABLE- nggak percaya!!! How come?? Gimana caranya Edmund bisa balik Indo??

Tapi penasaran juga nih Dara, dia tanya langsung: " Hi...Koq bisa di RS sini??"
" Oh... Papaku operasi jantung, cukup parah. Jadi, I'm giving up my career there untuk nemenin papa mamaku, dan adikku di sini. I'm back for good this time and emang aku belum sempet ngomong sama kamu, krn mo bikin surprise...," jawab Edmund.

" Hmmm... begitu ya, " ujar Dara seadanya, karena masih bingung sama kenyataan yang ada. Surprisenya Edmund bener bener turns out to be A HUGE SURPRISE...

Anddd...Fred dari tadi melongo di antara mereka. Bak kucing yang melihat bola bolak balik di film kartun, mungkin begitu kira-kira ekspresi Fred. Dara langsung ambil alih, dan memperkenalkan, " Edmund, kenalin: ini Fred, teman dekatku..."

Fred : " Halo, aku Fred,"
Edmund: " Hi, I'm Edmund. Nice to meet you."
( maklumlah masih rada-rada 'bule' krn baru balik dari Amrik booo...)

Habis itu mereka berpisah, dengan janji Edmund utk mengontak Dara lagi beberapa waktu kemudian. Eh iya, soal Edmund, Dara sempet ngasih tau ke Fred. Hmmm, ini saatnya utk setia mempertahankan keputusan yang sudah Dara ambil. Untuk tetep try to be with her young leaf, even di hadapannya tadi sudah kembali orang yang selama ini mati-matian mau dia lupakan. Tapi Dara tadi melihat kedewasaan Fred, even dia menatap dengan tatapan nggak suka alias jealous, tapi Fred tetap berusaha logis dalam pembicaraannya dan tidak terbawa emosi. Well, Dara tambah respect sama Fred, sekali lagi: umur nggak masalah, yang penting sejauh mana kedewasaan seseorang, tul gak temans??:)

Sesampainya di Pd Indah Mall, mereka duduk di Oh la la Cafe, Dara sambil minum iced cappuccinonya sambil bengong sedikit. Terus lengannya disenggol oleh Fred, " Koq bengong? Masih mikirin Edmund ya??" tanya Fred.

" Iya sih, kaget aja...Kan dia selalu ada di Amrik sono... Tapi kamu tenang aja deh Fred, aku dah milih kamu right now, and aku mau memperjuangkan keputusanku ini. Bantu aku ya, pleaseee..." ujar Dara dengan pandangan memelas namun penuh kesungguhan ke arah Fred.

Ekpresi Fred terlihat lega. Dan dia langsung bilang, " I will, Dara... Apa sih yang nggak buat kamu??"
Mereka tersenyum bersama.

Cibubur at night, lokasi: kamar Dara

Setelah Fred mengantar Dara pulang. Dara mikir and mikir lageee...Sambil curhat sama sahabat sejatinya: Tuhan tentunya.
" God, aku tau bahwa hidup ini penuh perubahan, penuh kejutan yang tak bakal terselami oleh akal budiku.Unpredictable... Aku juga tidak tau apa rencanaMu di tengah kegalauan yang aku alami. Satu hal yang pasti: aku mau setia pada keputusan yang sudah kuambil. Aku tetap bersama Fred, karena kan baru jadian, masa' putus seehhh?? Tanpa alasan yang logis pulaa, mana mungkin?? Masa' gara-gara Edmund yang gak pasti itu aku harus nge-dump my dear Fred?? Nggak kali ya, Tuhan..." percakapan dalam hati Dara terus terjadi.

Sepertinya tiada jawaban yang pasti dalam doa Dara. Tapi terkadang, tidak selalu diperlukan solusi buat orang yang tengah curhat. Kadang cuma perlu mendengarkan dengan sepenuh hati... Tiba-tiba setelah Dara ngomong begitu dalam doanya, dia tenang... Dan tiba-tiba terdengar bisikan lembut di telinganya, " Setialah, anakKu. Sebagaimana aku Allahmu adalah Allah yang setia..."
"Amennn Tuhan. Thanks Lord!" ujar Dara dalam hatinya diiringi senyum di bibirnya.

Right or wrong, tokh the decision has been made. Tidak ada BENAR or SALAH dalam hal ini, selanjutnya belajar Setia terhadap keputusan yang diambil ,itu niat hati Dara. Semoga Tuhan, semoga aku bisa setia sebagaimana Engkau setia. Sambil menjalani hidupnya lagi, Dara terus berjuang utk setia dan taat. Kalo keadaan dibalik, dan ternyata Fred misalnya meninggalkan Dara cuma gara2 old flamenya kembali, gimana nasib Dara ya??? Well, nggak mau diperlakukan gitu, ya...jangan lakukan terhadap orang lain. SIPPP DEHH DARA!! Sambil menjalani secara serius relationship with Fred, tokh Edmund gak pernah say anything to her. Ngapain puzing sendiri, tul gak??

Hmmm... Dara menyetel TVnya pada channel RCTI, kali ini ada the Indonesian Idol Workshop. Lumayan bikin lega krn emang Dara suka banget sama yang namanya musik.
Atta dan Irgi masih membawakan acara, juri masih memberikan komentarnya yang kadang2 cukup sinis jg, para peserta wokshop masih tetap menyanyikan lagu andalan mereka. Yah, semua masih tetap pada tracknya. And I'm on your track, GOD! thank u...
I'll try to be faithful in this unpredictable life. As long as I'm with YOU, God, I'm sure I'll make it through somehow...:):)

The biggest smile ever appears on her face, it's all because of GOD!

Jkt, 22 Juni 04
-fon-

Dara: Going Where the Wind Blows

Someone said life is for the takin',here I am with my hand out,
Waitin' for a ride.
I've been livin' on my great expectations,what good is it when I'm stranded here,
And the world just passes by?
Where are the signs,to help me get out of this place?

If I should stumble on my moment in time,
How will I know?
If the story's written on my face,
Does it show?
Am I strong enough to walk on water,
Smart enough to come in out of the rain?
Or am I a fool?
Goin' where the wind blows.

Dara sedang mengemudikan mobilnya ke arah Taman Anggrek Mall, sementara Ita duduk di sebelahnya sambil ikut menyenandungkan lagu yang diputar di KIS FM, salah satu hit lama dari Mr.Big's album: Hey Man - Going Where the Wind Blows. Hari ini adalah hari ultahnya Ita. Dara dan Ita mau ngambil pesenan kue yang sudah mereka order di Eaton Taman Anggrek. Biasalah Fruit Cakenya kan kegemarannya si Ita... Nggak ada pesta sih, cuma makan-makan antarkeluarga dekat aja, yang pasti ada Fred donkkk...:)

Tiba-tiba tuh lagu terpotong di tengah, ketika penyiar radionya mengecilkan suara lagunya dan kemudian ngomong seperti ini, " Good afternoon ladies and gentlemen, u r still listening to KIS FM and still with me, Jonathan White. That was from Mr. Big with Going where the Wind Blows. Well, sometimes in this life, there's nothing we can do except going where the wind blows:smart or fool?? You decide then...Ha ha ha... " Terdengar suara tawa renyah dari balik microphone sang penyiar...

Dara tersenyum kecil dan mengangguk setuju, setengah menyembunyikannya dari Ita (karena Ita sampe sekarang belum tau kalo' Dara dah jadian sama Fred. Actually, Dara pengen ngasih tau ke Ita, but... msh menunggu moment yang tepat lah yaw...).
"Bener juga ya ta, kata-katanya Jonathan White tadi. Terkadang kita udah planning sebakul, ehhh... nggak ada yang jadi,malah enakan mengalir aja deh menjalani hidup ini...Going Where the Wind blows..." tukas Dara sambil mendendangkan ending dari reffrain lagu tersebut.

" Iya sih ra, gue sih setuju," Ujar Ita. " Kadang-kadang memang begitu..."

Percakapan itu terpotong karena mereka memasuki parkiran TA. Terus sebelum ke Eaton mereka membeli tabloid dulu. Biasa untuk tau info n keep update terus sama dunia musik n film, Dara terkadang baca-baca the hottest news about music n film lewat tabloid...

Setelah ambil kue, mereka langsung menuju ke rumah Ita. Di jalan, Ita membaca tabloid yang Dara beli. Di situ ternyata ada berita soal Justin Timberlake-Cameron Diaz, yang beda 9 tahun boo-tuaan Cameron, si ceweknya... Pas baca soal itu, Ita langsung komentar, " Gile... Bedanya 9 taon, ra... Ck ck ck...," sambil geleng-geleng kepala...
" Tapi, kalo seganteng Justin, gue juga mau lho ra...hahaha," Sambung Ita lagi.

Karena topiknya tiba-tiba match, Dara pengen banget nyambung ke soal dia dan young leafnya-Fred. Dia nyoba aja, sapa tau ini kesempatan utk ngomong ke Ita. " Ta, gue juga tadinya gak bisa nerima kalo cowok gue lebih muda. Nggak pernah kepikiran deh gue...Tapi kalo Justin sih, mau donkkk...Kapan lagi dapet cowok yang ganteng, jago nyanyi n nge-rap, terus dancenya juga keren.' Tul gak, ta??" Ujar Dara sambil tersenyum dan berpikir gimana yah mengaitkannya dengan young leafnya:Fred??

Ini kesempatan bicara deh kata hati Dara. " Ta, gue pengen deh ngomong ama elo... Kalo cowok gue misalnya lebih muda, what do u think??"

Ita : " It's ok buat gue koq ra, u know gue kan selalu support elo."
Dara : " Thanks, ta. Tapi kalo someone special itu yang elo jg kenal dekat, gimana menurut elo?"

Ita : " You're not talking about Fred kan, ra??" matanya memandang menyelidik ke arah Dara.

Dara: " What if tebakan elo bener, ta... Pendapat elo??"
Ita : " Mmmmm... Si Fred??!!?? Gue sih nggak kebayang aja, elo bisa jadian sama dia. Is it true??"
Dara: " Ya, ta... Tebakan elo bener..."
Ita : " Gue sih masih belum bisa nerima utk saat ini, tapi u know me lah. Gue selalu support keputusan elo. Cuma kali ini, gue bingung aja krn cowok elo itu adalah sort of adik angkat gue... Udah berapa lama kalian jalan bareng??"
Dara: " Sekitar dua minggu sih, gue ragu kasih tau elo, krn gue rada deg-degan ngomong ama elo, ta. Tapi kalo gue keep this from you, mau keep sampe kapan juga kan?"
Ita : " Honestly, gue kaget. Tapi gue hargai kejujuran elo, ra... Give me some time to digest everything n then balik support elo lagi deh ya."

Dara: " Thanks banget, ta. Gue tau, I can count on you!"
(sambil tersenyum n memandang Ita dengan tatapan penuh terima kasih...)

Mobil Karimunnya, Dara parkir di depan pagar rumah Ita. Mereka langsung masuk, dan ternyata sudah ada beberapa orang kumpul di rumah Dara. Rata-rata semua Dara kenal, kecuali seorang cewek manis, rambutnya hitam n panjang kayak iklan shampoo gitu deh. Langsung nyamperin Ita, " Happy birthday ya, Mbak..."

Ita berseru senang campur kaget, " Erika!!! Kapan balik?? Thanks banget ya... Wah, kejutan nih buat aku!" ( sambil cupika-cupiki: saling cium pipi kanan-kiri deh mereka berdua saling melepas kangen.)

Dara, tiba-tiba tersentak. ERIKA?? Itu kan mantannya Fred? Bukan mantan sembarang mantan, karena ERIKA sempat tunangan sama Fred. Namun, karena beda agama dan keduanya sama-sama taat, mereka memutuskan untuk mengakhiri pertunangan mereka. Dan Erika pergi ke Paris, belajar bahasa di sana selama dua tahun. Ternyata, setelah Erika pergi ke Paris, dia berubah penampilannya. Dulunya rambutnya pendek, sekarang panjang dan hitam, keren...ujar Dara dalam hati. Tapi rada deg-degan juga, gimana kelanjutan relasinya dengan Fred. Edmund dateng, Erika kembali pula?? BINGUNG...
Apalagi, sempat Ita cerita, kalo Erika sekarang sudah pindah agama, dia jadi Katolik di Paris. Unexpectedly...Wah, saingan beratnya kembali nih... Secara reflek Dara berpikir: Fred, mana Fred?? Matanya mencari ke arah kerumunan tamu di rumah Ita. Fred ternyata sedang bicara dengan maminya Ita. Raut wajahnya biasa saja...Tapi hatinya, nggak tau deh, ujar Dara. Kepala Dara terasa nyut-nyutan...Pusing. Ya Tuhan, susah bener ya?? Baru aja memutuskan, si Edmund dateng. Erika pula, Kau bawa kembali ke Jakarta dengan kondisi yang berbeda. Permasalahan utama yang memisahkan Fred-Erika yaitu agama, sudah nggak ada lagi krn Erika secara dramatis sudah pindah agama tanpa paksaan di Paris sana melalui seorang biarawati di seputar tempat tinggalnya...

Lamunan Dara terhenti ketika terdengar suara Fred memanggil namanya, " Dara, makan dulu yuk... Tumpengnya dah dipotongin tuh, tinggal dimakan aja!"

Dara rada gelagapan, karena tertangkap basah melamun: yaaa...ketauan deh... " Ok d...Fred!"

Di ruang makan, Erika masih ngobrol dengan Ita dan maminya Ita nimbrung juga. Emang, nyokapnya Ita cukup gaul dan bisa mingle sama temen-temennya Ita... Dara rada salting, nggak tau gimana harus bersikap, tapi dikuat-kuatin aja, padahalll...mboten strongggg...nggak kuku deh yaa...
Tapi Fred kayaknya netral-netral aja tuh. Dia masih bisa baik-baik ama Erika krn mungkin mereka putusnya baik-baik kali yaa. Kali ini, Dara yang rada jealous...Dara duduk rada di pojokan, sendiri. Sementara dia mengaduk-ngaduk piring yang berisi nasi tumpeng dan lauknya dengan sendoknya ( Dara tiba-tiba kehilangan nafsu makannya neehhh, puzing nggak seehhh??). Dan pada saat yang bersamaan, HPnya berbunyi, ada sms rupanya. Hai Dara, apa kabar?? Kondisi papa setelah operasi jantungya udah lumayan stabil. Sometime around next week, aku pengen deh ketemu kamu. Bisa kan ya?? Pleaseee....:):) sender: Edmund.

Oh My God... PUZINGGG Tuhan...
Dara menghela nafas panjang. Susahnya memperjuangkan suatu keputusan. Bikin keputusan masih gampang, tapi mempertahankannya?? Tidak semudah yang Dara kira. Namun, sekali lagi, Dara mungkin saja mengambil keputusan yang keliru, Dara masih belum tau untuk saat ini... Namun, Dara pengen going where God's wind blows... Berserah namun tetap berusaha. Ya, kalo dia dalam relationship with Fred, Dara akan setia lah haiii... Cuma, kalo cinta lama dateng kembali? Bukan hal yang mudah memang. Edmund:cool abis, Fred baik banget ( Dara tersadar: koq dia kayak iklan Pond's seehhh?? hehe... Melamunnya bisa ngocol juga ternyata :))

Dara still wants to stay here, di pojokan aja dia bengong sendiri : AMAN!! Pikirnya dalam hati. Sampai tiba-tiba pundaknya ditepuk oleh seseorang, " Mbak Dara, apa kabar??" suara ceria dan wajah penuh senyuman ada di hadapannya. Erika menegurnya!! Dara harus gimana neeehhh??
Tenang Dara, tenang... Just going where God's wind blows...

Dara teringat kembali vokal Eric Martin, vocalistnya Mr.Big dalam lagu Going Where the Wind Blows yang dia dengar di radio tadi:
If I should stumble on my moment in time,
How will I know?
If the story's written on my face,
Does it show?
Am I strong enough to walk on water,
Smart enough to come in out of the rain?
Or am I a fool?
Goin' where the wind blows.

Dara still bingung neehhh...
Jkt, 28 Juni 04
-fon-

Dara: And the Story goes...

Previously on Dara :Erika nyamperin Dara dan tersenyum di hadapannya. Masih di rumah Ita, pada saat ultahnya...
And the story goes nih...:)

Dara masih tercekat, masih amazed, masih belum bisa ngomong apa pun. Tapi Erika di hadapannya, malah dengan ramenya terus aja cerita soal dia di Paris. Dan dia sekarang dah bisa ngomong bhs Perancis dengan cukup lancar, bukan kayak Dara yang cuma tau dari lagu Lady Marmalade aja, tanpa tau artinya apaan: voulez vous coucher avec moi se soir?? ( padahal kalo saja Dara tau artinya, pasti dia gak bakalan nyanyi sembarangan, krn ternyata artinya would you like to sleep with me tonite, so ... hati2 ya kalo nyanyi kan dah tau artinya now:) hehe..-fon-).

Erika : " Mbak Dara, ngapain aja kegiatannya selama 2 tahun ini??"
Dara : " Biasa aja, nggak banyak perubahan. Masih kerja di kantor, masih koor, masih fitnes-malah sempet belajar aikido sebentar waktu itu..."
Erika : " Wah, masih full ya kegiatannya! C'est maqnifigue! (Kira2 artinya That's terrific! kali ye...tebak Dara, maklum: kagak pernah belajar French, cuma sempet kursus Japanese doang kan..)
Dara : " Kalau kamu, kegiatannya di situ ngapain aja??"
Erika : " Kursus bahasa sih, J' apprend le Francais (artinya:I learn French) . Lama-lama, ada beberapa temen Perancis pengen belajar bahasa Indonesia. So, I mengajarkan bhs Indonesia deh ke mereka. Karena Mon Francais ( My French) blm begitu lancar, so...I campur2 pake Anglais ( means: English). Akhirnya, lumayan lho hasilnya. Mamaku nggak perlu ngirim biaya bulanan lagi, dari hasil nyambi beberapa kali ngajar seminggu. Minat mereka untuk tau soal Indonesie ( baca: angdonesi, artinya Indonesia lah haiii...)juga besar ternyata lho Mbakk..."

Dara sebetulnya rada mabok dengerin kata-kata Frenchnya si Erika. Tapi ya di luar puyeng krn bahasa campur-campurnya Mademoiselle Erika ( Miss Erika), yang lebih utama sih sejujurnya Dara puzinkkk banget krn pikirannya sendiri. Kekuatirannya juga dikarenakan Erika, mantan tunangan Fred telah kembali n now hadir di hadapannya saat ini.
Akhirnya, krn sudah tak tahan. Dara permisi pulang sama Ita. Ita masih sibuk dengan tamu-tamunya, yang tak disangka tak dinyana lumayan banyak juga, padahal katanya sih kecil-kecilan :), emang Ita lumayan populer juga sih anaknya, so...nggak heran kalo temennya banyak n even nggak diundang pun pada dateng ke rumahnya di hari ultahnya ini... Senengnya diperhatikan....:)

Dara doesn't wanna ruin Ita's happiness dengan kekuatiran dia, nanti2 aja dia baru ngomong ama Ita. So, dia cabut aja setelah pamit sama mamanya Ita dan Ita. Fred mengantar dia ke luar rumah menuju karimun birunya.

Fred : " Koq buru-buru sih ra?"
Dara : " Iya nih, tiba-tiba aku jadi moody banget n puyeng, pengen pulang aja ya..."
Fred : " Kenapa sih emangnya?"
Dara : " Mungkinnn...mmm.... nggak jadi ah!"
Fred : " Lho, koq nggak jadi seehhh?? Bikin penasaran aja nih my darling ini!!" ( sambil mengucek2 kepala Dara dengan perlahan)
Dara : " Belum bisa ngomong sekarang ya... Tapi nanti deh aku ngomong ke kamu, sementara kamu have fun aja di sini. Kan ada Erika juga, biar bisa cerita-cerita dengan bebas deh sonooo..."
Fred : " Oh gitu ya!! Hmmm... jangan-jangan kamu jealous sama Erika n then langsung bad mood gitu ya?? Betul kannn?? hahaha... Tapi aku sih seneng aja sama kecemburuan kamu, that means: u still put me above anyone else, and for sure above Edmund hahaha..."
Dara : " Whatever u say deh Fred... Puas ketawain aku?? (wajahnya sedikit manyun n cemberut, bibirnya sedikit maju...be te nih ceritanya si Dara...) Aku pulang deh...Nggak mau ngomong pokoknya!"
Fred : " Yaaa...Koq gitu sehhh??? Aku kan cuma bercanda lho, darling!"
Dara : " Darling? Emangnya Dadar guling?? Udah ah, aku mo pulang aja. Males explainnn... Yuk daag2 bye2. " (Ngikutin gaya Indy Barends di acara talk show gokil yang menarik banget: CERIWIS)

Dara masuk ke mobilnya and langsung aja tancap gas, meninggalkan Fred yang tercengang dan terbengong-bengong. Nggak nyangka banget kali ye kalo Dara bisa ninggalin dia begitu aja.
Biarin deh, kata hati Dara... Si Fred gue kasih kebebasan utk memilih Erika or dia... Padahal, mungkin aja nggak segitu parah sih keadaannya, itu perasaan Dara doank...Wong Erika baru balik, apa mungkin langsung bisa deket lagi ma Fred. Mereka jg gak kontak sekian lama, masa sih bisa langsung jadian lagi... Itu prasangka kamu aja sih Dara... Ada pertempuran dalam diri Dara sendiri. Satu sisi, dia mau percaya nggak ada apa-apa, tetapi di lain pihak Dara takut juga dengan munculnya Erika... Apalagi Edmund dengan smsnya yang ngajakin ketemuan. Koq tambah memusingkan aja neehhh...

Cibubur di sore hari, lokasi: kamar Dara

Dara tertunduk dengan wajah lemas. Gimana ya?? Aku pusing banget, kata hatinya... Dan ketika dilihatnya handphonenya yang diset pada silent mode, sudah ada 5 sms dan 8 missed calls, semuanya dari Fred.
Dara masih malas membaca smsnya. Ngapain juga pikirnya... Mending leha-leha di kamar, menenangkan suasana hati yang kacau. Sambil mendengarkan Brian McKnight's song yang berjudul One last Cry, tambah mellow aja deh Dara jadinya...

My shattered dreams and broken heart
Are mending on the shelf
I saw you holding hands, standing close to someone else
Now I sit all alone wishing all my feeling was gone
I gave my best to you, nothing for me to do
But have one last cry
Chorus:
One last cry, before I leave it all behind
I've gotta put you outta my mind this time
Stop living a lie
I guess I'm down to my last cry
Cry......
Well, is this the end?? Should Dara give one last cry to Fred today??Satu bagian dari dirinya bilang: " Koq kamu begitu bodohnya mau let go Fred, hanya karena kedatangan Erika. Segitu nggak Pe De nya kah kamu Dara?? Padahal kenyataannya, Erika kan masa lalu Fred. Tapi kamu kan adalah pacarnya saat ini??"
Namun, satu bagian lain dari dirinya bilang begini:" Ya...kamu siapa sih Dara?? Erika begitu muda dan cantik, agama yang jadi faktor pemisah, sekarang bisa jadi pemersatu krn dah sama agama yang mereka anut. Fred jauh lbh muda, Fred blm kerja. Are you sure you wanna keep this relationship goin'??"
Sementara Brian McKnight terus diputar berulang-ulang, ini emang kebiasaan Dara kalo mendengarkan CD yang lagi dia sukai. Dan bunyi bel di depan pintu, mau tidak mau memaksanya untuk berdiri dan bangkit dari tempat tidurnya. Siapa lagi ya sore menjelang malam begini?? Anyway, dia berjalan ke arah pintu juga.
Wajah Fred yang tampak stress dan sepertinya rada marah, tampil di hadapannya, saat Dara membuka pintu.
Fred : " Kamu kenapa sih, kayak anak kecil gitu?" Dara menjawab, " Nggak pa2..."
Fred menyahut agak kesal, " Nggak pa2 gimana?? Kalo ada masalah itu mendingan diomongin, nggak dipendam sendiri, apalagi bermain dengan pikiran kamu sendiri...Aku capek, ra... Kamu tau nggak sih?? Sms nggak dibalas, telpon dicuekin pula. Emang enak?? To keep it short, asal kamu tau aja, Erika itu pulang ke Indo dalam rangka mempersiapkan weddingnya dengan Pierre, cowok Perancis yang dia temui pas di Paris sono. Koq kamu malah cemburu n mikir yang nggak2 gitu sih?? End of this month, Erika juga bakal pulang Paris, as soon as semua suratnya ready."
Dara : " Yang bener Fred??!!???" Wajahnya kaget banget, tapi lega lah haii...:) " Sorry ya, kalo tadi aku sempet bertingkah aneh2, sebelum tau kenyataannya... Aku feel insecured banget soalnya... Sama kamu yang jauh lebih muda, ternyata nggak mudah utk aku sendiri. Tapi, thanks banget utk effort kamu sampe explain ke sini segala. Thanks a lot ya Freddd..." Ujar Dara manja sambil senyum ke arah Fred dan menggandeng lengan Fred.
Makanya Dara, kalo ada apa-apa diomongin donk... Jangan dipendam sendiri, kalo salah sangka gimana?? Kan nyusahin diri sendiri... N tonite, dalam genggaman tangan Fred, Dara mau belajar utk percaya kepadanya. Krn dasar suatu relationship yang sehat dengan boyfriendnya, kan harusnya based on trust...
Leganya!!! Satu soal dah kelar, Mademoiselle Erika?? C' est fini (artinya: It's finished). Tinggal Edmund doank nih next week... Tapi udah dulu ah... nggak mo mikir dulu. Mau bermanja ma Fred dulu yaaa... U guyz jangan ngiri yaaa hehehe...
Jkt, 6 Juli 04
-fon-


Dara: A Guy Called Edmund

Previously on Dara:
Ternyata kecemburuan Dara nggak beralasan. Erika, mantan tunangan Fred yang dateng ke Indo, bakal married dengan Pierre-the French Guy. Dara dan Fred sudah meng-clearkan masalahnya. N now, minggu yang Dara harap-harap cemas, ketemu dengan Edmund...

Sabtu pagi, di rumah Dara di Cibubur.

Well, this is the day, kata Dara dalam hati. Kemarin malam Edmund sudah mengirim sms dan sempet nelpon pula, untuk konfirmasi janji mereka hari ini. So, mereka bakal makan siang. Kali ini di Kawasan CITOS alias Cilandak Town Square. Dara sih ok aja, wong emang dia mau ketemu Edmund sih. Namun, statusnya sebagai girlfriendnya Fred, membuat keadaan pertemuan ini sedikit berbeda. Boleh dibilang, Edmund adalah sosok ideal yang dia suka. Namun, untuk waktu 3 minggu ketemuan dan pergi bareng, setelah itu kontak2 via sms-emails-phone calls selama 2 tahun, mungkin dekat di hati namun jarak juga yang memisahkan mereka. Terkadang, perasaan yang terbangun dalam long distance relationship tidak selalu sama saat bertemu. Mungkin lewat sms dan emails menggebu2, tapi bisa jadi pas ketemuan malah melempem, no CHEMISTRY at all... But, apalah artinya CHEMISTRY?? Itu kan nggak berlangsung lama, walau untuk Dara mungkin di awal CHEMISTRY memang diperlukan, then what's next?? Chemistry juga bakal pelan2 hilang. Bukankah relasi yang baik tercipta krn adanya komunikasi yang baik bukan cuma terfokus pada Chemistry melulu... Bahkan Dara pernah lihat n baca2 juga, katanya relasi husband-wife yang sehat krn komunikasi yang baik itu, akan berlaku kalo kita juga bisa menjadikan pasangan kita sebagai teman terbaik kita. Yeah, Dara thinks soo... How about u??

Bunyi reminder di HPnya yang bertuliskan janji dengan Edmund at 12, bikin Dara mau nggak mau mulai siap2: ganti baju-make up sedikit lah biar nggak pucat dan sambil melakukan itu semua, Dara flash back sedikit relationship dia dan Edmund.

Dara ketemu Edmund for the very 1st time di suatu wedding. Saat Dara jadi anggota koor di situ. Edmund menghampiri Dara seusai dia nyanyi di situ, dan mereka berkenalan. Sederhana tapi sangat membekas di hati Dara. Kadang lamanya suatu perkenalan nggak jaminan utk membangun suatu kesan yang mendalam, tul gak?? Yang bikin Dara nggak bisa lupa ama Edmund adalah hari-hari penantiannya, menunggu datangnya telpon Edmund or emailnya or smsnya. Comfortable banget cerita semuanya ke Edmund, dan Edmund juga begitu terbukanya cerita ke Dara soal semua hal. Masalahnya, itu cuma friendship aja or bisa merambah ke ASMARA nih?? Sometimes, some people will keep their friendship that way...krn takut merusak hubungan pertemanan yang sudah baik itu. Tapi banyak juga yang jadian krn awalnya berteman akrab-sudah saling mengenal, ngapain lagi cari2 orang baru?? Tergantung tiap orang sih...
Oh ya, satu lagi: umur Edmund setahun lebih muda dari Dara, tapi dia sudah mapan banget: punya kerjaan dan boleh dibilang siap married, ini bedanya Edmund sama Fred...

Lamunan Dara terhenti, ketika terdengar klakson mobil di depan rumahnya. Edmund dah dateng. Ngaret2 dikit sih, biasalah: typical Edmund... Dara knows him so well... Mungkin kalo dipikir2, perasaan Dara ke Edmund lbh dalam daripada Dara ke Fred. Tapi dulu krn long distance, gak mungkin utk Dara krn dia kecapekan dalam penantian dan ketidakpastian. Dengan Fred, rasa comfortable terbangun krn komunikasi dan pertemuan mereka yang intensif. BINGUNG... Tapi just go with the flow aja.

CITOS: Baker's Inn, Sabtu sore:

Sepanjang perjalanan ke CITOS, Dara nggak banyak bicara. Edmund yang lbh dominan dalam conversation mereka. Mostly cerita tentang kondisi bokapnya yang dah membaik pasca operasi jantungnya. Dan keinginannya utk meneruskan usaha bokapnya di Indo itulah yang membuat dia mau melepaskan semua yang dia punya di Amerika. For the sake of the family:" GOOD GUY..." Ujar Dara dalam hati... Tapi Fred juga good guy, sahut suatu suara lain dari hati Dara. Ehh, ngomong2 Fred tau nggak kamu mau pergi ma Edmund nih, Dara?? Jawabnya:nggak tau, krn Fred lagi melakukan riset ke Bandung sehubungan dengan thesisnya. Mungkin nanti2 saja Dara akan ngomong ke Fred n definitely not now...

Di Baker's Inn, mereka pilih duduk di depan aja, sambil melihat orang yang lalu lalang. Senengnya di CITOS, antarcafe itu ada jalur pejalan kaki alias pedestrian yang guedeee banget. Kadang Dara berasa kayak nggak di Jakarta dehh, tapi di luar negeri hehe...Boleh donk ber-imajinasi sedikit?? :)
Sambil pesen lunch, mereka terus ngobrol. Kali ini rada serius juga conversationnya.

Edmund : " Aku pengen deh membahagiakan papa di saat ini. To think that aku nggak tau, sampe kapan Tuhan mau kasih papa kesempatan hidup di dunia ini, aku pengen lakukan yang the best."

Dara : " Apa yang mau kamu lakukan??"

Edmund : " Papa bilang sih, dia akan sangat happy kalo aku married. Itu adalah keinginan dia yang terbesar. Dia pengen lihat aku married sebelum dia mati." ( sahut Edmund rada mellow...)

Dara : " Terus, kamunya gimana??"
Edmund: " Ya aku tetep pengen sih. Tapi cewek2 yang aku deketin di US sono, gak betul2 sreg aku jadiin istri. Mungkin juga blm ada yang cocok. "
Dara : " Emang kamu maunya yang kayak apa sih Ed? Terlalu high expectations and perfectionist susah juga lho...Padahal kalo kita pikir, kita sendiri nggak sempurnya, mau mengharapkan orang lain sesempurna gambaran yang kita bikin, rasanya susah deh Ed!!"

Edmund: " Actually, I've made a lot of thinking lately... Finally, I've figured out, orang seperti apa yang aku mau utk temen hidupku. Someone to spend the rest of my life with... Aku mau yang bisa ngobrolin apa aja, aku comfortable sama dia, dan dia low-profile plus gampang mingle sama keluargaku - krn I put my family ontop of my priorities, aku nggak terlalu memusingkan tampang lagi now nggak kayak pas aku di Amrik, kalo nggak cantik aku pasti nggak bakalan mau..."
Dara : " So, sudah ada kandidatnya siapa?"
Edmund: " Frankly speaking, udah sih, Ra..."
Dara : " Oh really??" ( Dara tak mampu menyembunyikan keterkejutannya)
Edmund : " That's why aku ajak kamu ketemuan hari ini. To discuss this thing with you. Karena, I really wanna let you know..."
Edmund kelihatan serius dan sangat mean what he said...

Dara rada gugup juga. Tapi mending tau kebenarannya saat ini. Yah, buat Dara actually nothing to loose. Tokh she's already got Fred with her. Cuma penasaran aja, pengen tau...

Edmund menyambung lagi percakapan mereka, " Aku langsung straight to the point aja ya,ra. After made a lot of thinking, I came to realize that, the girl that I want to spend the rest of my life with is YOU."

Dara kaget. Bingung. Speechless.Bener2 kehabisan kata-kata. Ternyata mimpi2 dia selama ini nggak bertepuk sebelah tangan. Coba kenyataan ini dia dengar couple of weeks ago sebelum Dara jadian ma Fred... But, now things are not the same lah haiii....

Dara menelan ludah dengan rada susah, krn tercekat tapi memaksakan diri juga untuk menjawab sambil menenangkan hatinya," Ed, thanks banget, sebetulnya aku juga mikir banyak soal kamu, but krn long distance itu nggak mudah buat aku, so I decided to let you go. Now, you're back. But, my condition is different krn Fred dah jadian sama aku dan aku sangat comfortable dengan dia: komunikasi kami lancar. Kedatangan kamu yang sudden bikin aku bingung. Apalagi dengan ngomong kayak gini... I think I need some time alone utk mikir segala sesuatunya..."

Edmund menjawab, " Waktu menunggu?? Ok lah... Tapi tolong cepat ya... Aku nggak sabar lagi lho ra...Terus, si Fred itu kan masih kuliah S2, blm kerja, belum mapan. Beda sama aku. Apa sih yang kamu harapkan dari dia??Kenapa nggak milih aku aja sih??"

Dara : " Kalau kamu dateng sebelum aku jadian, mungkin kita bisa nyoba jalan. Tapi sekarang?? Aku musti mempertimbangkan perasaan Fred juga donk...Anyway, just give me some time deh untuk bener2 mikir... Sementara, biar aku sendiri aja...But thanks utk pengakuanmu... I appreciate it so much."

Dara menghela nafas... Sebetulnya sulit buat dia utk ngomongin itu semua. Thank God, semuanya lancar sampe detik ini. Bingung memikirkan perasaannya, apalagi kalo ngikutin perasaan dia dulu pastinya nggak fair utk Fred. Dan sekarang, perasaannya ke Fred sudah lebih berkembang pelan2 tapi pasti karena banyak spend waktu bareng dan Fred is a very nice and considerate guy.
Apa yang terbaik?? Dara nggak tau... Tapi kehadiran A Guy Called Edmund, cowok dari masa lalunya dia bikin Dara kacau juga. Don't know what to do. Still bengong at Baker's Inn... Pengennya cepetan pulang, tapi Edmund ngomong melulu-ngoceh2 terus. Well, sabar Dara...sabar...sekarang jalanin dulu apa yang ada. Tiba2 Dara teringat kamarnya yang bener2 room sweet room utk dia, pengen pulanggggg n merenungkan semuanya iniiii....

Dara yang lagi kepengen some time alone n think...Pengennya cepat pulang...Pulangggg!!-ala Marcell- :)
Jkt, 9 Juli 04
-fon-


Dara:My Sweet Young Leaf

Previously on Dara:
Edmund, cinta lama Dara, mengajak Dara janjian untuk makan siang Di CITOS, saat Fred-young leafnya Dara sedang riset tesisnya ke Bandung. Di Baker's Inn, Edmund mengungkapkan perasaannya ke Dara. Dara seharusnya happy kalo saja dia masih available, namun karena sudah jadian sama Fred, malah tambah pusing si Dara ini... What to do??

Sabtu Malam di Cibubur
Lokasi: Dara's room sweet room

Akhirnyaaa... dengan selamat sentosa, Dara sudah berada di kamarnya right now. Setelah kejadian yang cukup mengejutkan di Baker's Inn tadi, Dara perlu some time alone n think...
Kalau saja keadaan tidak seperti sekarang... Namun, Dara berusaha berpikir secara obyektif juga, sambil meninjau kembali perasaannya yang semakin berkembang terhadap Fred.

Edmund memang semacam dream comes true buat Dara. Tapi gimana ya?? Sangat membingungkan...
Hpnya berbunyi, ada sms yang masuk: dari Fred di Bandung,isinya begini:" Apa kabar sweetie? Aku capek banget hari ini tapi hepi juga. Guess what? Sama pabrik garmen tempat aku melakukan riset, aku ditawarin kerjaan sebagai manager di Jakarta. Senengnya...R u hepi 4 me, honey?"

Iya lah Fred, Dara pasti hepi for u... Bukannya tadi pas di CITOS, Edmund dengan gampangnya bilang kalo si Fred itu blm mapan, krn status young leaf itu, yang bikin Edmund somehow merasa menang dari Fred. Terus terang, Dara kurang suka lho waktu Edmund bilang begitu... Emang sih kenyataannya seperti itu, tapi ngapain juga dia membanggakan dirinya di depan Dara yang udah jadian ma Fred. Biar memperkuat posisinya?? Mungkin juga...

Minggu malam di Rumah Dara

Fred dah pulang sedari siang. Dan malam ini rencananya si Fred bakal datang ke rumah Dara. Ya, dari tadi Dara dah nungguin dia, sambil dah mesen makanan, kali ini delivery aja: Pizza Hut...

Fred nyampe dan mereka saling melepas kangen, berpelukaaannn..Teletubbies gak seehhh?? hehe.. Fred bilang kalo perjalanan dia baik aja dan berhasil mendapatkan tawaran kerja pula, what a journey!!! Thank God banget ya!

Dara, dari tadi mikir, gimana enaknya ngomong sama Fred soal Edmund. Dara pengen lihat reaksi Fred juga. Kan dia dah lihat betapa defensifnya Edmund yang cerita soal kelebihannya dengan 'sedikit banyak' mendiskredikkan Fred yang dianggap muda, belum mapan pula...
(Tapi sebetulnya, Dara rada condong ke Fred: karena ke satu ingin setia terhadap keputusan yang diambil, dan ke-2: rupanya witing tresno jalaran soko kulino terjadi, di mana semakin banyak Dara bertemu sama Fred, the feeling grows stronger and stronger each day...:))

Dara mempersilakan Fred duduk di sofa ruang tamunya. Dan mereka bercerita. Akhirnya, Dara memberanikan diri utk bilang ke Fred, " Fred, kemarin aku ketemu Edmund. N kamu tau nggak, dia bilang suka sama aku... "

Fred menghela nafas sedikit terlihat keningnya sedikit berkerut, lalu menjawab, " Aku selalu menyayangi kamu. Apa pun keputusan kamu, aku akan dukung. Walaupun sulit buat aku, dan terdengar ' cliche' alias klise, tapi mencintai buat aku tidak berarti harus memiliki. Kalo kamu akan lebih hepi dengan Edmund. Go ahead, walau sakit mungkin buat aku...I'll support u n I'll let u go..."

Saat itu juga Dara tak kuasa membendung aliran air matanya. Tuhan, cowok sebaik ini?? Haruskah dia sia-siakan?? Yang memikirkan kebahagiaannya ontop of everything? Even Edmund tidak bisa melakukannya... Dia malah menjelekkan Fred untuk mendapatkan Dara. Kalau kamu ada di posisi Dara, apa yang akan kamu lakukan??
Dara mencoba bicara sama Fred di tengah isak tangisnya yang pelan, " Fred, aku nggak bermaksud memilih dia. Dia datang pada saat yang tidak tepat, di saat rasa cintaku sudah terlanjur berkembang ke kamu. So, saat ini juga, tanpa ragu: I wanna let u know, aku tidak berpikir bahwa masa depan kita akan selalu mudah, selalu mulus penuh keceriaan, or selalu menyenangkan. But, if I have to spend the rest of my life with someone, let that special someone is YOU, Fred... Edmund tidak mengasihi aku seperti kamu, dan aku kira chemistry aku ke dia sudah berlalu...Mungkin aku terjebak dalam anganku semata tapi sekarang aku sudah bangun dari tidurku, my sweet young leaf..."

Dara sempet mikir, koq kata2nya rada 'telenovela' ya kali ini?? Tapi peduli amat lah!! Wong mereka sama2 mengekspresikan perasaan hati yang ada. Memang masa depan yang terbentang di depan sana masih kabur, nggak ada yang pasti. Satu hal yang pasti, Dara mengikuti kata hatinya dan memilih Fred. Kuatkan aku Tuhan, biar bisa setia, ujar Dara dalam hati...

Dara dan Fred melanjutkan obrolan mereka terus dan terus... sampai jauh malam. Dan saat Fred mau pulang, dia memberikan sebuah amplop, katanya: " Selama aku riset di Bandung, aku menuliskan sesuatu utk kamu. Hope u'll like it ! "

Dara at her room sweet room:

Setelah Fred pulang, Dara langsung bergegas masuk ke kamarnya dan membuka amplop putih tadi. Apa sih yang ditulis Fred buat dia??
Ternyata isinya surat singkat:

Bandung, di malam hari, Juli 04
Alone.Thinking about u tonite...

Dara,
I just wanna let u know that u r the best thing that happens to me. Aku sempat membayangkan hari-hariku tanpa kamu dulu, kenapa nggak secerah ceria seperti sekarang. Aku tau, mungkin aku masih muda, lebih muda dari kamu, tapi aku mau berusaha. Dan u know what?? Dengan mendapatkan tawaran kerja dari perusahaan garmen ini, aku mulai memikirkan kemungkinan kita menikah, atau merangkai masa depan yang indah. Karena aku sudah mau selesai thesis dan dapat kerjaan pula. Thank God!
If I ever have the chance to thank God, that's when God let u become my special one... Aku nggak punya apa-apa, cuma hati yang tulus mengasihi dan mencintaimu. Aku kutip puisi kegemaranmu dari film AADC, aku bukan Nicholas Saputra dan kamu bukan Dian Sastro, tapi kita punya rasa yang kurang lebih sama yang digambarkan tuh film. Kita bukan ABG, tapi nggak ada salahnya kan?? :):)
Dari buku Ada Apa dengan Cinta:sebuah skenario yang aku beli tadi di toko buku, aku tulis untuk kamu, to express my deepest feeling for u, sweetie! :)

Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta.
Atas dirinya...
Digenangi air racun jingga
Adalah...
Wajahmu seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya...
Meninggalkan hati untuk dicaci
Percaya...
Sampai darah ke lutut pun aku tak percaya
Lalu...
Rumput tersabit
Sekali ini aku lihat karya surga
Dari mata seorang hawa
Percaya...
Tak Tahu...
Ada apa dengan cinta?
dan...
Aku akan kembali dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya...
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untukku, karena aku ingin kamu
Itu saja.

Perasaan Dara campur aduk, yang pasti: terharu-gembira-bersyukur. Untunggg Dara pilih Fred, kalo misalnya dia pilih Edmund, mana mungkin Dara bisa membaca surat puitis-manis dari young leafnya?? Surat manis, semanis pengirimnya: my sweet young leaf, ujar Dara dalam hati. Aku mau mempertahankan relasi ini, no matter what, kalo Tuhan menghendaki tentunya...

Tiba-tiba Dara kepengen ngetik sms dehhh... Yang satu untuk Edmund: Ed, I think it's over between us. Harus di sinilah kita berpisah. Thx n Tk care! (terpengaruh Kia AFI juga seehh, harus di sinilah kita berpisah, lambaikan tanganmuuuu...)

Satu lagi, untuk her sweet young leaf donkk, Dear Fred, I love uuu...that's all that I can say right now. Thank God, now that I've found u....

Dara tersenyum, di ujung hari ini, Dara decided to be with Fred, her sweet young leaf whatever it takes, as long within God's guidance juga dehhh...

Udah ahh, Dara mo bobo dulu yaaa... Dengan senyum di bibirnya, Dara tidur, semoga mimpiin Freddd yaaa... Edmund?? Maaf, maafkan diriku yang telah membuat hatimu terluka...(Rio Febrian neehhh).

Jkt, 16 Juli 04
-fon-

PS: thanks utk perhatian, support, kesan, masukan dan pesan temen2 selama serial Dara berlangsung. Namanya juga baru pertama kali Premiere gitu lho, mungkin masih banyak kekurangan di sana sini... Smoga nanti akan ada ide2 fresh from the brain yang mengalir lagi ya... Sampai jumpa! :) -fonny-

Friday, July 6, 2007

Diana's Diary

Dear all..

Happy Valentine's day... Gue emang lately sibuk sekali, tapi tetep berusaha setia dgn deadline gue... Btw, ini hasil tulisan gue, blm di-publish, maunya sih ngirimnya nanti... Tapi ada dorongan di diri gue untuk ngirim ke temen2 semua... Pls keep this confidential sampe keluar di shalbe next month...
smoga bisa memberkati, dan rasanya gue pengen banget nulis lebih... namun kerjaan lagi super sibuk, so gue try my best aja...

Met baca Diarynya Diana...:)

tk care n talk to u guyz later...:)
-fon-



Diana's Valentine...



Halo semuanya.... Kali ini, aku nggak akan berpanjang-panjang deh, yang pasti aku mau cerita soal Diana en hari Valentine'snya.... Yang katanya hari kasih sayang itu lho... Nah, check this out... Diana merelakan catatan hariannya untuk gue bajak hmmm tapi seizin dia lho yah.. hehe... Dia merelakan untuk sharing buat temen2 citylighters semua...

Silakan dibaca deh :)
-fon-



Selasa, 14 Februari 2006
Dear diary...

Jujur aja, aku lagi sedih banget hari ini... Kamu tau gak?? Di Jakarta ini, namanya hari Valentine itu, dibikin bener2 romantis gimanaaa gitchu... Di mana-mana orang berlomba-lomba bawa bunga, dinner di restoran sehingga rada bikin suasana beda, nonton konser lagu cinta... apaaaa aja... yang pasti ngelakuin bareng yayangnya...

Dan u know what?? Gue nggak peduli sama semua perayaan itu, tapi yang bikin gue mellow abis hari ini karena gue baru aja putus sama Budi...
Di hari di mana semua orang mengumbar cinta, lho koq bisa-bisanya Budi tuh putus sama aku... Putusnya pun gak enak begini, karena Budi ada cewek lain...

Oh My God... Yesus tolong aku... Soalnya bener2 gak disangka... Aku udah lakukan yang terbaik menurut aku... Well, aku bisa saja salah... Mungkin yang terbaik dariku tidaklah cukup untuk Budi... Tapi pengalaman di-duakan kayak gini... Hmm... bikin gue pengen bales ke Budi... Or kalo nggak bisa, pengen bales ke cowok2 lain...

Eh, tapi... bukankah cowok2 lain itu, nggak pantas kalo menerima balas dendam gue terhadap Budi?? Ah tapi gue nggak peduli, kalo ada cowok yang mau sama gue, bakal gue dua-in juga... Emang enak?? Kalo perlu, gue jalan bareng si Surya aja yang udah lama rada naksir gue, rada perhatiin gue... Biar sakit hati gue ini impas pas pas... Kan dia cowok juga... Itu sih niatan gue... Sakit banget hati gue ini, diary... Gue nggak bakalan bisa ngelupain betap indahnya pas gue jadian, dan smuanya itu... Tapi koq sekarang keadaan berbalik 180 derajad???

Air mata gue nggak henti mengalir.. Bantal gue dah basah, selimut juga... Ah sudahlah, ini Valentine Day paling be te yang pernah gu e alami...

God, are you there? Di tengah semua kegalauan gue ini??



Rabu, 15 Februari 2006

Dear diary...

Mata gue masih bengkak hari ini... Betapa hati gue hancurrr curr curr sehancur-hancurnya... Ketika lagi-lagi gue ketemu Budi di kampus lagi mesra benerrr ma cewek barunya.. Pengen gue deketin tuh cewek and gue pengenn critain semuanya, biar mereka putusss...

Tapi ada suara di hati gue yang melarang gue untuk melakukan itu..."Jangan Anak-Ku..." begitu katanya...

Gue sih tadinya udah mau mendekat ke mereka... Tapi gue urung-in niat gue... Yah udahlah, gue nurut ma hati gue... God, is that YOU?? Apa Engkau yang tadi mengurungkan niatku??

Akhirnya gue pergi bareng adik gue, nonton film Jet Lee, Fearless... Entah terpengaruh suasana yang lagi mellow, entah tuh film emang bagus, tapi gue nangis abis-abisan... Saat Huo Yuan Cia, peran si Jet Lee di film itu harus menghadapi hal yang nggak mengenakkan... Anak n mamanya dibunuh, hanya karena si Jet Lee melampiaskan dendamnya dan kemudian dibalas ke keluarganya...

Lho koq... Gue jadi inget diri gue yah, diary?? Kenapa juga gue musti bales ke Surya?? Surya kan gak salah... Apa pun yang gue lakuin kalo tujuannya bales dendam, nggak bakal nyelesain masalah, malah bikin masalah gue tambah besar...

Jadi, abis nonton tuh film, gue memutuskan untuk nggak ngebales ke cowok lain.. Biar gue tanggung derita ini... Tapi Tuhan... koq ini sangat menyakitkan?? Gue hampir nggak kuat menanggungnya... TOLONG aku Tuhan....!!!



Kamis, 16 Februari 2006

Hari ini gue baca email. Katanya di email itu nulis kalo dalam penderitaan harusnya gue bersuka cita... Kepala gue yang masih cenut2 memikirkan pengkhianatan Budi ke gue, nggak bisa berpikir jernih... Ampun gak sehhh?? Udah menderita harus bersuka cita... Mana mungkinnnnn???

Tapi di email itu mau nggak mau bikin gue merasa ada benarnya juga, kalo Tuhan tuh nggak pernah nggak sayang sama anakNya... Kalo Budi bukan yang terbaik buat gue, makanya dia nggak dikasih ke gue... Ngapain juga gue musti maksain, tul gak?? Tapi hati gue masih hancur Tuhan... Gue pengen cari pelarian... Mungkin ke disco, ke cafe, or mungkin narkoba aja kali ya biar gue bisa fly and ngelupain itu semua...

Tapi... Tapi... Apa yang terjadi dengan keluarga gue kalo gue lakuin itu semua... Keluarga gue pas-pasan sementara buat kuliah aja gue sulit dana sebetulnya... Itu nggak mungkin gue lakukan... Tuhan beri aku kekuatan...

Ada ayat yang aku baca di alkitab hari ini, " Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13)

Gimana caranya gue bisa...?? Gue nggak tau...Tapi rasanya untuk pergi ke pelarian yang kurang ok, gue juga ogah ahhh...
Tapi hati gue masih sakit TUhan... dan gue nggak bisa melakukan apa-apa... Cuma terima dengan sakit hati dan hancurrrr banget rasanya...

God help me...



Jumat, 17 Februari 2006

Hari ini gue misa harian. Soalnya gue udah kehabisan cara untuk mengatasi rasa sakit gue... Gue nangis depan gua Maria.. Malu juga, gue seka air mata gue... tapi nggak tahan banget... Gue terus berdoa.. Gue mohon, Bunda beri kekuatan untuk gue.. Kalo Budi bukan yang terbaik buat gue... Ajar gue untuk menerima n gak memberontak... Kalo gue bisa bersuka dalam tiap nilai ujian gue yang bagus, hadiah HP dari Oom Edward. Kenapa kali ini gue nggak bersuka krn gue nggak jadian ma Budi... Sounds crazy, tapi gue emang mau mengampuni Budi. Krn gue nggak sanggup lagi... Kalo nggak mengampuni malah hati gue tambah sakit dan sakit itu nyakitin diri gue sendiri...

Malam ini gue berdoa... Tuhan, ampuni gue kalo gue terlalu maksain kehendak gue n kurang mikirin apa maunya Engkau... Tuhan gue mohon,agar gue bisa ngampunin Budi... Tolong Tuhan, gue nggak mau sakit hati ini gue bawa... krn kata pastor tadi, orang depresi cenderung gampang dirasuki roh jahat... Ogah... gue nggak mauuu...

Tuhan gue nggak tau apa yang bakal terjadi, tapi Tuhan aku mau mengampuni, mau menerima kalo kenyataan ini beda banget sama impian gue... Itu karena Tuhan sayang sama gue.. Ajar aku untuk terus mau mengerti bahwa rancanganMu yang terbaik itu sudah Kau persiapkan bagiku...

Amen...



PS: Diana dah bobo... Dia mau serahkan semuanya kepada Tuhan. Nggak memberontak, even kenyataan nggak sesuai sama maunya kita, dia pun mau mengampuni dan nggak mendendam lagi, walau itu sulit... How about us??Would we give it a try?? Tk care n berjuanglah untuk menerima kepahitan hidup dan bersuka di dalamNya coz God has greater plan than we could ever imagine...God bless..
-fon-


Diana's Diary: UTOPIA


Jakarta, Rabu 29 Maret 2006

Dear Diary...

Hari ini gue nggak bisa ke mana-mana... Disuruh jaga rumah sama mama. Abis mama mau pergi ke tempat Tante Wita yang tengah sakit di RS Medistra sana.. Terus terang aja, gue nggak tega... Masa' mau jenguk temen yg sakit nggak gue kasih, tul ndak??

Maybe ini tulisan gue setelah sebulan lebih... Di hari Valentine's lalu, betapa hati gue sakit saat Budi harus memutuskan hubungan kami... Do you still remember, diary?? Gue menangis sejadi-jadinya... Gue ampir putus asa... Untung adik gue si Intan, nemenin gue nonton Fearles... Ah, udahlah, gue sih masih sedih. Gue belum get over with these things, tapi gue yang pasti mau get on with my life...

Budi udah pelan-pelan kurang peranannya di hati gue, gue bilang kurang krn kalo mau bener2 hilang, ya ndak mungkin lah yaw...
Yah, I'll get on with my life...

Hari ini, tugas di kampus gue mengharuskan gue browsing-browsing internet... En entah kenapa, gue begitu tertarik dengan kata ini, Utopia...
Kata Wikipedia, ensiklopedi di internet, artinya utopia tuh begini:

Utopia, in its most common and general positive meaning, refers to the human efforts to create a better, or perhaps perfect society. Ideas which could be/are considered able to radically change our world are often called utopian ideas.

"Utopian" in a negative meaning is used to discredit ideas as too advanced, too optimistic or unrealistic, impossible to realize. Hence, for example, the use by Marxists, of such expressions as "utopian socialism".


It has also been used to describe actual communities founded in attempts to create such a society. Although some authors have described their utopias in detail, and with an effort to show a level of practicality, the term "utopia" has come to be applied to notions that are (supposedly) too optimistic and idealistic for practical application.

Utopia... Sepertinya suatu komunitas yang perfek... Ato mungkin juga seperti SURGA di BUMI... Something like that...To keep it short, I'd like to call it heaven on earth...

Dalam hati gue, betapa inginnya gue mengalami surga di bumi... Tapi di bumi ini begitu banyak penderitaan, begitu banyak ketidakadilan...
Episode demi episode yang gue tonton di TV. TOLONG, Uang Kaget, LUNAS. Beberapa memperlihatkan betapa hidup itu menjadi sedemikian sulit karena uang...
Uang memang bukan segalanya, tapi kalo nggak ada uang, betapa kasihannya orang-orang yang ditayangkan di acara2 itu, terutama di TOLONG dan LUNAS...

Tuhan, emangnya kenapa sih ada orang yang begitu susah hidupnya? Sementara di bagian lain, ada orang yang begitu mudah menghamburkan uang...??

Gue pernah liat, temennya mama yang suka pesen-pesen kue sama mama, cerita kalo dia beli perhiasan seharga 60juta... Untuk dipake pesta aja, sesekali gitu lho...

Ampun deh gue... Bagus sih, bagus bangets malah, diary... Gue ampe kagum pas dikasih liat sama Tante Elsye itu...

Tapi ... tapi... koq cuma buat pesta si tante menghamburkan segitu? Sementara di TOLONG n LUNAS, orang harus mempertaruhkan hidupnya untuk cuma dapat 10-20 ribu sehari dan itu nggak mampu melunasi hutang ke sekolah (hutang bayaran sekolah anaknya) or hutang ke RS... Malah ada yang sampe suaminya udah meninggal, tetep nggak mampu bayar, cuma 2 jutaan rupiah saja... Eh, kenapa aku bilang cuma yah?? Kan aku juga uangnya blm ada, baru dari mama aja...

Maksudnya, I was just thinking, how life's unfair... Sorry God, Kenapa orang bisa beli kalung 60 juta sementara ada orang yang nggak bisa melunasi 2 juta rupiah, padahal kalo diliat urgentnya... yah lbh urgent yang bayar RS lahhh...tul gak diary??

Dalam bayangan utopia gue... Si Tante Elsye bisa nyumbang ke tetangganya yang gak punya uang untuk sekolah... Mungkin sebagian dari 60 jutanya... Mungkin 10 jutaaaa aja kalo bisa dia sumbangin, kan lumayan geto lho!!
Soale, kalo mikirin kasihannnn sekali deh yang di LUNAS n TOLONG... Gue ampe meneteskan air mata deh kalo nonton mereka yang kekurangan begitu di TV...

Utopia...? Heaven on earth?? Adakah??
Adakah yang peduli, diary..?? Adakah yang peduli kalo orang lain yang menderita memerlukan pertolongan? Ataukah kota Jakarta ini telah membuat penghuni n semua warganya menjadi nggak pedulian, cuex bebek... dan self centred... Kebutuhan gue yang paling penting. Masalah gue yang no.1, masalah orang lain sebodo teuing...??

Utopia... ?? Gue nggak tau diary... Gue pun bukan orang yang punya kekuatan untuk menyumbang sekian banyak... Tapi gue pun kalo kaya, diary... Smoga gue nggak menghamburkan uang seperti uang receh... Karena gue meliat betapa orang sering membeli yang mereka inginkan terus menerus, jor-joran, tanpa henti... Sementara mereka nggak membeli yang mereka perlukan... Kalo mereka beli tas, terus aja tuh tante2 temen mama beli tassss melulu, padahal tasnya udah selemari dan harga satuannya di atas 15 juta...

Nggak pernah puas....Hmmm... emang manusiawi yah diary??

So, tonite... Gue cuma pengen tidur dalam utopia di otak gue... Dalam mimpi gue, Tante Elsye memberikan 10 juta bagian dari perhiasan mahalnya, untuk si miskin, mungkin si Tante yang sponsorin acara TOLONG di bulan itu...

Dalam utopia di otak gue, Tante2 temen mama beli tas belasan juta cuma pas rusak, dan mereka pergunakan sebagian uangnya untuk ngasih bayaran sekolah or untuk anak yatim piatu di panti asuhan yang belum terjamah sumbangan dari pihak mana pun...

Ah, diary... Gue cuma bisa bermimpi... Tapi jika sesuatu yang besar bisa berawal dari mimpi, izinkan gue tetep bermimpi... Gue pengen utopia itu terjadi. Gue mau mulai dari diri gue, untuk nggak memboroskan uang yang dikasih mama, untuk membeli segala sesuatu seperlunya... Untuk menabung sedikit dan menyisihkannya untuk yang membutuhkan... Well, gue belum kaya sih diary, tapi semoga pas gue kaya, gue nggak takabur...:)

Diary, it's getting late... Dan bel udah bunyi pertanda mama dah pulang dari Medistra...

Well, daripada terus bertanya, kenapa begini Tuhan, kenapa nggak adil Tuhan?? Ah, bukankah keadilan Tuhan itu nggak sama dengan keadilan yang gue pikir, ya GOD??

Malam ini gue mau mulai dari diri gue, menciptakan suasana heaven on earth, setidaknya starts from this tiny little family, ke mama n papa aku, trus ke Intan adikku, dan ke seluruh orang yang bertemu denganku...

besok2 ngobrol lagi yah, diary...

love...
Diana



Diana’s Diary: I hate Paris Hilton

Selasa, 25 April 06
Dear diary…

Hari ini, gue lagi ngeliat majalah yang berisi foto Paris Hilton dalam balutan beragam busana yang dia pakai. Mulai dari baju designer top yang selalu dia pake, sampe baju casual biasa yang bikin dia tetep terlihat cantik. Wajahnya menyunggingkan senyum yang luar biasa maniesss… Tiba-tiba saja, dada gue koq rada sesak, gue rada sebelll sih sama Paris yang cantik-ngetop-kaya itu…

Dan tangan gue tiba-tiba aja menggapai spidol merah yang ada di meja kerja papa, dan langsung tangan kanan gue beraksi mulai menuliskan kata-kata dari lubuk hati yang terdalam I HATE PARIS HILTON. Terus nggak lupa, gue menambahkan kumis di daerah atas bibir Paris, biarin, biar kayak kucing sekaliannnn…. Padahal itu majalah gue sendiri yang gue minta mama beliin pas dia ke mall hari minggu kemarin. Setelah itu, diary, gue langsung bergegas ke kamar…

Nggak tau kenapa or kesambet apa hari ini diri gue ini, ya diary?? Gue super be-te dengan keadaan diri gue sendiri. Gue pandangi terus pantulan wajah gue di cermin… Well, nggak jelek2 amat sih… Tapi yang pasti gue nggak masuk dalam katagori cantik. Muka gue yang pas-pasan ini dinaungi oleh mata yang sipit, hidung bak jambu yang nongkrong dengan tidak proporsionalnya di muka gue. Mungkin, satu-satunya yang bisa gue banggain adalah bibir gue yang tipis dan merah alami, tanpa perlu diolesi lipstick…

The fact is, I don’t like myself. Belum lagi setelah gue menelusuri rambut sampe ujung kaki, gue cenderung gemuk n bertulang besar. Mana bisa gue berbodi selangsing Paris Hilton yang cuantikkk itu… Untungnya gue dapet tinggi badan yang cukup la, sekitar 1,65 cm. So, kalo orang bilang gue rada mirip Tika Panggabean, gak salah juga statement itu….Cuma mungkin muka gue lbh oriental aza kali ya ketimbang Tika…

Biasanya gue sih nggak complain dengan keberadaan diri gue ini. Tapi hari ini gue merasa kenapa yah self pity gue guede buanget?? You know me lah diary, biasanya gue lebih bisa bersyukur dengan apa yang diberikan kepada gue, but not today…

Bantal kepala gue, gue peluk, dan gue menangis sejadi-jadinya…
Rasa minder n nggak bisa menerima diri ini, udah sering jadi bagian dari cerita gue ke elo, ya diary . Betapa di tengah-tengah rasa syukur gue pas jadian sama Budi dulu itu, ternyata gue pun menyimpan sejuta kekhawatiran. Gue kuatir banget kalo2 someday Budi bakal ninggalin gue because of another girl yang lebih cantik daripada gue… Dan pada akhirnya dia pun ninggalin gue pas Valentine lalu, tul gak diary?? Ah, gue mau protes sama Tuhan dulu neh… Kenapa dia menciptakan makhluk secantik Paris Hilton, sementara dia pun menciptakan manusia bertampang pas-pasan macam gue begini…??

Gue doa bentar yah diary, nanti gue sambung lagi…

After doa…

Diary, gue ngerasa lbh tenang sekarang. Tadi gue udah curhat abis ma Tuhan, gue complain abis-abisan dengan kondisi diri gue yang sedikit di bawah standard ini… Gue juga nangis sejadi-jadinya. Kenapa gue nggak bisa secantik Paris Hilton or kalo nggak Wulan Guritno deh…

Terus abis curhat abis2an, gue berada pada saat hening, di mana rasanya Tuhan udah dengerin semua uneg2 gue, n gantian gue yang ngedengerin, Tuhan mau bicara apa yah??

Sekali lagi, Tuhan bilang ke gue, kalo Dia mengasihi gue. Dia sangat mengerti diri gue, beban gue, tinggal di dunia yang melihat rupa ini. Di mana tampang, body n semua hal yang berbau penampilan, menjadi salah satu hal yang dianggap pokok.
Namun, Dia menerima gue apa adanya. Tanpa perlu gue melakukan diet or liposuction.

Satu hal katanya neh, Dia bilang gue disuruh menerima diri apa adanya… Gile, diary.. Susah banget yah?? Gue belum bisa lho…

Tadi gue terus bilang, gue nggak bisa, God… Gue masih diliputi rasa iri… Hari ini, gue blm bisa bersyukur…
Terus,pada akhirnya gue sempet melanglang buana dengan pikiran gue di tengah doa gue. Bersyukur kalo gue dikaruniai anggota tubuh yang lengkap, tanpa cacad. Karena ada suatu kesaksian, seorang yang nggak punya tangan n kaki, malah dengan semangat dan hebatnya bisa sekolah sampe sarjana, dan punya rumah. Dia bisa melakukan banyak hal di tengah semua keterbatasan dia… Gue jadi malu, diary…

Gue pandangi wajah gue di cermin. Emang sih, I’m not as pretty as Paris Hilton. Tapi setidaknya, gue bersyukur kalo gue diberi semua hal yang gue perluin dalam hidup ini sama Tuhan, at least gue jauh lebih beruntung ketimbang orang yang nggak punya tangan dan kaki, Nick siapa gitu, gue lupa namanya, tapi dia sungguh memotivasi gue.

Akhirnya di ending doa gue, gue sadar, the person that I hated the most is myself. I HATE MY SELF. Gue nggak benci Paris Hilton, Charlize Theron, or Nadine… Tapi yang gue nggak bisa terima adalah diri gue diary…

Gue mohon ma Tuhan tadi, biar gue bisa mengasihi diri gue, karena banyak ketidakpuasan gue dengan diri gue sendiri yang jadi melebar ke mana–mana gitu lho…

Gue mau berdamai dengan Paris Hilton, gue ambil majalah yang tadi udah gue corat-coret… Di sebelahnya, I write: Sorry Paris… Kita damai yahh…:)

Gue mohon maaf ma Tuhan n minta agar gue bisa bersyukur dengan apa yang gue punya dan bukan apa yang gue nggak punya…

This is me God… I know even though aku lagi dalam proses penerimaan diri, tapi aku tau Tuhan yang Maha Kuasa itu menerima gue apa adanya…

Good nite diary. Hari yang melelahkan, perenungan panjang yang melegakan. The problem is within me… But, I want to solve it with God’s guidance… God, bimbing aku….

Mau bobo ahhh….
(-fon-)

Diana's Diary: Living With the Enemy

Home at nite, 27 May 2006

Dear diary...

Have you ever wondered, gimana rasanya living with the enemy...? Kalo belum pernah, mungkin bisanya cuma membayangkan aja...Gue pun tadinya begitu, sampe malem ini, diary... Gue baruuu aja merasa begitu sedihnya harus tinggal seatap dengan orang-orang yang berbeda aliran n cara pemikiran. Terus terang, bedanya sangat jauhhh deh...

Ceritanya singkat aja. Malem ini aku, papa, mama n Intan, adik gue nonton bareng di mall deket rumah kami. Nontonnya tentu aja film yang lagi 'in' dibicarain orang-orang, Da Vinci Code...

Tadinya gue udah nggak mau pergi. Karena membaca bukunya pun gue nggak sudi. Terus terang aja, gue nggak mau ngebaca hal-hal yang berbau provokatif mengguncangkan iman Kristiani gue. Mana gue mau donk diary... Tuhan Yesus kan udah menyentuh gue secara pribadi, gak ada yang bisa gantikan hal itu... Dan gue denger, Si Dan Brown penulis novel itu udah dengan hebatnya menulis beberapa hal yang gak pantes, n for sure nggak etis banget deh untuk dibaca apalagi didenger oleh umat Kristiani...
Ihhh, gue nggak mau deh...

Tapi itu semua terjadi sebelum hari ini. Hari ini, kami sekeluarga ke mall seperti biasa. Dan gue pun ikutan. Kan asik ke mall :)
Tapi kesenangan gue itu nggak berlangsung lama, soon after that Intan minta nonton tuh film. N herannya papa yang biasanya nggak pernah mau nonton, hari ini mau-mau aja lho... Gile bener deh diary...

Gue udah mau pulang aja, gue bilang ke mama kalo gue males nonton. Tapi mama yang dengan bijaksananya bilang kapan lagi mau nonton bareng begini, kan biasanya papa nggak pernah mau.
Intinya akhirnya gue putusin utk nonton even though gue nggak suka...

Gue nonton dan setelah gue nonton, gue merasa marah karena dengan sangat gak pantasnya Yesus digambarkan punya anak Princess Sophie itu... Gue maless banget nontonnya. Ada banyak kali dalam bioskop gue memejamkan mata gue, nggak kuasa melihat orang yang gue kasihi dilecehkan. Tapi papa n Intan nonton dengan sangat serius.
Mama sih biasa aja, as usual...

Pulang ke rumah, gue be te berat. Papa n Intan terus aja ngomongin tuh film sepanjang perjalanan sampe rumah. Mereka memuji-muji kreativitas Dan Brown yang emang gue akui jago mengarang n menghubung-hubungkan beberapa buku yang dia baca dengan imajinasinya sehingga menghasilkan cerita yang bikin orang mempertanyakan kebenaran cerita itu dan meragukan iman yang sudah mereka yakini bertahun-tahun...

Tapi gue nggak mau tau, papa n Intan udah gue anggep musuh, sama seperti Dan Brown yang jadi penyebar gossip tak bertanggung jawab tentang Yesus...

Now, I'm living with the enemy. Gue udah anggep bokap n Intan as my enemy. Seenaknya aja mereka terhadap Yesus. Gue declare war deh sama mereka. Kalo perlu gue akan pake ikat kepala tulisannya ANTI DAVINCI CODE. Biar aja, biar mereka tau sikap gue terhadap tindakan mereka yang melecehkan Yesus. No way deh pokoknya. Gue nggak mau berdamai... Ahhh, ketukan ringan di pintu membuyarkan lamunan gue, nyokap ngajakin dinner... Dinner with my enemies... Except for my mom yang netral2 aja...

Gue diem aja sih diary selama makan malam. Nyokap sepertinya tau kalo gue be te. Sedangkan adik gue si Intan, dengan nggak sensitivenya terus cerita soal kebenaran yang dia tangkap, jangan2 emang Princess Sophie itu keturunan Yesus dari Maria Magdalena. Ihhh, jahat banget pikiran itu...

Gue be te tapi gue tahan perasaan gue sampe kelar makan malam. Gue nggak ngomong sama sekali...

Then gue berdoa... Terus terang dengan hati panas membara, gue nggak terima sih. Gue bener2 living with my enemies, well maybe it's too bad... The enemies are my own family.

Gue bilang ke Tuhan, kalo nggak seharusnya Yesus digossipkan dengan cara miring begitu... Tapi tiba-tiba gue denger suara hati gue, bisakah kita mengontrol segalanya di dunia ini?? Tuhan lah yang bisa menguasai segalanya... Walaupun anti Christ tetep ada, tapi tetaplah percaya bahwa kuasa Tuhan bisa mengatasi itu semua.

Kuasa Tuhan telah terbukti mengatasi segala rintangan, di sepanjang waktu... Apalah artinya Da Vinci Code dibandingkan Allah yang hidup dalam diri gue? Kalopun ada orang lain yang punya pemikiran lain, gue nggak seharusnya membenci mereka, ato menganggap mereka musuh. Soalnya, kalo gue pun meneriakkan yel-yel peperangan, apa bedanya gue sama mereka??

Mengasihi, mengasihi lebih sungguh... Tuhan aku mau berdamai dengan orang-orang yang kuanggap jahat, menyebarkan kabar nggak benar tentang diriMu. I don't wanna hate them... Aku mau kontrol emosiku, Tuhan...

Gue masih sedikit gusar pas selesai doa... GILE BENER deh...Gak gue sangka, efek menonton film itu bisa segitu besarnya... tau gitu gue nggak nonton... Tapi yang gue tau pasti, banyak hal yang nggak bisa gue kontrol. Yang bisa gue kontrol adalah diri gue sendiri...

Banyak kesimpangsiuran tentang ajaran Kristiani yang diberitakan, tapi sekali lagi dengan iman, gue pun berkeyakinan kalo jalan Tuhan akan kembali memenangkannya. This time is like previous time...Gue yakin gereja n umat Kristiani bakal melewatinya...

*Sigh*... udah lah gue nggak mau menyusahkan diri gue dengan membenci, mendendam n menganggap musuh...apalagi itu bokap gue sendiri and adik gue pula... Smoga Tuhan bisa meluruskan jalan pikiran mereka, itu doa gue... Gue pun nggak mau terpengaruh terlalu jauh, bukankah itu tujuan si Jahat utk memecah belah kita?? No way... Gue nggak bakal nurutin itu... Gue tetep berdoa smoga damai sejahtera melingkupi hati gue, melingkupi hati semua umat Kristiani...

Tuhan berkati kami untuk mengarungi hari-hari nggak mudah ini..... Dan Roh Kudus, tuntun kami dalam langkah-langkah kami selanjutnya.

Da Vinci Code? It's just a fiction... Yang dibuat begitu bagusnya sehingga dikira merupakan kebenaran historis... Gue bisa tersenyum karena mau berdamai dgn Dan Brown sekali pun... Apalagi dengan bokap n adik gue, so pasti donk :)

So, I'm not living with the Enemy anymore. DAMAI yukkk DAMAI...

Good nite diary...(-fon-)



Diana's Diary: Jangan Kirimi Aku Bunga

Jakarta, 10 Juni 2006

Dear diary...

Pas tidur tadi siang, lagi nyenyak-nyenyaknya, g terbangun...

Prangggg.... Pecahan piring terdengar dengan jelas di telinga gue. G berpandang-pandangan dengan nyokap.

Suara itu dengan jelas sering kali menghampiri telinga kami sekeluarga. Maklumlah, kami bertetangga dengan keluarga Oom Firman yang sering melakukan gerakan-gerakan UFO (read: piring terbang) yang ditembakkan ke seluruh penjuru rumah. Suatu hal yang menyedihkan sih, terutama bagi si tante Suci, istrinya yang begitu nrimo.

Kalo udah begitu, nggak lama Tante Suci akan ke rumah kami, mengungsi sementara, walaupun biasanya setelah kejadian seperti itu, Oom Firman biasanya juga langsung bergegas pergi ke luar rumah, entah ke mana...

Tante Suci sebetulnya ngerasa nggak tahan dengan kondisi yang selalu berulang begitu seringnya... kurang lebih seminggu sekali. Could you ever imagine betapa sulitnya dia menjalani hari-harinya, diary??

Dan seperti bom waktu, hot tempernya si Oom bakal meledak dalam minggu itu. Tapi masalahnya, nggak tau aja exactly KAPAN itu bakal meledak.

Tante Suci tengah menangis di pelukan mama, ketika gue mengambilkan teh hangat untuk dia.

Tante Suci bilang, " Tiap kali dia melakukan hal ini, kebanyakan dia langsung pergi. Besok paginya, dia akan memeluk aku dan bilang kalo dia sangat menyesal dengan apa yang sudah dia lakukan terhadapku. Terkadang dia menjadi sangat baik segera sesudahnya. Mungkin malam hari ini juga, dia bakal ngasih hadiah ke aku, atau bahkan ngajak aku makan di restoran mewah... Hatiku sakit, Mbakkk... Tapi aku juga sangat mencintainya..."

Diary, keluarga mereka memang cukup mampu. Tapi ada pepatah yang bilang Money is not Everything, gue rasakan kebenarannya lho...Those words are so true! Kalo nggak bahagia, ngapain??

Trus, kalo g pikir diary... Dulunya kan waktu mereka married, mereka janji sehidup semati, till death do them part... tapi, tapi koq kenyataannya begini sehh sekarang? Di mana kasih? Di mana cinta yang mempersatukan mereka di awal relasi mereka?? Koq sepertinya hilang tak bersisa, hilang ditelan bumi begitu??

Kata mama, diary... Emang sekian lama setelah menikah, rasa yang katanya bikin deg-degan di awal relasi, chemistry dan sejenisnya itu, bakal hilang seiring dengan waktu. Tapi, kata mama lagi, nantinya akan berganti menjadi rasa nyaman... Itu at least yang nyokap rasakan terhadap bokap. G juga sering nulis kan ya diary, kalo relationship bonyok gue itu bukannya tanpa cela sih, mereka juga kadang argue things. Yang bikin g bangga sampe hari ini mereka nggak pernah berantem gede in front of us, anak2nya...

Eh, gue pernah baca satu puisi yang cukup bagus dalam mendeskripsikan perasaan si korban domestic violence, kalo nggak salah di koran kompas deh waktu itu dan g sempetin potong bagian puisi ini n gue simpen... Pas malem ini, pengen gue tulisin lagi koq ya emang kejadiannya pas sama apa yang gue lihat hari ini ... Kasihan ya Tante Suci, diary...

Jangan Kirimi Aku Bunga

Aku mendapat bunga hari ini
meski hari ini bukan hari istimewa dan
bukan hari ulangtahunku.
Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan
ia melontarkan kata-kata menyakitkan.
Aku tahu ia menyesali perbuatannya
karena hari ini ia mengirim aku bunga.

Aku mendapat bunga hari ini.
Ini bukan ulangtahun perkawinan kami atau hari istimewa kami.
Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikku
Aku bangun dengan memar dan rasa sakit sekujur tubuhku.
Aku tahu ia menyesali (perbuatannya)
karena ia mengirim bunga padaku hari ini.

Aku mendapat bunga hari ini,
padahal hari ini bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain.
Semalam ia memukul aku lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu
yang lalu.
Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya.
Aku tidak punya uang. Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku?
Namun, aku tahu ia menyesali (perbuatannya) semalam, karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.

Ada bunga untukku hari ini.
Hari ini adalah hari istimewa : inilah hari pemakamanku.
Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini....

Udah ngomong ke nyokap sih, Tante Suci nggak bisa diperlakukan seperti ini... Kami, g n nyokap, udah ngajak tante Suci ke satu organisasi yang ngebantuin cewek2 terutama mereka yang kena abuse alias harrassment dari suami. Tapi u know what?? Tante Suci tidak mau lhooo... Hebat bener tuh orang, bener2 kuat mengatasi semua ini, walaupun mukanya udah lebam-lebam kena tonjokan si Oom...

Terus terang diary... G takut kalo2 Tante Suci dianiaya Oom Firman sampe mati. Sampe apa yang ditulis dalam puisi yang g comot dari Koran itu tadi terjadi... IIIhhh... ngeri rasanya membayangkan hal itu...

Udah ah, diary... G sudahi dulu tulisan gue hari ini. G mau doa dulu, biar Tante Suci dan orang-orang seperti yang mengalami nasib seperti dia bisa mendapatkan pertolongan. Karena? Karena mereka bener2 membutuhkan bantuan!!! SOS judulnya...



Jakarta, 13 Juni 2006

Dear diary...

G pulang kuliah sambil jalan santai di gang g. G langsung pulang n makan siang. G nggak ketemu mah nyokap. Tumben siang-siang gini mama gak ada.

Pintu tiba-tiba terbuka, nyokap dgn wajah panik bilang," Di... kamu telpon ambulans sekarang juga! Tante Suci...." Muka nyokap pucet banget n tanpa sempat menyelesaikan ucapannya g langsung ngambil buku telpon keluarga kami, diary... Karena g tau, pasti ada something wrong ama si Tante ...

Ambulans datengnya sekitar 1 jam-an sesudah itu. Sementara itu, kami berada di rumah Tante Suci...

G kira tadinya si Tante dipukulin habis sama Oom Firman, eh nggak taunya Tante Suci malah melakukan tindakan bunuh diri krn udah nggak punya harapan lagi dalam hidupnya. Putus asa dia.

Tante Suci memotong sendiri urat nadinya. Untungnya nggak kena nadi utamanya. Jadi dia masih bisa selamat...Praise the Lord!
Hari ini diary, tante Suci masuk RS sementara Oom Firman, sementara gak keliatan batang hidungnya sampe detik ini...


G gak tau diary, apa sih yang dimaui pasangan2 itu setelah mereka menikah. Kata orang, menikah seperti membeli kucing dalam karung. Mungkin bener... Ihhh serem yah...? U don't know what you get... Menurut crita yang g denger, Oom Firman itu very romantic waktu pacaran, baik banget n lembut... But now?? Unbelievable...

G gak pernah mendalami the reason why behind that kind of behaviour. G rasa, mungkin ada kaitannya dengan luka-luka juga yah... Kalo semasa kecil mungkin dia sering dipukuli, dan nggak bisa membalas, mungkin aja sesudah besar, pengen ngebales gitu...

Ya Tuhan... Kasihanilah keluarga mereka... Mereka berhak hidup sebagaimana layaknya happy families out there...

G berusaha tidur, diary, tapi g tau, otak g akan terus berpikir dan mulut g terus mengucap doa ke Yesus... Kasihanilah mereka... Kasihanilah Tante Suci n Oom Firman. Sembuhkanlah luka-luka mereka.. Karena luka lama bisa menimbulkan luka baru bagi orang di sekitar kita... Luka yang tak terselesaikan bakal melukai orang yang dicintai... Jadinya kan repot...

G bobo dulu yah... Next story, I'll update you nanti deh, diary...

PS: Ini crita rekaan gue, tapi buat sebagian orang merupakan kenyataan yang harus dihadapi tiap harinya. G cuma bs berdoa agar luka-luka yang kita punya, nggak membuat orang yang kita cintai terluka lagi...Dan itu bisa dilakukan hanya oleh Tuhan Yesus, Sang Penyembuh Sejati... Bila kita memohon dengan sungguh, mungkin perlu retret Luka Batin juga ya, n nggak lupa plus keinginan kuat orang ybs untuk sembuh...

Ada beberapa organisasi perempuan yang bisa membantu khususnya dalam kasus Domestic Violence, spt yang g pernah dapet di Ignatius Loyola, selebaran about Rumah Kita, nama organisasi itu. Ato di Kompas, ada Rifka Anissa kalo nggak salah di Kolom yang terus mengusung crita ttg perempuan sbg korban ketidakadilan... G honestly nggak pernah mengalami hal itu, tapi kepedihan mereka, membuat g pengen menulis n berdoa dan nggak tertutup kemungkinan membantu mereka yang butuh pertolongan ...

Last but not least,let's heal our wound, so we can heal this world....

(-fon-)